Author Pov
Semenjak kejadian itu hari-hari Reyna dilalui dengan semu.
Seperti biasa dan terlalu biasa.
Fabian seakan menjauh dan terus menghindari nya dan terkadang hanya menjawab seperlunya jika ada orang yang bertanya.
Benar-benar berubah, Dingin dan sifat dinginnya mengalahkan sifat kakak Reyna dan Vino.
Seolah gunung Es yang kokoh telah melingkupi hati Fabian.Reyna seakan kehilangan separuh hatinya,kehadiran Fabian yang mengisi hari-harinya beberapa bulan terakhir ini sukses membuat dia Baper, baginya Fabian bukan sekedar sahabat barunya tapi juga pelindungnya.
Reyna tak mengerti tentang hatinya, dia menyukai seorang yang selalu membuatnya bahagia dan tersenyum saat bersamanya.
Tapi dia seolah khawatir,takut dan tak berdaya jika harinya tak melihat sosok Fabian.Sementara itu semakin hari hubungan Reyna dan Vino semakin nyata, mereka tak lagi tanggung-tanggung jalan berdua.
Meskipun belum resmi untuk dikatakan pacaran.
The boys kini sudah tobat seutuhnya,tak ada lagi kerusuhan mereka di sekolah.
Mereka seolah sibuk masing-masing.
Alex sekarng fokus dengan hoby balap nya yang akhir-akhir ini jadi keseruannya setelah sekian lama absen.
Nando masih asyik aja dengan hidupnya,Ben kini dia udah sibuk dengan jadwal pemotretan nya,yaaa kini dia jadi model yang cukup menjanjikan."Huftt...hampa banget hati gue."keluh Reyna berjalan menunduk pasrah akan hari-harinya yang akward banget menurutnya.
Setelah jam istirhat tadi,dia berjalan balik ke kelasnya.
Vio dan dinda udah balik ke kelas duluan.Tiba-tiba...
"Dugh...."dia menabrak sesuatu yang membuatnya meringis sedikit sakit dibagian kepala nya.
Dia mendongakan kepalanya dan matanya melebar bulat tak percaya."Fabian."ujarnya sembari menelan salivanya cepat dan berusaha bersikap biasa.
"Ikut gue!"perintahnya dan berlalu melewati Reyna.
Reyna di buat bengong dengan kalimat Fabian itu, dia pun berbalik memandang punggung Fabian yang semakin berjalan menjauh.
"Hahh...ngomong apa dia tadi, Ikut gue!"pikir dia sejenak lalu beranjak mengikuti langkah Bian.
"Dasar...masih saja menyebalkan, ngajak orang tapi malah ditinggal.Lagian mau kemana coba naik-naik tangga darurat gini."Reyna ngedumel nggak jelas karena langkah Fabian semakin membawanya ke arah atap sekolah.Dan disinilah mereka Atap sekolah.
Cuaca hari ini tak begitu terik dan cenderung mendung.
Tapi Reyna yakin tak akan turun hujan dulu sebelum sore nanti.
Angin semilir menerpa rambut panjang Reyna yang di kuncir kudu dan beberapa helai anak rambut yang menutupi wajahnya."Mau ngapain kita kesini?"ujar Reyna berusaha sedingin mungkin, karena dia masih tak mengerti dan jengkel dengan sikap Fabian selama ini.
"Loe suka sama Vino?"pertanyaan Bian membuat Reyna tercekatBuat apa coba membawa dia kesini hanya ingin bertanya hal yang sebenarnya ingin Reyna hindari
Reyna jelas-jelas tak mengerti maksud pertanyaan Bian, ini sebuah tanya apa dia sebenarnya ingin yang tau lebih."Nggak ada apa pertanyaan yang lebih penting gitu, tanya kabar gue kek?"gerutu Reyna mencoba mengalihkan pertanyaan
"Gue nggak perlu tanya keadaan loe,sedangkan loe terlihat baik-baik saja. "Skakmat, Bodoh sekali loe Rey.Hmm jelas-jelas Bian nggak akan terpancing.
"Loe udah jadian sama Vino?" tanya Bian lagi kini dengan nada yang sangat dingin.Reyna terdiam, pertanyaan Bian tidak salah sebenarnya karena yang Reyna tahu sebagian anak-anak menyebarkan gosip itu padahal kenyataan nya dia tidak ada hubungan apa-apa dengan Vino hanya teman dekat.
"Buat apa loe tau, loe selama ini kemana?loe asing bagi gue.Loe nglupain gue gitu aja.Jadi buat apa loe tau hidup gue?"terang Reyna, ntah kenapa hatinya menjadi sesak menatap kenyataan yang membuatnya bingung.Kini air matanya sudah menumpuk di sudut matanya yang seakan mendorongnya keluar tapi ditahan sekuat mungkin.

KAMU SEDANG MEMBACA
Dinamika Cinta Reyna
Teen FictionMungkin aku menyukaimu sejak lama, tapi kenapa aku tidak bisa mencintaimu lebih lama? Mungkin karena masa lalu mu yang sulit berdamai dengan hati ku. - Reyna Ku kira hanya dendam yang aku punya saat aku pergi, tapi ternyata aku melihat cinta di hati...