Philophobia Part 17: Lee Bo Young's story

2.5K 223 54
                                    

PART 17



Jungkook mengernyitkan puncak hidungnya kala merasakan sorotan hangat sinar sang surya melalui celah jendelanya. Perlahan ia membuka matanya, mengerjapkan sejenak sebelum mendapati sosok Lelaki tampan berbalut apron tengah duduk di tepi ranjangnya dengan senyum menawannya.

"Uh, Jimin-ie?" panggil Jungkook dengan suara khas orang bangun tidurnya.

Ya, Lelaki tampan itu tak lain tak bukan adalah seorang Aktor muda-tampan yang tengah naik daun yang merupakan Kekasihnya, Park Jimin.

"Pagi, Sayang. Bagaimana tidurmu, eum?"

Melihat senyum sang Kekasih, membuat Jungkook juga tak kuasa menahan senyumnya. Bangkit dari tidurnya setelah menyingkap selimut yang semula membalut tubuhnya, menyandarkan punggungnya pada headbed nya.

"Baik, bagaimana dengan tidurmu, Jim? Apakah tubuhmu sakit setelah semalaman tidur di sofa?"

Jimin menggeleng kecil, masih dengan senyumnya menjawab. "Tidak, aku tidak pernah masalah dengan lokasi tidur, jadi tidurku juga baik."

"Ah, aku membuatkanmu sarapan." Tambah Jimin seraya melirik ke arah baki berisi makanan buatannya yang bertengger manis di nakas ranjang sang Kekasih.

Jungkook ikut melihat baki tersebut, kemudian tersenyum kecil. "Kau tidak perlu sampai membawakannya ke kamar, Jim. Sepertinya kakiku sudah jauh lebih baik dari sebelumnya."

"Benarkah, Baby?" tanya Jimin antusias.

"Eum, lihat." Jungkook menggoyangkan kakinya kecil ke kiri dan kanan.

"Wah, ini perlu dirayakan. Bagaimana jika kita pergi piknik, eum?" ajak Jimin, membuat Jungkook tertawa kecil.

"Ish, kau ini berlebihan sekali. Tapi, usul berpiknik itu boleh juga. Ah, kita ajak Taetae hyung juga, ya."

"Ah, aku lupa memberitahukan padamu. Tadi pagi-pagi sekali Taehyung dan Jin hyung sudah pulang, mendadak Jin hyung ditugaskan untuk memberi seminar di salah satu Universitas di Masan, dan Taehyung ingin ikut dengannya."

Wajah Jungkook berubah sedih, kemudian menghela nafas panjang. "Ah, sayang sekali." Desahnya kecewa.

Jimin yang melihat raut kecewa itu diam-diam ikut merutuki dirinya sendiri yang secara tidak langsung membuat Jungkook bersedih.

"Aigoo, Baby. Jangan bersedih seperti itu. Aku akan mengajakmu ke tempat yang sangat indah hari ini, aku janji. Jadi, ayo tersenyum." Jimin menarik pelan kedua pipi Jungkook, berusaha menciptakan sebuah senyum disana.

Melihat usaha Jimin untuk membuatnya tersenyum kembali, Jungkook pun membalas dengan senyuman simpul, kemudian mengangguk kecil.

"Cha, sekarang biarkan aku menyuapimu sarapan."

"Eh? Tidak usah, Jim. Aku bisa makan sendiri. Bagaimana dengamu? Apakah kau sudah sarapan?"

"Aku bisa sarapan setelah aku menyuapimu. Hehehe." Jimin mengeluarkan cengiran khasnya, namun Jungkook berdecak.

"Tidak, kau juga harus sarapan." Tolak Jungkook, membuat Jimin menghela nafas kecil.

"Baiklah, baiklah. Aku akan sarapan denganmu."

Philophobia (JiKook / MinKook)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang