PROLOGE

587 31 2
                                    


Cameron cukup, jangan berlarian terus aku lelah.."ucap seorang gadis cantik sambil duduk di kursi taman itu.

Apa kau tak mau coklat ini? Kau payah sekali..."jawab Cameron yang sudah duduk di samping gadis itu sambil meletakan kepalanya di pundak gadis itu.

Coklatmu tak seenak masakan mom, aku sudah lelah terserah saja kau apakan itu coklat.."jawab gadis itu.

Came, kalau nanti kita sudah menjadi dewasa. Apakah kita akan seperti ini lagi?.."tanya gadis itu dengan menatap langit biru.

Tentu! Pertanyaanmu tak penting untuk di jawab, lagi pula kau tau rumah kita hanya beberapa langkah saja. Bagaimana aku tahan tak menjailimu?.."jawab Cameron sambil mencubit pipi gadis itu.

Aku hanya takut, kau punya teman baru lalu melupakanku Came..."jawab gadis itu sambil menatap mata Cameron.

Hey, itu tak akan mungkin terjadi. Bagaimana aku bisa berjauhan olehmu? Tidak menjailimu, dan tidak membuatmu menangis? Hahaha itu sungguh tidak mungkin, aku meyayangimu, lagi pula kau pun tak akan meninggalkan lelaki tampan sepertiku..."jawab Cameron dengan tawa kecilnya.

Came aku serius, aku hanya takut itu terjadi. Tak ada yang melindungiku lagi.."jawab gadis itu dan tiba-tiba air matanya keluar.

Hey lihat aku, aku tak akan pergi meninggalkanmu. Jangan berfikir seperti itu, aku tak akan meninggalkanmu.."jawab Cameron sambil menghapuskan air mata gadis itu dan menggenggam tangan gadis itu dengan lembut.

Kau harus janji dengan semua itu Came.."jawab gadis itu lirih.

Aku janji..."jawab Cameron yang langsung memeluk gadis itu.

AMNESIATempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang