Philophobia Part 4 : Park Jimin's Mask and Heart

3.9K 258 63
                                    

PART 4

Pria tampan yang nampak 'polos' dibalik selimut tebalnya itu tampak menggeliat kecil kala baru saja mendengar denting notifikasi pesan pada ponselnya.

Menyempatkan diri untuk menatap wajah damai dengan mata terpejam yang masih senantiasa bergelung di dada bidangnya, sebelum ia bergerak mendudukkan dirinya untuk bersandar pada kepala ranjang nya dan mengambil benda persegi panjang-tipis itu.

From : Kim Taehyung-ssi

Park Jimin-ssi, dimana kau? Aku ingin bicara. Ini mengenai Jungkook. Jika kau tidak sibuk, temui aku di Café Heaven dekat taman Gwanghamun-dong pukul sepuluh pagi.



Park Jimin –Pria tampan itu terlihat mengernyit sejenak sebelum menghela nafas panjang, kemudian ia menekan ikon tempat sampah hingga setelahnya pesan itu telah terhapus.

Bertepatan dengan itu, sosok mungil yang sebelumnya masih terlelap kini sudah menggeliat kecil dengan tangan yang seakan mencari sesuatu, hingga kedua hazel itu terbuka.

"hei, ada apa, Chim?" tanya nya dengan suara serak khas bangun tidur.

Jimin menampilkan senyum termanis nya sebelum kembali merebahkan tubuhnya, membuat Min Yoongi –sang Kekasih- nampak kembali menyandarkan tubuhnya di dada bidang itu.

"tidak ada, hanya Manager hyung. Apa aku mengganggu tidurmu, Honey?" kilahnya seraya mengusap sayang surai sang Kekasih.

Yoongi menggeleng kecil, kemudian mendongak untuk menatap lekat Jimin.

"apa katanya?" tanya Yoongi, sementara Jimin masih senantiasa menebar senyumnya.

"besok jam sepuluh aku harus bertemu dengan Sajangnim di kantor. Katanya si Pak tua itu ingin membahas acara variety show yang akan kubintangi." Karang Jimin, masih dengan tatapan meyakinkannya, membuat Yoongi mengangguk kecil tanda ia mengerti kesibukan sang Kekasih.

"ah, berarti besok kau tidak bisa menemaniku membeli kado untuk Yoonsu hyung, Chim?"

Jimin memasang ekspresi menyesalnya, kemudian mengecup kecil bibir tipis Yoongi.

"maafkan aku, Baby."

Yoongi mengerucutkan bibirnya sejenak, kekecewaan terlihat jelas di matanya, hingga ia akhirnya menghela panjang dan berkata.

"ya sudahlah, tidak apa. Aku akan pergi sendiri."

"jangan pergi sendiri, aku tidak ingin Kekasih ku yang luar biasa cantik ini diculik orang. Pergilah bersama Chanyeol hyung." Larang Jimin, membuat Yoongi mendengus geli mendengarnya.

"Baby, tidak ada yang akan menculikku. Ah, mungkin aku memang harus mengajak Kakak mu yang setinggi tiang listrik itu. bosan juga sendirian di Mall, dan aku sudah lama tidak mengejek telinga lebarnya itu. hehe."

Jimin terkekeh kecil, lalu mencubit gemas hidung sang Kekasih.

"jangan terlalu sering mem-bully calon Kakak ipar mu itu, Baby. Dia akan merajuk seperti anak kecil dan mengadu pada Kekasihnya yang seorang Penyanyi itu."

"Byun Baek maksudmu? Ah, si Kecil itu mulutnya memang berisik. Aku malas mendengar ocehannya." Sungut Yoongi.

Jimin terkekeh geli, kemudian menatap sang Kekasih dengan tatapan menggoda nya.

"memang kau tidak kecil, Baby?"

Yoongi sontak mendelik sebal pada Jimin, kemudian ia mencubit gemas perut Jimin hingga sang empu mengaduh kesakitan.

Philophobia (JiKook / MinKook)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang