(PROM NIGHT DAY 11:30 AM)
Tin!! Tin!!
"Angga.. Anggi udah kamu jemput?" tanya mama masuk dengan satu tas paper bag ditangannya
"Belom. Mama ke distro kan? Beli itu doang?" ujarku menunjuk paper bag bawaan mama
"Ngga lah.. Belanjaan yang asli mama taruh di mobil. Takut rusak atau lecet. Udah sanaa~ mandi terus jemput Anggiii!" Mama mulai mengoceh. Ya kalau tentang Anggi, mama mana bisa woles sih?
Tanpa menjawab mama aku langsung beranjak dan mengambil handuk putih halus lebar yang menggantung di dekat baju mandi merah maroon dengan bunga bunga sakura putih milik mama.
Dan aku pun mandi. Tentu aku tak harus menceritakan mandi ku kan? Kalian semua pasti Sudah hapal tata cara mandi.. Masuk-lepas pakaian- *******- sabunan- sampoan- cuci wajah - buang air - handukan.
Setelah itu aku keluar dari kamar mandi dan mulai menggunakan baju. Aku menggunakan kaos putih polo denhan jaket kulit hitam dan celana jeans. Rambutku tak kusisir karna malas.
Setelah itu, aku mulai mengendarai sang jaguar mengarungi jalan yang sangat padat. Membelah jalan dibawah tengik nya matahari.
Setelah sampai di Rumah Sakit aku langsung menyapa resepsionis yang memang sudah akrab dengan ku dan menaiki lift. Menuju lantai teratas yang merupakan ruangan pribadi Anggi."Anggi.." ujarku sambil langsung masuk dan memasuki kamar Anggi yang biasanya. Kasur rumah sakit itu kosong hanya ditemani beberapa peralatan medis dan infus.
"Loe dimana? Ga masuk ICU atau UGD kan? Loe dah janji mau out sama gue hari ini" ujarku nyeletuk. Sebenarnya ngeri juga mengatakan nya, tapi melihat Anggi tak ada disini membuatku sedikit aneh.
"Woy! Baru dateng bukannya permisi malah nyumpahin yang punya rumah" ujar suara cempreng dari belakang. Siapa lagi yang punya suara se-ancur ini.. Pasti hanya Anggi.
"Bukannya nyumpahin, kan 'siapa-tahu' gitu lhoo.. Lagian loe kemana tadi?" tanyaku penasaran sambil berjalan menuju Anggi
"Gue dikamar, kamar gue yang biasa. Ini kan kamar kalo gue lagi nge-drop, gue udah rada baikan jadi kata dokter udah boleh lah keluar dari kamar ini. Katanya gue ga usah pulang ke rumah, biar kalo ada apa apa bisa cepet langsung dilariin" ujarnya menyandar di mulut pintu
"Kamar loe sebelah mana?"
"Mo lihat? Yok.."
Anggi mengajakku ke sebuah ruangan super luas. Luasnya mirip kamar mama. Ruangan yang ditutup dengan pintu jati kokoh dengan ukiran rumit. Didalamnya terdapat kamar dengan kasur king size, lampu berdiri disamping kasur berwarna putih tulang dengan tiang nya keemasan. Gorden yang melintang berwarna cream kekuningan dengan tali berwarna kuning mas. Beberapa lemari kecil dari kayu jati yang berisi buku, meja rias lengkap dengan kaca dan deretan cosmetic yang sejajar rapi, satu lemari kayu dengan pintu kaca berisi boneka dan barang koleksi yang disusun rapi serta lemari besar dari kayu jati juga. Dindingnya berwarna cream keorenan memberi kesan megah dan mewah. Lantainya dibalut karpet berwarna serupa dengan dinding yang memiliki motif renda putih. Ada satu lemari menghadap kasur dengan TV lebar tipis diatasnya. Dan 2 pintu dengan ukiran rumit yang lebih kecil dari pintu masuk tadi.
"Tadaa~ ini kamar gue. BTW lo jemput gue nih? Gue belum mandi, gimana dong?" ujarnya duduk dikasur
Baru aku mau membuka mulut untuk menyuruhnya mandi tiba-tiba trlpon ku sudah bergetar
Dari: Mamah
"Angga.. Anggi jangan suruh mandi kalau bisa, kalau udah sih gapapa~ hehe... Maaf nih mamah telat ngasih tau nya. Anggi udah mandi? Bloom kan?"

KAMU SEDANG MEMBACA
Memories
FantasiJika hidupku hanya membuatmu terluka.. Masih adakah alasan? Masih pantaskah? Jika aku berharap untuk bertahan hidup.. Hidupku ini melukaimu.. Namun, Bahkan matiku pun demikian. Mati dan hidupku melukaimu.. Apakah aku harus berharap agar aku tak pern...