Part 25

1.1K 75 43
                                    

*****
Alex mengernyit merasakan kepalanya yang berdetam dan cahaya silau menerpa retinanya.

Melenguh dilakukan pria ini tanpa tau tiga orang ah ralat  satu orang dewasa dan dua krucil memperhatikan kelakuan absurdnya.

"Iuh, " Zio mendecak melihat kebiasaan Alex yang menggaruk bagian-bagian tertentu.  Yah, biasalah cowok.

"Mami,  ini siapa kok mirip abang, " Zea nampak bolak-balik memperhatikan wajah Zio dan Alex bergantian.

Alexa bingung.  Gimana mau jelasin sama si kembar. Padahal selama ini dia selalu memberikan foto Alex dan memberitahukan sikembar bahwa pria itu ayah mereka.

Padahal yang selama ini yang dikhawatirkan tentang sikembar adalah tanggapan Alex. Tapi emang dasarnya gen ngawur mengalir deras ke gen si kembar.

"Kalian lupa ya?" bukan tanggapan yang didapat Alexa malah kerutan kening keduanya.

"Emang om ini siapa mi? Penjaga Guji ya?" Zio menatap lekat Alex yang termangu menatap ketiganya.

Benak Alex yang bergejolak tapi lebih memilih diam. Dia kok mimpi aneh gini sih rutuknya.

Sedangkan Alexa meringis. Enak saja suami tampannya malah dianggap penjaga marmut sama anaknya.

"Mam,  is he sleep? Kok kebuka matanya? Tapi kok ga omong" Zea menepuk pipi Alex lumayan keras menimbulkan ringisan pria itu.

Ah sepertinya ide Acha yang mempertemukan sikembar dengan ayahnya secepatnya sangatlah buruk  batin Alexa nelangsa.

"Adek, bahasa." Zio memperingati Zea yang berbahasa inggris.  Memang sudah kesepakatan mereka menggunakan bahasa indonesia jika dirumah.

"Alexa?" Alex perlahan  bangkit membuat sikembar yang tadinya berada disisi ranjang pontang-panting lari bersembunyi dipaha ibu mereka.

Alexa hanya terkekeh menghalau canggung juga kesalnya.

"Assalamualaikum, halo suamiku, " Alexa terkekeh garing dengan melambai. Mengabaikan suara terkesiapan sikembar juga Alex yang mengernyit.

Alex  sendiri  lebih terpokus pada kedua bocah yang mengintip dibalik paha Alexa.

"Mami-mami. Itu Papi ya?" Alexa mengerang lirih mendengar ucapan Zio. Ingatnya kok telat nak batinnya nelangsa.

Alex memiringkan kepalanya mendengar  ucapan anak laki-laki tampan tadi.

"Papi? Saya Alex," Zio perlahan keluar dari persembunyiannya tapi masih bergelayut di pinggang sang mami.

"Hem, Lex. Kamu percaya aku kan?" Alexa  harap-harap cemas akan respon Alex yang termangu.

Alexa melirik sikembar dan memilih menghela napas.

"Bang bawa adek kel-"

"Mereka anakku?" suara Alex  yang terkesiap membuat Alexa  ketar-ketir.

Dia takut Alex memgeluarkan kata-kata yang belum pantas didengar sikembar. Diliriknya lagi kedua  anaknya yang asik berbisik dan saling menyenggol mengabaikan tubuh Alexa yang sedikit terhuyung karenanya.

"Hon, aku bisa jelasin kok. Kamu jangan berpikir yang aneh-"

"Kamu membawa mereka bersamamu selama ini. How dare you Lexa, kamu egois."

"Papi badword,"

"Papi bahasa,"

"-Al."

Ucapan sikembar dan Alexa bersamaan.

Alexa menganga merasakan Alex yang mendekapnya erat. Jantung Alexa berdebar. Untung Alex menahannya jika tidak mereka berempat bisa saja jatuh.

"Kamu egois. Kamu emang ratu jahat. Sialan kamu Alexa. Hell you. Aku rindu," dan diakhiri dengan kecupan dipelipis Alexa.

"Mereka anak-anak yang kamu temuin didepan rumah kamu ya? Atau di panti?"Alex melirik Alexa yang melotot.

"Mati aja kamu Al. Enak aja kamu bilang anak kamu ditemuin didepan rumah. Mereka hasil kamu Alex Jonathan," Alexa memukul lengan Alex keras yang herannya malah terkekeh.

"Mami Badword," Alex tertawa mendengar anak perempuannya menegur Alexa.

"Ck, badword  mami." Alex terkekeh  dan memilih mengecup pelipis Alexa mengabaikan pelototan wanitanya.

Ya wanitanya.

"Percaya sayangku. Mereka cakep-cakep pasti anak aku," Alex mengabaikan rasa yang masih janggal dihatinya dan lebih memilih merengkuh keluarga kecilnya.

Persetanan dengan hal yang terjadi nantinya.

TBC

Oiya jangan lupa follow ig w ya (@rskkirani)

TROUBLEMAKER OR CEO? [tamat]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang