Author POV
Tolong...
Peeta tersentak di ruang rapatnya saat mendengar suara orang yang sangat ia kenal terdengar di kepalanya. Suara putus asa itu langsung membuatnya berdiri dari duduknya. "Maaf, mateku dalam bahaya" hanya kata itu yang ia ucapkan pada para Alpha yang sedang rapat dengannya, ia lalu berlari keluar dengan kecepatannya menuju packnya, meninggalkan orang orang diruangan rapat yang masih diam belum mengerti dengan pimpinan rapat mereka. Ia lalu mencari keberadaan Vina dengan instingnya. Setelah ia mendapatkan aroma Vina disekitaran hutan, ia langsung mengikuti bau itu ketempat pemiliknya berada.
Matanya menggelap saat memikirkan apa yang sedang terjadi dengan matenya. Hingga semua pandangannya menjadi merah karena sangat marah. Ia berlari menerjang dua Rogue itu melempar keduanya dengan keras ke pohon sampai keduanya berteriak kesakitan. Ia mendekat kearah serigala coklat dengan kecepatan tak manusiawinya dan langsung membuka mulut si coklat hingga robek dan tewas. Ia lalu mencekik Rogue hitam itu dan melemparnya dengan sangat keras hingga punggungnya membentur pohon lagi. Belum puas dengan itu, Peeta kembali berlari dan langsung menancapkan tangannya ke dada serigala hitam itu dan mencabut jantungnya. Tidak sampai 2 menit keduanya sudah tewas mengenaskan.
Peeta berlari kearah Vina dan langsung menggendongnya bridal style. Tanpa berpikir lagi, ia berlari sekencang mungkin menuju rumah sakit packnya. "Peter!!" Teriaknya marah memanggil dokter tua kepercayaannya. Orang yang dipanggil itu langsung datang bersama Team medis yang langsung dengan sigap membawa Vina keruang UGD, meninggalkan Peeta di depan ruangan dengan perasaan marah dan rasa bersalah yang luar biasa.
Peeta berteriak marah dan frustasi, mencengkeram rambutnya dengan sangat kuat hingga buku-buku jarinya memutih. Ia hendak memukul-mukul tembok dan kepalanya sendiri, namun sebelum itu terjadi Genas dan Rocki datang dan memeganginya.
*
"Luka-lukanya sangat parah. Apalagi cakaran itu mengandung racun, dagingnya juga banyak yang terkoyak, dia akan pulih dalam waktu yang lama, kurang lebih ia akan sadar satu atau dua minggu lagi. Kurasa para Rogue itu memang sengaja disuruh oleh tuannya untuk mencelakakan Luna, Alpha." Jelas Peter yang membuat Peeta menatapnya sendu dan berjalan masuk kedalam ruangan.
Ia menatap sedih kearah matenya yang sebagian tubuhnya diperban. Banyak bekas cakaran di pipi dan keningnya. Peeta membelai wajah gadisnya dengan lembut, ia lalu duduk di sebelah ranjang dan menggenggam kuat tangan Vina. Ia tampak kacau dan frustasi, tanpa ia sadari setetes air mata jatuh dari pelupuk matanya. Ia tak pernah sehancur dan sekacau ini, kecuali saat Ibunya sakit dulu. Bahkan saat Jena kecelakaan dan terluka parahpun ia hanya bersikap biasa saja.
"Sorry..." lirihnya dan menunduk, membiarkan air matanya terus berjatuhan.
*
Vina POV
Ugh, tubuhku sangat sakit. Aku membuka mataku dan duduk dari posisi tidurku. Mengapa semuanya gelap? Seharusnya aku tidak disini karena tempat ini menakutkan, seharusnya aku ada di.. hei, apa aku sudah mati? karena terakhir kali yang aku ingat adalah 2 Rogue berusaha membunuhku. Aku berdiri dan mulai berjalan tanpa arah, tubuhku terasa sangat ringan dan seperti kapas. Semuanya gelap, bahkan aku ragu untuk terus berjalan, karena takut menyandung sesuatu. Aku diam ditempat, seberkas cahaya biru yang sangat kecil berada jauh didepanku, lama kelamaan cahaya itu membesar dan sangat menyilaukan, aku memejamkan mataku dan terasa udara disekitarku berubah, angin kencang menerpa wajahku membuatku sedikit oleng dan terjatuh dilantai yang dingin.
Aku membuka mataku dan melihat kesekeliling. Ruangan bernuansa putih yang tidak asing bagiku, rumah sakit? Aku berdiri dan melihat Peeta yang sedang menangis seraya menggenggam tangan..ku? Aku melihat tubuhku terbaring lemah di atas ranjang dengan Peeta yang menangis dalam diam sambil meratapiku.
KAMU SEDANG MEMBACA
Creature Wolf
WerewolfMenjadi seorang Arkeolog muda yang terus melakukan penelitian. Hingga pada suatu hari, semua rekanku mati akibat sekelompok orang bermata merah dan bertaring yang menyerang perkemahan kami. Pada saat itulah, datang Serigala dengan simbol Bulan di ke...