Acara sudah dimulai, pendahuluan, sambutan dan tetek bengek tampilan pembuka juga sudah ditampilkan. kini, sudah saatnya Ify naik ke atas panggung namun ketidakhadiran sosok yang ditunggunya sejak tadi membuat moodnya seketika turun, dengan malas Ia menapaki tangga kecil yang menghubungkan tempatnya sekarang pada panggung utama. Dibarisan depan penonton tampak Agni, Shilla, Sivia dan Cakka bertepuk tangan serentak dengan penonton lainnya.
Sungguh, Ify sangat bersyukur mempunyai sahabat seperti mereka, semangat dari Shilla dan Agni ditambah keyakinan Cakka jika Rio pasti akan datang membuatnya meyakinkan diri untuk naik keatas panggung.
Kini, Ify sudah duduk di depan grand piano putih yang ada ditengah panggung, Ia menghela nafas dalam guna menenangkan perasaannya, banyaknya penonton dan tamu undangan yang datang membuatnya sedikit gugup, namun Ia berusaha profesional demi sekolah tercinta. Detik berikutnya, denting piano terdengar, jemari lentiknya mulai bergerak indah menciptakan nada-nada selaras menyihir setiap tamu yang datang
Cinta adalah misteri dalam hidupku
Yang tak pernah ku tahu akhirnya
Namun tak seperti cintaku pada dirimu
Yang harus tergenapi dalam sisa hidupkuKuingin selamanya mencintai dirimu
Sampai saat ku akan menutup mata dan hidupku
Kuingin selamanya ada disampingmu
Menyayangi dirimu sampai waktu kan memanggilkuPetikan Nada mulai menaik seiring bergantinya tempo bagian Reff. memasuki bait kedua, Ify kembali memainkan nada awal, setiap mata kembali mengarah padanya, senyumnya merekah cerah menikmati permainannya malam ini. Ify menghintung mundur dalam hati, menepatkan waktu untuk masuk ke bait kedua saat suara lain justru terdengar lebih dulu.
Ku berharap abadi dalam hidupku
Mencintaimu bahagia untukku
Karena kasihku hanya untuk dirimu
Selamanya kan tetap milikmuSuara itu membungkamnya, Ify dibuat takjub, terharu sekaligus terkejut melihat siluet gagah itu melangkah mendekati tengah panggung. Wangi summer yang di carinya seperti orang gila, lekaki yang ditunggunya seperti anak patah hati, kembali menampakkan dirinya dengan cara tidak biasa, bohong jika hatinya baik - baik saja melihatnya datang seperti pangeran dalam negeri dongeng. tak terhitung berapa kali jantungnya bergemuruh malam ini.
Ia bersorak dalam hati, baru saja Ia hendak mengajukan protes besar atas tingkah ajaibnya sepanjang hari ini, namun belum apa-apa lelaki itu sudah lebih dulu mengunci gerakannya dengan tatapan dalam, memintanya menunggu agar tidak mengacaukan suasana.
Cakka bersiul keras dari bawah panggung sambil sesekali memotret mereka berdua, sepertinya tidak hanya dia, melainkan banyak pasang mata disana melakukan hal yang sama, bertepuk tangan, bersorak dan mengabadikan momen mengejutkan itu.
Di relung sukmaku
Kulabuhkan seluruh cintaku
Di hembus nafasku
Ku abadikan seluruh kasih dan sayangkuSuara sopran Rio kembali mengintrupsi dari atas panggung, berdiri di samping Ify yang tengah memainkan piano dengan lincah, obsidian keduanya seakan berbicara dari lubuk hati terdalam, menyamankan rasa sebelum menyelesaikan bait terakhir lagunya.
Kuingin selamanya mencintai dirimu
Sampai saat ku akan menutup mata dan hidupku
Kuingin selamanya ada disampingmu
Menyayangi dirimu sampai waktu kan memanggilku...Prokkk...
Prokkk...
Prokkk...
Sukses, tepuk tangan meriah dihadiahkan banyak pasang mata yang menyaksikan penampilan mereka ditemani senyum cerah dari keduanya. antara senang, lega juga tidak percaya penampilan tadi mendapat sambutan sebegitu meriah.
KAMU SEDANG MEMBACA
[2] BAHASA RASA
Teen FictionSEKUEL : [1] LUKA SEMESTA Blurb : Akhirnya, setelah melewati perjuangan yang panjang Rio bisa berdamai dengan masa lalu, menikmati kebersamaan keluarga yang selama ini dia rindukan bersama wanita yang dia perjuangkan. Siapa sangka, Rio akhirnya b...