SISI LAIN

30 6 1
                                    

Hidup gue, gue buat se simple mungkin.
Gue nggak peduli apa kata orang bahkan apa kata dunia sekali pun.
Karena bagi gue, Inilah gue dan Hidup gue.

VIOLET POV

"Brummmm....Brummmm..."deru motor gue bersautan dengan motor yang lain bersiap memulai start.
Yappp...Gue Violet, sahabat Reyna dan Dinda.Dan inilah hidup gue yang ngga banyak loe tau.

Gue hoby motor, gue cinta motor dan gue gantungin hidup gue pada motor kesayangan gue ini.
Akhir-akhir ini gue seolah melupakan sahabat-sahabat gue dengan kesibukan gue.Bukanya gue sok sibuk tapi gue bener-bner sibuk.
Sibuk nyari Uang.hehehhe...

Gue ikut balapan tiap akhir minggunya.
Gue harus ngumpulin biaya buat Ibu gue.Satu-satunya orang yang gue punya dan gue sayangi banget.
Beliau adalah segalanya.
Beliau adalah hidup gue.
Dan Beliau lah Malaikat dunia gue.

Gue harus berjuang untuk Ibu gue, Uang 50 juta harus gue dapatin dalam waktu 1 bulan.
Beberapa minggu lalu Ibu gue collapz,penyakitnya kambuh dan harus di operasi.
Ada penyumbatan di sekitar pembuluh darah jantung Ibu gue.
Gue nggak bisa berfikir jernih waktu nglihat ibu gue berbaring lemah di ranjang RS dengan selang infus dimana-dimana dan juga alat pendeteksi detak jantung.

Tiap gue dengar bunyi alat itu, hati gue menangis tapi tidak untuk mata gue.
Karena gue pernah berjanji pada Ibu gue kalo gue nggak akan menangis lagi semenjak kejadian memilukan yang terjadi di masa lalu.

Flasback On

"Stop...Ayah, kalau ayah nyakitin Ibu lagi.Vio nggak akan segan-segan laporin ayah ke polisi."ujar seorang anak perempuan yang tengah memeluk Ibunya yang tengah menangis karena siksa dan pukulan-pukulan dari ayahnya yang kejam.
"Tau apa loe, anak kecil nggak usah ikut campur, dasar anak nggak tau diri."teriak ayah nya emosi sembari membanting vas bunga di atas meja.

Violet dan Ibunya terkejut takut, dia terus memeluk Ibunya yang bergetar karena menangis.
Ingin rasanya dia ikut menangis pula tapi dia tahan sekuat mungkin, karena selama ini Violet telah di ajarkan untuk jadi anak yang kuat dan tegar.

Ayahnya yang kini sudah berbeda dari yang dulu, semenjak ayahnya di pecat dari pekerjaannya, dia sering marah-marah,pulang malam dan terkadang pulang dalam kondisi mabuk.

Hingga suatu hari dia pulang membawa seorang wanita dan tinggal di rumah,parahnya dengan tak tau malu malah berbuat mesum di rumah nya sendiri.

"Kau urus anak mu sendiri, aku nggak peduli sama dia dan aku akan pergi dari rumah ini, dasar kalian tidak tau di untung,Hidup ku susah karena kalian."gertak ayahnya akan memukul ibunya lgi tapi dengan keberanian Violet menahan tangan ayahnya.

"Cukup....!!Jangan pernah anda sentuh ibu ku lagi dan pergi....!!"teriak Vio mendorong sekuat tenaga Ayahnya untuk menjauh.
Ayahnya menyeringai marah dan tersenyum sinis melihat tingkah anaknya itu.
"Mulai detik ini, anda bukan ayah ku lagi dan saya harap anda pergi, Pergi..........!!!"
Violet tak kuasa lagi menahan emosi,kini dia sangat membenci laki-laki di depan nya itu.

Dia terduduk menangis, karena di umur nya yang terbilang masih belia harus menanggung kenyataan seperti ini.
Ayahnya terdiam melihat Vio yang tiba-tiba menangis,dan terus menyuruhnya pergi.Dan akhirnya pun pergi dari rumah.

Ibu Vio meraih tubuh Vio ,memeluknya erat.
"Cukup sayang, jangan menangis!"Ibunya menyeka air mata anak semata wayangnya itu.

"Kita mulai dari awal, kita mulai hidup yang baru tanpa ayahmu, Maafkan ibu sayang."jelas ibunya disela-sela tangisnya.
Vio menatap mata ibunya dalam, lalu dia pun juga menyeka air mata ibunya.

"Vio janji Ibu, Vio nggak akan nangis lagi.Vio akan buat Ibu bahagia."Vio memeluk Ibunya erat.

Semenjak kejadian itu Violet sangat membenci ayahnya dan dia pun juga merubah seluruh penampilannya.
Tidak mudah hidup berdua di tengah kota seperti ini, disamping mereka perempuan.
Dan akhirnya Violet memotong pendek rambutnya dan sifatnya yang dari kecil sudah tomboy dan berani mampu melindungi Ibunya.

Dinamika Cinta Reyna  Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang