Keesokan harinya, di sekolah sudah terdengar gossip hangat tentang pertandingan kemarin yang jelas-jelas membuat reputasi The Boys sedikit tercoreng karena kalahnya Vino.
"Gillaa...fabian mainya keren banget kemaren, dia bisa ngalahin Vino."ujar salah satu anak dari segerombolan beberapa anak bergosip.
Reyna yang mendengar itu semua hanya bergeleng heran, bisa-bisanya Fabian sudah terkenal seentaro sekolah."Reyna." sapa Violet dan melangkah menghampirinya.
"Ohw...hey Vi, darimana aja loe dari kemarin gue cariin ngilang mulu."Reyna merangkul sahabatnya itu.
"Sorry, gue banyak urusan kemaren.""ohw ya...gue denger-denger Fabian ngalahin Vino kog bisa sichh Rey?"
"Iyaaa, kemarin itu Bian nantangin maen basket dan gue juga gk nyangka Bian yang menang."
"Wahhh bakal seru nichh, bakal ada Rival baru."celetuk Violet
"Apaan?Rival."
"Iyaaa,,, gue yakin bntar lagi The Boys bakal anggep Bian, rivalnya dan bakal ada pertandingan lebih seru lagi."
"Yahhh elo, do'a yang baik-baik napa.Semoga aja nggak ada musuhan di antara mereka dan malah bagus lagi kalo Bian mau gabung d tim nya Alex."
"Gue nggk yakin Rey, Bian mau .Gue pikir sichh Bian nyembunyiin sebuah alasan utk melawan The Boys."terang Violet dan Reyna pun hanya terdiam memikirkan.
"Ohw...ya udah, gue balik Rey ntar jam istrhat di sambung lagi."Violet pamit pergi dan Reyna pun masuk ke kelasnya.Jam pelajaran dimulai, menu pembuka di pagi yang tak secerah biasanya ini adalah pelajaran sejarah yang sukses bikin ngantuk dan malas seisi kelas Reyna.
Pasalnya yang ngajar gurunya suka jelasin panjang lebar dan nggak jelas pula.
Reyna sendiri merasakan kemalasan itu.
Diliriknya Fabian yang ada di bangku belakangnya.
Bian menelungkupkan kepalanya di bangku yang di tutupi buku.
"Yahhh nie anak, malah tidur."gerutu Reyna mencodongkan badannya kesamping untuk membangunkan Fabian.
"Hehhh, bangun-bangun Bian loe mau sekolah apa tidur sichh?"ujar Reyna seperti bisikan dan sukses membuat Bian mengerjap-ngerjapkan matanya.
"Gue.. ngantuk."jwabnya malas
"Loe, nggak tidur apa tadi malem?"
"Nggak."jawab Fabian singkat dan akhirnya dia mengangkat kepalanya malaz karena tidurnya di usik.
Keduanya saling pandang, Reyna mengerutkan dahinya penasaran"kenapa Bian memanndang sampai segitunya."bathinnya lalu fokus ke depan lagi
"Loe.... ganggu tidur gue ."bisik Bian dari belakangnya, tepat di samping telinga Reyna, dia merasakan hembusan hangat Bian membuatnya merinding."Sssttt...kalian ini pacaran mulu."celetuk teman sebangku Reyna, Lala dan segera dibalas senggolan tangan dan tatapan mengerikan.
"Siapa yang pacaran, biasa aja."bisik Reyna ke teman sebangkunya lalu keduanya terkekeh pelan.
"Pak....ijin ke toilet."ujar Bian beranjak berdiri meninggalkan ruang kelas.
Sementara Reyna mulai fokus lagi ke pelajaran.
Dido teman sebangku fabian pun mempersilahkan Fabian untuk keluar bangkunya.Tringgggg.......
Bel yang sedari tadi jadi harapan semua anak disaat otak sudah tak kuat nampung beban pelajaran yang membuat otak puyeng akhirnya berbunyi nyaring seentaro sekolah.Sekejap kelas jadi kosong momplong tanpa penghuni, karena penghuni nya yang sudah menjadi zombi-zombi kelaparan kini memenuhi kantin sekolah.Untuk kantin Reyna sangat luas dan di buat senyaman mungkin dengan spot-spot tempat duduk yang nyaman.
Seperti biasa Reyna dan teman-temannya sudah asyik bercengkerama sembari menikmati makanan mereka.
"Bian mana Rey?tumben nggak gabung."tanya dinda dan Dibalas Reyna denga gelengan kepala karena dia benar-benar tidak tau kemana tuhh anak.
"Paling ngapel adek kesayangan kali, sie cabe rawit."sambung Violet sembari asyik memainkan game di Hp nya,dan pasti itu COC.
"Maybe."Reyna hanya menanggapi singkat karena dia sudah tak mau ambil pusing mikiran Bian, yang ada dipikirannya sekarang adalah Vino.
Ntah kenapa sejak semalam semenjak pertandingan Bian dan Vino dia seolah penasaran ada apa dengan mereka ,seolah setiap bertatap pandang selalu saja tatapan benci.
Tiba,tiba satu pesan masuk di hp Reyna

KAMU SEDANG MEMBACA
Dinamika Cinta Reyna
Teen FictionMungkin aku menyukaimu sejak lama, tapi kenapa aku tidak bisa mencintaimu lebih lama? Mungkin karena masa lalu mu yang sulit berdamai dengan hati ku. - Reyna Ku kira hanya dendam yang aku punya saat aku pergi, tapi ternyata aku melihat cinta di hati...