Berita tentang kepindahan Vino telah menyebar keseluruh seentaro sekolah hampir setiap murid mempertanyakannya bahkan menyayangkan berita itu terutama para fangirl Vino dan The boys.
Semenjak kepergiannya yang sudah beberapa bulan terakhir ini semuanya begitu berubah.
The boys menjadi sangat pasif dari biasanya, aktifitas basket untuk tingkat 3 di berhentikan mengingat sebentar lagi akan menghadapi UN dan harus lebih fokus belajar.
Satu fakta yang kini Reyna sadari,kedatangan Bian kesini adalah untuk membalas dendam atas kematian sodara kembarnya, setelah saat itu memukuli Vino habis-habis san dan nyaris saja membunuh Vino kini dia berubah dari sosok yang Reyna tak mengerti.
Bian bersikap dingin bahkan acuh,sering bolos dan tak lagi menggoda sosok Reyna.
Dan semuanya sukses membuat Reyna kehilangan sosok Fabian yang dia kenal.
Seiring berjalannya waktu, Reyna terbiasa dengan sifat dinginnya dan memilih untuk diam tanpa berkomentar.Sampai suatu hari tiba dimana Fabian bersikap lembut dan perhatian disaat Reyna lagi-lagi jatuh pingsan dan saat itu ada Fabian yang menolongnya.Entahlah,rasanya musim lagi-lagi tak bersahabat dengan alam, sering berubah setiap saat terkadang panas menyengat tapi beberapa jam kemudian sudah mendung pekat dengan hujan yang lebat.Mungkin perubahan suhu yang membuat Reyna sakit-sakitan terutama pusing yang sangat menyakitkan
*Fabian Pov
Gue berjalan menyusuri koridor menuju kelas, entah apa yang harus kunikmati lagi disekolah ini setelah kepergian Bajingan Vino yang seenaknya melarikan diri sebelum gue puas hukum dia, ada sesuatu yang berat untuk meninggalkan sekolah ini tepatnya seseorang,seseorang yang berhasil membuat hati gue berdesir saat menatap matanya yang indah.
Meskipun sudah beberapa bulan ini gue sengaja bersikap dingin kepadanya,karena lagi dan lagi gue tak ingin membuat suatu ikatan yang berujung rasa sakit.Langkah gue terhenti saat mata gue menangkap sosok yang ada di depan, tengah kesusahan berjalan, tampak dia meraba-raba tembok untuk sekedar menegakan berdiri nya.
Kini gue yakin dan sangat mengenal sosok itu Reyna.
"Tapi kenapa dia...?belum sempat gue selesaikan pikiran gue, gue berlari kearahnya dan menangkap tubuh lemah Reyna .
"Rey...Reyna, bangun Rey!"ucapku menyadarkannya kulihat wajahnya pucat pasi dan semburat kekhawatiran hadir dalam benak gue,anak-anak pada mengerubuti kami dan hanya melihat.Gue menatap nanar sosok Reyna yang terbaring lemah di bangkar UKS, setelah diperiksa oleh dokter UKS yang kebetulan bertugas.
Wajahnya benar-benar seperti mayat hidup,pucat dan tampak tirus dari awal-awal gue mengenalnya."Sebegitu gue tak pedulinya kah, sampai dia sekurus ini?apa gue tak memperhatikanya selama ini?"bathin gue.
Dokter Santi beranjak pamit dulu setelah memasang selang pernafasan dihidungnya,karena Reyna tak kunjung sadar.
"Bian, tolong jaga Reyna dulu ya.Saya ada perlu dengan kepala sekolah sebentar."terang Dokter Santi.
"Iya dok."ucap ku dan Dokter Santi pun beranjak keluar.*Reyna Pov
Aku merasakan hembusan sejuk dihidungku, perlahan kubuka mata ku yang teramat berat rasanya untuk ku buka, ku rasakan pusing yang masih terasa.
Satu hal yang kulihat adalah ruangan serba putih dan seorang yang menggenggam tangan ku.
"Bi...Bian."lirihku karena aku merasakan tenggorokan ku kering
Dia menoleh dengan wajah khawatirnya.
Dalam hati aku bahagia karena akhirnya Bian melihat ku lagi dan sekarang dia ada disampingku.
Aku tersenyum tipis kepadanya dan tampak dia mengerutkan dahinya heran."Loe..tidak apa-apa?"tanya nya dingin,tapi aku bahagia Bian peduli
Aku bergerak melepas selang dihidungku dan menggeleng .
"Bi...Haus."ungkap ku, karena serius aku sangat kehausan saat ini, dia segera beranjak mengambil satu gelas air minum untuk ku .
Aku mencoba duduk dan dia membantuku.
Ku tegak air itu sampai habis kelirik dia yang lagi-lagi menatap heran.

KAMU SEDANG MEMBACA
Dinamika Cinta Reyna
Teen FictionMungkin aku menyukaimu sejak lama, tapi kenapa aku tidak bisa mencintaimu lebih lama? Mungkin karena masa lalu mu yang sulit berdamai dengan hati ku. - Reyna Ku kira hanya dendam yang aku punya saat aku pergi, tapi ternyata aku melihat cinta di hati...