Reyna berjalan ke area parkir, dia tak ingin ke kelas duluan begitu tau Vio dan Dinda masih berada di area parkir.
"Pagi."
"Pagi Rey! hmmm tumben gak bawa motor lagi, masih di bengkel kah?"tanya Vio
"Mana motor loe katanya cukup sehari aja dibengkel beres."sahut Dinda menambahi.
"Yachh, boro-boro bawa motor girls, naikin aja nggak boleh gue."
Gara-gara insiden kemarin, papa larang gue naik motor terus mulai hari ini gue diantar jemput."terang Reyna
"Siapa, supir loe?"
"Supir sichh enak, bisa gue kadalin
dengan mudah lahh ini makhluk Es yg nyebelin tau nggak.Kakak gue.""Huuaaaa serius loe, wahhh bakal ketemu terus sama kakak loe yang super ganteng itu."tampak Dinda antusias.
Reyna hanya menggelengkan kepala heran menanggapi respon sahabatnya.
"Yuk ke kelas! Bentar lagi bel lho."ajak Vio di ikuti anggukan Dinda dan Reyna.Tiba-tiba langkah mereka berhenti mendadak, terkejut dan kaget ketika sebuah motor nyaris saja menabrak Reyna dari arah samping, untung motor itu berhenti cepat.
Seketika Reyna memasang wajah dongkol nya dan marah karena ada aja yang ganggu mood nya hari ini."Hey!! Kalo bawa motor hati-hati dong." umpat Violet kesal dengan tingkah si pengendara.
Beberapa saat kemudian seorang cewek turun dari jok belakang dan membuka helm nya.
"Ee...illahh anak manja ini tohh ternyta, anak kemaren sore aja belagu lho."sungut Dinda, sementara itu Reyna masih menatap tajam kaca helm sang pengemudi yang tak kunjung turun itu.
"Ohw.... Kalian lagi! Kakak-kakak kelas yang sok berkuasa, kenapa kalian halangin jalan gue!"sungutnya songong sekali, mereka tau cewek dihadapanya sekarang adalah cewek centil, norak, sombong, yang sok pengen berkuasa di sekolah.
Tepatnya dia cuma adek kelas X mereka.Thalita Admadiraja prayoga.Sang pengendara motor mulai turun dan membuka helm nya.
Hening....
Seakan desiran angin merasuk di sela-sela rambut Reyna dan entah kenapa tatapan mata itu mampu menghipnotis Reyna.Mata elang seorang cowok yang berdiri tegap dihadapanya kini menatap tajam mata hazelnya.
"Udah puas mandangin wajah gue."
celetuk cowok itu dengan begitu angkuhnya, sontak membuat Reyna berdecit kesal.
"Ish...sombong sekali dia."runtuknya dalam hati.
"Kalau bawa motor hati-hati dong, ini area sekolah jangan asal ngebut aja."
"Bukanya kalian yang nggak hati-hati, ini kan area parkiran kalian jalan nya meleng yahh sampai nggak tau ada motor."ujar si bocah tengil Thalita.
"Nyebelin banget sichh loe jadi bocah!"Dinda kini terpancing emosi."Udah-udah kita pergi aja, nggk penting meladeni mereka."Reyna kini beranjak melangkah diikuti kedua temannya.
Seperginya ketiga cewek tadi Thalita dan kakaknya kini sudah memakirkan motor sportnya dan berjalan beriringan menyusuri koridor.
Sebagian pasang mata memandang mereka penasaran, ada yang kaget , takjub atau apalah yang jelas membuat cowok tinggi disamping Thalita ini gerah sendiri.
Tak dipungkiri pesona seorang Fabian Aditama Prayoga, nama cowok itu memiliki kharisma tersendiri.
Sosok tinggi tegap, kulit putih pucat , mata tajam seperti elang dengan alis lumayan tebal dengan hidung yang mancung serta bibir tipisnya yang kala tersenyum sangat manis itu seketika membuat para cewek-cewek sekolahnya berdecak kagum,bagaimana bisa ada pangeran nyasar disekolahnya .
MURID BARU
"Pagi semuanya." sapa guru bahasa dikelas Reyna tampak semuanya serempak membalas sapaan guru jam pertama nya ini dengan ucapan "pagi bu!!!"
"Begini kalian kedatangan teman baru."kata kata Bu Dona sukses membuat seiisi kelas penasaran tapi tidak untuk Reyna dia terlihat biasa saja bahkan asyik memainkan Gadjet nya diam-diam line an sama kedua sahabatnya yang berbeda kelas.

KAMU SEDANG MEMBACA
Dinamika Cinta Reyna
Teen FictionMungkin aku menyukaimu sejak lama, tapi kenapa aku tidak bisa mencintaimu lebih lama? Mungkin karena masa lalu mu yang sulit berdamai dengan hati ku. - Reyna Ku kira hanya dendam yang aku punya saat aku pergi, tapi ternyata aku melihat cinta di hati...