Part 17

4.8K 222 0
                                    

Happy reading and enjoy your reading guys!!

  Sudah dua bulan alex dan alexa menyandang status sebagai suami-istri tapi selama itu juga rasa cinta mulai tumbuh di hati keduanya.Namun,mereka belum menyadarinya.ah,ralat lebih tepatnya alex yang belum menyadarinya.

  Alex sudah terbiasa setiap makan pasti di suapi oleh alexa.Alex sudah terbiasa hidup bersama alexa dan juga merasa nyaman dan aman.

  Pagi-pagi sekali alex terbangun sebab rasa mual yang tiba-tiba melandanya.

  "Huek huek" alex membersihkan mulutnya.

  Alexa yang mendengar suara muntahan alex langsung melihatnya di kamar mandi.

  "Masih mual hon?" Alexa mengurut tekuk alex.Alex hanya mengangguk.

  Sebab baru ingin menjawab rasa mual itu melandanya.Alexa memapah alex menuju ranjang mereka.

  Alexa lantas turun menuju dapurnya dan membuatkan bubur juga susu untuk alex.

  Di bawa nya makanan itu menuju kamar utamanya.Di sandarkannya alex pada sandaran tempat tidur mereka yang sudah di lapisi bantal olehnya.

  "Makan ya hon?" Alexa hendak menyuapi alex tapi alex menggeleng.

  "Masih mual?" Alexa menatap alex.Alex hanya mengangguk.

  Alexa hanya tersenyum.Di bukanya permen mint nya lalu di makannya.Di dekat kan wajahnya pada alex.Dan kini di ciumnya bibir alex lembut.

  Alex awalnya kaget tapi lama-kelamaan malah terbuai.Saat sudah merasa alex merasa nyaman,alexa pelan-pelan memindahkan permen mint itu ke mulut alex.

  Alex hanya menerima saja.

  Akhirnya setelah berhasil memindahkan permen mint itu di lepaskan lah ciuman itu oleh alexa.

  "Masih mual hon?" Alexa menatap alex khawatir.

  "Nggak.Thanks" alex menatap gemas alexa.

  "Loe mau makan apa,hon?"alexa menatap alex dan duduk di hadapan alex.

  "Hem,gimana kalau kita makan es cream dan rujak." Alex tersenyum.alexa hanya menaikkan satu alisnya melihat permintaan alex.

  "Es cream.Asyik,cmon hon kita beli es cream" alexa sontak menarik tangan alex.

  Mereka bersepeda menuju tempat es cream dan juga rujak yang ada di depan kompleks mereka dengan bersepeda.Dengan alex yang membonceng alexa di belakangan nya.

  Sesampainya di sana mereka langsung memesan es cream dan rujak.mereka bersenda gurau.

  Setelah memakan es cream dan makan rujak mereka memutuskan untuk mengelilingi kompleks terlebih dahulu baru pulang.

  Tapi tanpa mereka sadari sedari tadi ada yang mengintai dan mengikuti mereka.

  Saat di lapangan kompleks yang sepi alex memberhentikan sepedanya untuk beristirahat.

  "Loe capek Xa?" Alex menatap alexa yang terdapat banyak keringat mengucur di tubuhnya.

  "Nggak.hon,kalo gue bilang diam loe diam aja ya!" Alexa menatap alex yang bingung.

  "Maksud loe?" Alex membawa alexa ke hadapannya.

  "Pokoknya loe janji harus diam.Kalo nggak kita nggak selamat.Gue minta loe nurut dan diam aja,okey" alexa memeluk alex dan membisikkan sesuatu ke alex.

  "Maksud loe apaan sih xa,ngomong yang jelas dong" geram alex.Alexa tak menggubris dan malah makin memeluk alex erat.

  Tanpa alex sadari alexa diam-diam mengeluarkan pistol nya.Dan mengawasi sekitarnya.

  Saat di lihatnya ada yang mau menembak alex,dengan sigap di tembak nya orang itu beserta 4 orang lainnya.

  5 orang itu langsung tergeletak tak berdaya.Alex yang masih kaget dengan suara tembakan itu di tambah kaget saat melihat 15 orang yang berpakaian hitam membentuk lingkaran yang mengurung alex dan alexa yang masih berpelukan di tengah mereka.

  Setelah keadaan aman,anak buah alexa langsung membentuk barisan yang langsung menghadap alexa.

  Alexa melepaskan pelukan nya.Di tatap nya anak buah nya itu.

  "Apa yang terjadi?" Alexa bersuara dingin hingga mampu membuat anak buahnya bergidik ngeri.

  "kita bicarakan ini di rumah gue." Alexa membawa alex yang masih diam.

  Alex menoleh menatap orang-orang yang sudah tak bernyawa dengan ngeri lantas menatap alexa.

  'Siapa sebenarnya alexa?' Batin alex.

  Alex dan alexa pulang kerumah mereka dengan menaiki mobil milik alexa yang di bawa oleh anak buah alexa.

  Sesampainya di rumah alexa,anak buahnya itu langsung membentuk barisan di ruang tamu rumah alexa dan alex yang luas.

  Alexa duduk di sofa menghadap anak buahnya sedangkan alex juga duduk di samping alex.

  "Loe nggak ada yang luka kan hon?" Alexa mengecek tubuh alex dengan seksama.

  "Nggak gue baik-baik aja dan nggak lecet satu apapun" balas alex.

  "Hhfft,apa yang terjadi?" Alexa mengulangi pertanyaan nya.Anak buah alexa langsung bergidik saat melihat aura sang boss.

  "Maaf miss,kami kecolongan.Mereka mulai mengetahui identitas tuan muda dan mulai mengincar tuan muda." Jelas salah satu anak buah alexa.Alexa lantas berdiri menghadap anak buahnya.

  "Bagaimana bisa?kalian harus tahu ini adalah kesalahan yang amat sangat besar.Gue nggak mau tau lipat gandakan dan gue nggak mau dengar hal kaya gini terjadi lagi.Kalo tidak,kalian pasti tau akibatnya kan?" Alexa mendesis tajam membuat anak buahnya menunduk takut.

  Mereka bahkan tau akibatnya jika berani menantang dan bermain di belakangan alexa maka orang itu tak akan bisa menghirup napas dengan tenang dan bahkan alexa sendiri yang akan turun tangan untuk mengakhiri nyawa mereka.

   Gimana??alexa ngeri ya.Tapi alex diem aja.!!

TROUBLEMAKER OR CEO? [tamat]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang