Maaf semua.. Seperti yang tertulis di wall HP ku rusak.
Jadi akan lebih jarang update🙇
Doakan saja semoga lekas bener ya..🙏So, Enjoy~
****
Bunda terbatuk membersihkan tenggorokan "Jadi.. Semalem kalian kenapa?" tanya Bunda sambil menumpangkan kaki kanan nya di atas kaki kiri nya."Mama belom jelasin?" tanya Angga
"Belum lah. Mama cuma tau secara singkat! Ga sampe detail" ujar mama membela diri
Angga menghela nafas panjang, lalu menoleh ke arahku "ga mau cerita?"
"Kamu aja lah yang cerita" ujarku memohon dengan puppy eyes
Lagi lagi Angga menghela nafas. Ni anak kenapa sih? kaya orang bengek aja.. hela nafas mulu. "Dengerin baik baik ya ma, bun. Jadi tuh.."
Angga pun mulai menjelaskan dari bagian Michell tiba tiba datang -dan menciumnya-, sampai saat ia melamarku semalam.
"Jadi kamu sudah melamar Anggi?" mama bertanya dengan berbinar
"Iya mah" Angga menjawab dengan menunduk. Malu malu tai kucing gitu..
"Kalau gitu.. Langsung di sah-in aja yuk Clair.." Bunda mengambil alih dengan santai nya bilang di sah in.
Pernikahan itu tidak sesimple dan sesederhana yang kita bayangkan. Ketika dua insan dengan kepribadian berbeda disatukan dalam satu atap, tak ada yang menjamin mereka akan bahagia seumur hidup.
Malah bikin Quotes dadakan gue :D gapapa lah.. Biar cerita ini ada manfaatnya~
"Clair.. Kau memikirkan apa yang kupikirkan?" tanya Bunda penuh nada misterius
"Tidak. Aku kan bukan pembaca pikiran, Leona" ujar mama serta menyebut nama Bunda
"Hash.. Kau ini" Bunda menghela nafas dan membisikan sesuatu pada mama. Sementara aku dan Angga menatap dengan tatapan bingung
"Ide Bagus Leona!" mama berseru girang
"Apa nya yang bagus?" tanya Angga menyuarakan apa yang ku pikirkan.
"Sudahlah~ kalian tidak usah tau. Yang jelas pernikahan kalian sudah ditentukan" ujar mama.
'Wait..! Sudah Di tentukan?!" pikirku
"Haduh Clair! Kau sama saja memberi tau kalau aku tadi mengatakan tentang hari pernikahan mereka" ujar Bunda menepuk pelan lengan mama
"Eh, masa? Begitu ya.." Mama terlihat bingung. Aku hanya terkekeh pelan
"Huash. Yang jelas kita akan mulai menyiapkan pernikahan kalian mulai sekarang" bunda berbinar binar
"Ya, mama akan beritau Oppa Dizza dan seluruh keluarga Ardizza" mama berseru sambil berdiri. Sepertinya percakapan pagi ini akan selesai. Bunda pun sudah berdiri untuk beranjak pergi.
"Steven akan kuundang juga dalam pernikahan kalian Ngga" ujar mama sebelum pergi
"Kak Steve? Bukannya dia akan menikah dengan Kak Flo dalam waktu dekat? Apakah itu tak akan mengganggunya?" tanya Angga
"Ya, dia menikah bulan depan. Aku mengundangnya pada pernikahanmu! Dan pernikahan mu setelah pernikahannya, jadi tak akan mengganggu" Ujar mama
"Oo. Baiklah" Angga melipat tangannya dan mendengus lelah
KAMU SEDANG MEMBACA
Memories
FantasyJika hidupku hanya membuatmu terluka.. Masih adakah alasan? Masih pantaskah? Jika aku berharap untuk bertahan hidup.. Hidupku ini melukaimu.. Namun, Bahkan matiku pun demikian. Mati dan hidupku melukaimu.. Apakah aku harus berharap agar aku tak pern...