Fabian Pov
Gue tidak percaya dengan apa yang gue lihat di Hp gue.
Satu pesan masuk di Hp gue dengan nomor yang tidak gue kenal."Gue perlu bicara."
VINORahang gue mengeras, perasaan kesal merasuk pada diri gue.
Segera gue balas pesan dari tuh bocah banci."Hey..nggak pulang loe?"pertanyaan Reyna menyadarkan gue dan berusaha memyembunyikan emosi gue.
"Bentar, gue masih ada urusan tapi tunggu" Gue langsung meletakan tangan gue ke keningnya, memastikan keadaanya baik-baik saja setelah kejadian tadi pagi.
"Syukurlah sudah mendingan, cepat loe pulang !"suruh gue lalu fokus lagi ke Hand phone karena Vino membalas pesan gue lagi.
Gue yakin sekarang Reyna sedang kesal karena gue acuhkan begitu saja.
Terbukti dia mengatai gue lalu cabut ninggalin gue.Dan disinilah gue sekarang.
Taman belakang sekolah, gue tidak lihat siapa pun disini.
"Damn....apa gue ditipu, dasar pengecut!"bathin gue sembari mengedarkan disegala penjuru taman."Gue disini..." suara itu ada dibelakang dari posisi gue berdiridan gue berbalik
Gue lihat Vino berdiri sembari memandang gue dingin, seolah ingin membunuh gue."Ada urusan apa loe?"
"Sebenarnya gue hanya ingin memperingatkan elo."ucap Vino seolah menegaskan, syarat dengan ancaman.Tapi gue tidak peduli dia mau ngapain."Tentang?"tanya gue
"Jauhin Reyna!"terangnya, sontak membuat gue terpancing emosi karena bagaimana pun juga Reyna sudah gue anggep sahabat dan orang yang spesial buat gue."Gue nggak tau siapa loe? Tapi kehadiran loe seperti pengganggu."ujarnya dengan nada skartis.
Gue diam memandang dia dingin.
Selama ini gue mungkin udah cukup sabar, gue nunggu waktu yang tepat buat hancurin hidup dia, seperti halnya dia hancurin hidup adek gue."Vino Ardian, loe terlalu pengecut jadi orang, sedangkan loe ingin terlihat seolah sempurna di hadapan semua orang tapi..... sayang nya itu semua hanya topeng!"
Ucapan gue sukses membuat dia terkejut,gue yakin pikiran dia kini dipenuhi pertanyaan."Tau apa loe, tentang gue?" Tanya nya lagi seolah gue tidak tau apa-apa tentang dia.
"Gue tau, sesuatu yang loe harapin semua orang tidak tau."terang gue"Siapa loe sebenarnya?"tanya nya.mungkin penasaran, gue hanya tidak habis pikir orang seperti Vino dipandang dingin dan khalem serta genius, huhhh... bullsitt itu semua.
"Apa loe segitu tolol nya, dengan tak tak mengenali gue, mungkin wajah gue mengingatkan loe dengan seseorang di masa lalu loe."
Gue memandang dia tajam, ingin sekali gue bunuh dia sekarang juga.Vino diam tampak berfikir.
"Nggak penting siapa gue dan gue harap loe segera buka topeng loe itu sebelum gue ungkapin semuanya di hadapan semua orang terutama Reyna."Dia semakin terlihat bingung , apa dia sebodoh ini sampai belum.memgerti maksud gue.
"Loe bersikap dingin dan juga sempurna di hadapan semua orang tapi sejujurnya di balik topeng loe itu, Loe seorang Bajingan Vino Ardian.""Tutup mulut loe, loe tidak tau siapa gue dan gue tegasin sama loe, Jangan dekatin Reyna lagi !karena orang seperti loe tidak pantas ada disekitar Reyna."ujarnya
"Gue yang harus ngomong seperti itu ,karena sebaliknya elo lah yang tidak pantas ada di sekitar dia, karena loe Pembunuh!!!"
Gue bergerak cepat mengambil sesuatu dari balik baju gue dan mengacungkan sebuah pisau lipat ke hadapannya.Tampak dia terkejut dan mungkin sedikit ketakutan.
"Orang seperti loe, pantas mati Vino Ardian."ucap gue skartis memandang dia dingin, serasa hasrat dendam gue sudah melampaui batas.

KAMU SEDANG MEMBACA
Dinamika Cinta Reyna
Fiksi RemajaMungkin aku menyukaimu sejak lama, tapi kenapa aku tidak bisa mencintaimu lebih lama? Mungkin karena masa lalu mu yang sulit berdamai dengan hati ku. - Reyna Ku kira hanya dendam yang aku punya saat aku pergi, tapi ternyata aku melihat cinta di hati...