Marks

65K 4.7K 80
                                    

Author POV

Seorang laki-laki terbaring tak berdaya diatas ranjang putih kamar rawat inap. Sudah satu hari dan ia masih menutup matanya. Penyerangan di Pack nya membuat ia terluka parah hingga tidak sadarkan diri, bahkan salah seorang musuhnya sempat menyuntikan cairan merah yang tak lain adalah racun, membuatnya harus koma untuk beberapa hari.

"Alpha... Kapan kau akan bangun?" Genas beringsut di pojok ruangan. Ia meremas rambutnya dan menenggelamkan wajahnya di lipatan kakinya. Ia sangat merasa bersalah karena tidak bisa melindungi packnya yang kini hancur, juga Alpha dan Gammanya yang kini koma.

"Ugh.." Genas menoleh kearah ranjang yang diatasnya terbaring tubuh Rocki. Ia langsung berdiri dan mendekati laki-laki itu.

"Rocki? Kau sadar?" Tanya Genas dengan tatapan sayu kearah Gammanya.

"Apa yang terjadi?" Tanya Rocki lantas memegang kepalanya yang terasa pusing, seraya meringis pelan.

"Kau tidak ingat kita di serang?" Balas Genas yang langsung membuat kedua mata Rocki membulat.

"Bagaimana dengan pack kita?!"

"Orang-orang yang tersisa baik-baik saja. Banyak yang tewas dan di culik." Jawab Genas dan menunduk, mencoba menghilangkan rasa bersalahnya.

"Vina.." Seseorang bergumam, membuat Rocki dan Genas langsung menoleh kearah ranjang milik Alpha mereka. Seketika dua pria itu mendekati Alpha mereka yang tampak sangat lemah dengan perban di seluruh bagian tubuhnya.

"Alpha."

"Dimana Vina?" Tanya Peeta saat beberapa detik setelah ia membuka matanya.

"Ia.. Ditangkap."

•••

"Bawa gadis itu padaku."

"Baik Tuan." Jawab seorang laki-laki dengan setelan hitamnya. Ia mulai pergi dari ruangan besar yang penuh alat canggih itu.

Laki-laki itu mulai berjalan menuju lapangan dimana para tahanan sedang berlatih, ia memerintah anak buahnya untuk membawa seorang gadis yang di tunjuknya.

Vina POV

"Aw!" Pekik seorang wanita saat ia menabrakku dengan punggungnya. Untung saja aku tidak jatuh.

"Ma-maaf, aku tidak sengaja." Kataku lalu menunduk, aku takut ia akan marah-marah.

"Hemm.. Tidak apa-apa. Ngomong-ngomong siapa namamu? Coba angkat wajahmu, jangan takut, aku tidak akan membunuhmu."

Aku mendongak menatap wajahnya. Ternyata dia sangat cantik, senyum manisnya menambah wajah keturunan koreanya nampak lebih menawan. Aku membalas senyumannya dan tidak merasa khawatir lagi, tampaknya dia baik.

"Aku Vina Rahuta, kau?" Jawabku.

"Aku Jeeona, emm kau manusia ya?" Tanyanya lagi dan aku mengangguk.

"Aku Vampire." Katanya yang langsung membuatku teringat akan masa-masa dimana aku harus terjerumus di tengah makhluk immortal ini.

Creature WolfTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang