Revan Andreas

63.9K 4.3K 41
                                    

Pagi yang cerah. Para tahanan kembali berbaris di depan menara besi yang di sekelilingi ICC. Kami tetap berdiri diam disini memperhatikan mereka yang sedang berbincang-bincang satu samalain.

Seketika suasana menegang dan orang-orang menjadi kaku menatap keatas menara. Marks berdiri disana. Dengan angkuh dia tersenyum dan melambaikan tangannya, seperti biasa, ia memakai topengnya yang layaknya orang tidak waras itu.

"Apa kabar anak-anak?" Sapanya dan membuat rahang para laki-laki(tahanan) mengeras.

"Hari ini pengumuman 30 orang beruntung yang akan mengikuti games. Tentu saja kalian sangat bersemangat bukan?!" Katanya dengan nada yang dibuat-buat agar terdengar ceria.

"Baiklah kita mulai saja." Katanya dan mulai mengambil lembarang-lembaran kertas yang di genggam anak buahnya.

"30 orang ini di bagi 6 kelompok. Yaitu kelompok Fireearth, Waterearth, Airearth, Birdearth, Goldearth, dan Flowerearth." Lanjutnya.

"Dan kelompok Fireearth adalah Dicki, Alimsy, Jimi, Jackson, Lilian."

Ya Tuhan, kumohon sekali saja bantulah aku, semoga aku sekelompok dengan orang-orang yang ku kenal.

"Kelompok Waterearth, Luca, Hanah, Iyan, Lexan, Ranov."

"Berikutnya kelompok Airearth, Aleah, Laras, Jesi, Goulas, dan.."

Ayolah, sebut namaku. Aku pasti sekelompok dengan mereka'kan?

"Safhir."

Argh! Kenapa aku tidak sekelompok dengan mereka?! Bagaimana ini, bagaimana cara aku bekerja sama dengan orang yang tidak ku kenal.

"Berikutnya kelompok Birdearth, yaitu Jeeona, Felis, Revan, Erick, dan Vina."

Oh syukurlah masih ada yang ku kenal. Beruntungnya aku sekelompok dengan Jeeona.

"Berikutnya Goldearth, Nandra.." dan begitu seterusnya Marks menyebutkan nama-nama anggota sisa kelompok yang satupun tidak ada yang kukenal lagi.

"Itulah nama-nama yang ikut dalam games tahunan kita. Untuk yang barusan namanya disebut harap memisahkan diri kedepan pintu gerbang barat." Ucap Marks.

"Dan selamat berjuang anak-anak." Lanjutnya dengan seringgaiannya yang menjengkelkan. Ia lalu pergi turun dari menara itu dan menghilang dibalik pintu khusus.

Aku dengan hati-hati berjalan melewati banyak orang yang sudah bubar dari barisan. Kudengar mereka semua mengucapkan rasa syukur mereka karena tidak terpilih ikut games itu. Beruntungnya mereka.

Aku berjalan kearah 'pintu gerbang' atau lebih tepatnya bagian tembok yang sedikit bergeser dan terbuka di sebelah barat. Disana aku langsung menemukan orang-orang yang terpilih, termasuk Gou, Jesi, dan Jeeona.

"Hey!" Sapa Jeeona, saat aku menghampiri mereka bertiga. Aku membalasnya dengan senyuman.

Kutatap Jesi dan Gou secara bergantian dengan tatapan yang akupun tak tahu cara menjelaskannya.

"Apa?" Tanya Jesi yang tak mengerti dengan tatapanku.

"Apa itu berarti kita bermusuhan?" Tanyaku pada Jesi dan Gou.

Creature WolfTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang