8 - Kejutan

1K 74 0
                                    

Biipp...

Bipp...

Ify membuka mata saat merasa handphonenya bergetar, ada pesan masuk.

Ia mengerjap seraya melirik waktu yang berada di pojok kanan atas, pukul 4 dini hari

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Ia mengerjap seraya melirik waktu yang berada di pojok kanan atas, pukul 4 dini hari. astaga! apa kekasihnya ini tidak punya jam dirumah? bisa-bisanya Ia bertamu sepagi ini? Kendati malas, Ify tetap beranjak dari kasur, melangkah guna membuka pintu kamar

Kosong!

Tidak ada apa-apa disana,

Ify beranjak menuju pintu utama dengan harapan Rio tidak sedang bermain-main diluar sana apalagi sampai berdandan seperti hallowen yang ada si film-film. Namun, begitu Ia membuka pintu ternyata lagi-lagi Rio tidak ada disana, hanya sebuah kotak besar berwarna merah yang tertinggal disebelah kanan saat pintu dibuka. berbekal rasa penasaran diatas rata-rata dibukanya kotak itu perlahan.

Wuuuahhh...

Cantiknyaaaaaa!

Ify dibuat kagum dengan gaun berwarna navy dengan payet dan pernak-pernik dibagian bahu kanan, dengan setangkai bunga mawar diatasnya, cantik sekali. Ia tersenyum lebar, gaya ototiter khas Mario Aditya selalu memiliki arti lebih baginya. Ah, iya lelaki sialan itu juga selalu punya cara untuk membuat hatinya berbunga.

Ya tuhaaaaan... Terima kasih engkau telah mengirimkan laki-laki dengan tingkat menyebalkan luar biasa seperti dia untuk hamba cintai, hamba rela, semenyebalkan apapun dia, cinta ini selalu ada dan selalu baru untuknya. Ah, jadi tidak sabar menunggu nanti malam.

***

Malam Harinya

Tok...

Tokk...

Tokk...

Ify membuka pintu dengan senyum lebar, namun tatapannya berubah kikuk begitu melihat siapa yang berdiri di hadapannya sekarang. Astaga, lelucon apa lagi ini? seingatnya pacarnya masih Rio, kenapa yang datang malah Cakka?

"Hai Fy, udah siap kan? Yuk?"

Ify menyerngit, "Kok kakak yang jemput?" tanyanya ingin tahu seraya berjalan keluar gerbang setelah berpamitan pada orang rumah.

"Pacar lo lagi sibuk, jadi gue diutus jadi bodyguard sementara!"

Ify mendengus, dia sudah dandan secantik mungkin dengan harapan Rio yang akan melihatnya pertama lalu menyilangkan tangannya di depan dada layaknya pangeran.

"Sibuk, sibuk amat!" Omelnya sebal, harapan tinggalah harapan.

Sesampainya di mobil, sudah ada Agni yang duduk di belakang kemudi. Ify menyambutnya senang, kalau tidak dia paati akan bosan dijalan.

Ify menatap pasangan di dalam mobil yang kali ini terlihat lebih rapih dari biasanya. Cakka memakai tuxedo dan jas marun, sedangkan Agni memakai rok selutut merah cerah dan atasan gelap sebagai pasangannya. Berbeda dari style mereka yang biasa.

[2] BAHASA RASATempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang