1 bulan berlalu
Semenjak hari permintaan maaf malam pesta itu, selama hampir 1 bulan ini Reyna dan Fabian sudah mulai akrab, saling sapa dan becandaan di kelas.
Meskipun terkadang Reyna dibuat bingung dengan sikap Bian yang berubah, kadang dingin, baik , hangat tapi kadang sangat menyeramkan disaat dia sedang ada suatu masalah.Dinda dan Violet pun demikian sudah saling mengenal dengan yang namanya Fabian, mereka seolah mulai memahami seorang cowok seperti apa Bian itu, dia akan diam dan dingin saat ada yang bertanya tentang kehidupannya dan itu sukses membuat Dinda, Violet serta Reyna tak lagi menanyakan hal yang sama.
Hari-hari mereka lalui bersama meskipun ada aja ulah Thalita sie sepupu centil Bian yang nggak suka kalo kakaknya itu dekat-dekat dengan Reyna pasalnya Thalita benci sekali dengan teman-teman Reyna yang dulu pernah ngebully dia waktu MOS.
Tapi terkadang sikap Fabian sedikit aneh ,kadang diam,dengan tatapan dingin lalu marah-marah tak jelas membuat Reyna heran dan tak berniat mengganggunya kalau mood Fabian lagi buruk.
Lapangan Basket.
Sorak penonton menambah riuhnya pertandingan Basket di jam istirahat ini,meskipun hanya sebuah latihan tapi penonton nya begitu ramai.
Ada yang sibuk selfi nggak jelas dibangku penonton, ada yang ngemil sambil nontonin aksi d lapangan ada pula yang lagi pacaran mesra-mesra an sambil pegangan tangan nggak jelas.Reyna dan Dinda yang baru akan duduk mencari tempat duduk dibuat geleng-geleng heran dengan semua tingkah anak-anak jaman sekarng yang rata-rata adalah adek kelasnya.
"Di situ aja tuchh ,sepi!"tunjuk Dinda menunjuk sebuah bangku beton di barisan ke dua yang terdepan,dan mereka pun beranjak duduk sambil membawa minuman.
"Vio kemana sich, kog nggak ikut?"tanya Reyna pada Dinda yang sibuk membuka snack lalu menawarkan pada Reyna tapi dibalas gelengan kepala oleh Reyna.
"Di perpus dia, katanya nyari buku."
"Tumben rajin."
"Dapat, hukuman tuhh anak."seru Dinda berhasil membuat Reyna melongo
"Serius loe, kenapa?"
"Lupa ngerjain PR katanya, tau lah pasti dia balapan."terang Dinda yang emang satu kelas dengan violet.
"Akhir-akhir ini dia sering balapan ya Din,gue jarang line nan sama dia kayaknya sibuk banget dan seperti ada yang disembunyiin."
"Nggak tau Rey, tiap gue tanya pasti jawaban nya sama, gue gak papa gitu."
"Ohw." respon Reyna singkat lalu beralih ke lapangan untuk fokus melihat pertandingan yang sudah berjalan separo waktu.Pandangan nya tertuju pada satu orang,yaitu Vino.
Cowok penuh mistery bwginya, pendiam dan tak banyak bicara.
Ntah sejak kapan Reyna mulai suka pada Vino tapi terkadang dia seolah tak ingin rasa itu ada.Semenjak Vino gabung dengn The Boys hubungan mereka menjauh dan seolah itu disyukuri Reyna karena dia tak lagi tersiksa dengan perasaannya.
Sampai-sampai muncul lah sosok Bian yang beberapa hari ini memenuhi pikiran nya.
"Ishh...kenapa sichh gue, ngapain coba inget tuhh anak."umpat Reyna lirih tapi cukup terdengar oleh Dinda, dia pun menyenggol pundak Reyna
"Ngapain loe dan loe maksud siapa?"
"Hehhee, tidak ada apa-apa kog hanya saja ke inget Bian yang aneh itu, kadang dia bersikap sangat menyebalkan."jelas Reyna sambil nyengir kudu nggk jelas.
"Ohw, by the way ngomongin tuhh anak loe bener juga sichh dia beberapa hari ini aneh, udah jarang tuhh kayaknya bareng Sie cabe Thalita dan satu lagi yang lebih aneh lagi."
Tampak Reyna penasaran."apa?"dia memandang Dinda heran.
"Nohh...Ngapain tuhh anak di tengah lapangan sekarang!"kata-kata Dinda sontak membuat Reyna kaget dan mengalihkan pandangan ke arah lapangan.
Dan benaar saja Fabian berdiri sendirian di tengah lapangan menatap Geng The Boys.
"Yaa ampun , apalagi ini?Huhh bisa-bisanya dia bersikap bodoh."gerutu Reyna segera merogoh hp nya dan men dial nomor Fabian."Ehh makhluk Salju, loe ngapain disana hah?"
ucapnya langsung begitu telfon tersambung.
Dilihatnya Bian tengah memegang hp nya mendengarkan ocehanya.
"Main-main."ucap Bian diseberang sana,kini mereka berpandangan,ditatapnya Bian yang tersenyum menyeringai tidak jelas.
"Gila,vpergi buruan jangan nyari masalah sama mere..."
Tutt. .tutt.

KAMU SEDANG MEMBACA
Dinamika Cinta Reyna
Teen FictionMungkin aku menyukaimu sejak lama, tapi kenapa aku tidak bisa mencintaimu lebih lama? Mungkin karena masa lalu mu yang sulit berdamai dengan hati ku. - Reyna Ku kira hanya dendam yang aku punya saat aku pergi, tapi ternyata aku melihat cinta di hati...