(Anggi P.O.V.)
"Muahahaha.. Iya iya >o< jangan ngambek gitu dong~" mama terkikik geli
"Mah, mereka semua siapa?" Tanya Angga menoleh pada maid yang tersenyum disekeliling kami
"Mereka? Mereka maid yang mamah datangkan dari bisnis rumah inap mama~" ujar mama
"Hah?" ujarku bingung
"Ya, Anggi sayang~ mama punya banyak villa dan penginapan. Mama kan menempatkan beberapa maid ini untuk melayani tamu disana, ada juga beberapa maid dari cafe yang mamah punya di pusat Bandung. Maid Cafe itu tutup dari 2 hari yang lalu, supaya semua maid bisa beristirahat dan langsung datang kemari~ \(^o^)/ ini kan pertama kali Angga mengikuti prom night jadi harus disiapkan serapi mungkin. Teman teman pengusaha mama jarang ada yang bisa melihat Angga. Dan saat mama bilang Angga setuju untuk datang dengan tunangannya, semua setuju menjadikan Angga tamu istimewa malam ini~ So! This day you'll be a king and queen dear.." ujar mama semangat
"Oke semua maid! Siapkan bathroom" semua langsung menghambur pergi dari ruangan menyiapkan bathroom. Beberapa Maid wanita mengerumuniku dan menggiringku ke kamar mandi di atas, sementara Angga digiring Maid Pria ke kamar mandi disamping kamar mandi yang kutempati.
******
Aku..
Dalam keadaan tanpa busana dan hanya dilapisi handuk putih halus lebar yang melilit dari dada sampai paha. Rambutku dibiarkan tergerai dan semua pakaianku diletakan di ruangan depan pintu masuk kamar mandi ini.Dibagian depan tadi ada sebuah ruangan. Ruangan itu berisi satu set handuk, lemari untuk pakaian bekas, beberapa lemari terbuka untuk sepatu dan sandal, serta sebuah lemari terbuka berisi beberapa jenis bunga warna warni, didalam ruangan itu hanya ada dua pintu.
Ada pintu berwarna putih dengan hiasan ikan koi yang tampak kokoh, dan satunya pintu dari pohon jati dengan ukiran sederhana. Dan aku diajak memasuki pintu putih berhias koi berisi kamar mandi super mewah.
Kamar mandi ini mirip sauna, jalan masuknya gelap dan panjang hanya di terangi oleh lilin lilin aroma terapi yang menderet rapi setiap setengah meter. Diujung jalan ada sebuah ruangan dengan kolam kecil, tepatnya tempat berendam dengan dinding terbuat dari marmer hitam yang licin dan dipenuhi ukiran. Didalamnya terdapat air dengan wewangian semerbak sangat harum, air itu ditaburi berbagai macam bunga aneka rupa dan memiliki gelembung gelembung yang terus bermunculan seolah sedang mendidih. Disekitar kolam saja, dipenuhi kabut uap yang wangi namun hangat. Aku jadi ragu untuk melangkah kan kakiku ke dalam kolam, airnya membuatku ngeri. Takutnya air itu mendidih. Kalau uapnya saja hangat.. Airnya seperti apa ?
"Tidak apa nona.. Airnya tak panas. Gelembung itu hanya diciptakan intuk menghasilkan efek menggelitik, nah~ mari nona, kami akan menggosokan punggung nona" ujar salah satu maid berambut hitam yang disanggul dengan nada genit.
"Hah? Meng- menggosok punggungku??"
"Apa nona mau kami memanggilkan tuang Angga untuk menggosok punggung nona?" goda maid lain
"Ah? Ti-- tidak. Baiklah.." ujarku pasrah.
Sebelumnya mereka disuruh melayani majikannya di tempat macam apa sih?
Mereka langsung tertawa ria, sekitar lima maid mulai turun menghampiriku dan melepas handukku. LANGSUNG MELEPAS HANDUKKU
"E- Eh.. Tu- Tunggu dulu--"
KAMU SEDANG MEMBACA
Memories
FantasyJika hidupku hanya membuatmu terluka.. Masih adakah alasan? Masih pantaskah? Jika aku berharap untuk bertahan hidup.. Hidupku ini melukaimu.. Namun, Bahkan matiku pun demikian. Mati dan hidupku melukaimu.. Apakah aku harus berharap agar aku tak pern...