"Buk buku tentang penyakit lupus dirak nomor berapa ya ?"
Seorang perempuan yang tengah menulis tadi langsung menghentikkannya dan menatap orang yang berada didepannya dengan senyum ramahnya
"Eh Salsha , cari aja di rak paling ujung .. "jawab wanita paruh baya itu dengan lembut
Salsha tersenyum dan sedikit menaikkan kacamatanya yang sedaritadi turun dari mata indahnya
"Makasih ya buk .."balas Salsha dengan buku yang masih ia peluk
Wanita paruh baya itu hanya tersenyum dan kembali menulis
Salsha tersenyum dengan berjalan sedikit cepat , ia selalu melakukan aktivitas dengan cepat . Kemudian sedikit menyipitkan matanya saat melihat sesuatu karena kacamatanya sudah kehilangan daya bantu nya untuk menerangi penglihatan Salsha , dia masih memakai kacamata yang lama . Terlihat isolasi tertempel banyak di rangka kacamatanya
Ketika ia telah sampai di rak ujung , Salsha dengan semangat mencari buku tentang penyakit lupus itu .
Mencarinya dengan serius , bahkan ia sampai berjinjit untuk mencari keberadaan buku tersebut
"Itu dia si lupus .. "ucap Salsha girang
Dengan jinjitannya ia mencoba mengambil buku itu , tetapi tidak dapat juga . Padahal ia sudah berjinjit seperti penari ballerina
"Ck.. tinggi—"
"Kalau pendek ..pendek aja kalik.."
Salsha mematung ketika mendengar suara itu bahkan ia merasa aroma parfum axe dari suara berat itu , suara itu berada dibelakangnya dengan tangan menjulur kearah buku yang ingin ia ambil
"ini kan buku yang lo maksud ?"tanya nya dengan sekali-kali mengusap debu yang menempel di cover buku tersebut
Salsha membalikkan badannya dan menelan ludahnya dengan susah payah , Azka.
Azka tersenyum dan memberi buku yang setebal kamus itu kepada Salsha . Salsha dengan tangan sedikit gemetar menerima buku itu
"Ma-makasih .."balas Salsha dengan pelan
Azka tertawa kecil dan mengacak rambut Salsha
"Kalau misalnya nggak bisa , minta bantuan aja sama gue ...daripada lo jatuh ? kan kasian lantainya .."ucap Azka dengan tenang sambil berjalan melewati Salsha
Salsha membolakan kedua matanya dengan rona merah dipipinya
"Ihh.. nyebelin .."geram Salsha
**
"Buk wati .."
Terdengar namanya dipanggil membuat perempuan yang bernama Wati ini menghadap kearah orang yang memanggil namanya
"(Namakamu) Agatha bukan ?"tanya buk Wati memastikan
(namakamu) menepuk tangannya dengan gembira
"100 untuk ibu .. ciee ibu pintar dehh .."balas (namakamu) dengan senyum menggodannya
Bu Wati menggelengkan kepalanya dan memijit pelipisnya . Jika sudah mahasiswi satu ini datang ketempatnya maka kepalanya akan pusing
"Jangan ribut , ini perpustakaan (namakamu) ..selalu saja buat onar .."gumam Wati dengan geram
(namakamu) menaikkan dua jarinya keatas dengan senyum polosnya
"Is too late now to say sorry ?"nyanyi (namakamu) dengan wajah tanpa dosanya
Wati menghembuskan nafasnya
"Apa mau kamu ?"tanya Wati to the point , ia tidak ingin berurusan dengan gadis pembuat onar bisa menaikkan darah tingginya
KAMU SEDANG MEMBACA
TOUCH LOVE (Possesif Boyfriend)
Fiksi Penggemar'Aturan itu untuk dilanggar. Ya, nggak Bang Ketua?' - (Namakamu) 'Untung sayang, kalau nggak udah ditendang ke laut kali' -Iqbaal.D