Philophobia Part 26 : The Battle of Heart

2.4K 213 82
                                    


PART 26



"Kau sudah bosan menjadi Artisku, huh?"

Jimin hanya bisa tertunduk kala melihat sosok bertubuh tambun di hadapannya menatapnya lurus dan dingin. Ini kali pertamanya melihat sang CEO bersikap sedingin itu padanya.

"Maafkan aku, Sajangnim. Beberapa hari terakhir ini aku –"

"Sibuk mengurus Kekasihmu, huh?! Cih, sejak kapan kau menjadi Baby Sitter, huh!?"

Jimin mendongak kaget. Bagaimana bisa sang CEO mengetahui bahwa dirinya tengah menjalin kasih dengan seseorang yang tak lain adalah Jeon Jungkook?

Deg.

Hanya satu pelakunya.

Jimin melirik tajam Sejin yang sudah mengedikkan bahunya dan menatapnya seakan berkata 'I have no any option.'.

Menghela nafas kecil sebelum beralih menatap sang CEO. "Ada banyak masalah yang akhir-akhir ini –"

"Perduli setan! Memangnya kau siapa, hah!? Pahlawan super yang harus membantunya setiap saat!? Ingat Park Jimin, kau itu Artisku! Aku ini Boss-mu, kau bekerja padaku, dan berada di bawah kendaliku. Mengerti!?"

Jimin mendengus kesal mendengar penyataan yang lolos dari mulut sang Boss, kemudian menatapnya tajam.

"Ya, kau memang Boss-ku, tapi kau tidak berhak mengatur kehidupan pribadiku." Desis Jimin dingin. Keduanya saling menatap tajam, sementara Sejin di sudut ruangan hanya bisa berdoa agar tidak terjadi perkelahian disini.

Kini giliran Bang Sihyuk –sang CEO yang mendengus geli, seakan desisan tajam Jimin adalah sebuah lelucon menggelikan.

"Cih, jika kau lupa, aku akan mengingatkanmu kembali. Kau adalah seorang Artis, dan kehidupan pribadi seorang Artis tentu saja menjadi urusan seorang CEO. Kau tanggung-jawabku, dan kau adalah wajah keduaku. Jadi jangan mencoreng wajahku dengan mengencani orang biasa yang merepotkan."

"Aku hanya berkencan sekali –"

"Kau terlalu banyak berkencan, jika kau lupa, Park Jimin. Huh, kau terlalu sering bermain-main, jadi kumohon berhenti bermain-main dengan orang-orang yang tidak akan memberikan keuntungan apapun untuk karirmu dan tentunya untuk kemajuan Perusahaan." Sela SIhyuk, membuat Jimin mendengus. Benar juga, sebelumnya ia terlalu sering 'bermain' dengan orang-orang yanga bahkan baru ditemuinya dua atau tiga kali.

"Tapi kali ini aku serius dengannya, Boss. Aku benar-benar mencintainya. Jangan mengatur-atur hidup dan hatiku!"

Sihyuk mendengus sinis, "Persetan dengan cinta, Park Jimin! Cinta takkan membuatmu kaya, mengerti!?"

"Sialan!" umpat Jimin pelan. Sungguh, tangannya sudah gatal ingin melayangkan tinju untuk Lelaki paruh baya bertubuh tambun itu.

"Aku tidak perduli dengan harta! Jadi, jika kau tetap akan melarang-larang hidupku, aku akan berhenti menjadi Ayam penetas telur emasmu!"

Sihyuk tertawa sinis. "Wow, lihat siapa yang berbicara. Park Jimin, si Pengejar won sudah tidak perduli pada harta!? Wah, perlu kuingatkan betapa brengseknya dirimu yang mempermainkan anak-anak konglomerat dan Artis terkenal itu, huh?"

Philophobia (JiKook / MinKook)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang