'Biarkan dunia berhenti berputar, biarkan matahari berhenti bersinar, biarkan orang-orang menyuruhku untuk berhenti mencintaimu
Jika semua itu telah tercerai berai, aku akan tahu dalam hatiku satu-satunya mimpiku telah menjadi kenyataan, dalam hidup ini aku dicintai olehmu'
(Bette Midler)°
°
°
°
Riana.
Aku pernah mencintai seseorang. Sampai saat ini, cinta itu masih ada dan terus tumbuh seiring berjalannya waktu.
Dia pria yang pernah kucintai dan satu-satunya yang kuberikan percayaan menjaga hatiku.Pria itu bernama, Nathan Alvedro.
suamiku.
Banyak hal yang telah aku lalui selama pernikahan kami. Dari sikap dinginnya padaku, tak banyak bicara, tak menganggapku ada, sampai pada saat dia menduakanku.
Aku berpikir bahwa dia tak menginginkan aku menjadi istrinya, aku berpikir bahwa dia tak akan pernah menganggapku sebagai istrinya, dan aku berpikir bahwa mungkin pernikahan kami tidak akan bertahan lama.
Namun, seiring berjalannya waktu, semuanya terjawab. Dia bukan tak menginginkan aku menjadi istrinya, melainkan hatinya terlalu beku untuk menerima cinta yang baru.
Dia bukan mengganggapku tidak ada, melainkan dia hanya berusaha membentengi hatinya dan takut terjebak pada lubang yang sama, yang akan membuatnya jatuh lebih dalam lagi.
Dan, aku yang berpikir pernikahan kami tidak akan bertahan lama, namun itu terbantahkan oleh dekapan hangatnya disaat aku ingin beranjak pergi.
Dia datang dengan jiwanya yang baru, dengan hatinya yang baru yang siap menerimaku. Dia menempatku di tempat yang seharusnya, dihatinya.
Dia tak lagi menyangkal segala perasaan yang datang padanya, dia tak lagi berusaha mengenyahkan perasaan yang diam-diam tumbuh dalam hatinya. Sampai pada akhirnya, hal yang tak berani aku bayangkan sebelumnya terjadi padaku, dia mencintaiku.
Pengakuan cintanya membuatku tak merasakan pijakanku pada bumi. Terdengar klise memang, tapi seperti itu adanya. Penantian yang aku anggap hanya angan belaka, akhirnya terwujud nyata.
Satu-persatu kebahagiaan mendatangiku. Kebahagiaan yang ia ciptakan untukku.
Untukmu, Nathan Alvedro.
Aku bahagia bisa menjadi istrimu, sangat bahagia. Aku bahagia melihatmu ada disampingku. Aku bahagia bisa menikmati detakan jantungmu ditelingaku. Semoga akan selalu seperti itu.
Aku mencintaimu.Nathan
Aku pernah mencintai seorang wanita. Mencintainya sepenuh hatiku, menyayanginya melebihi diriku sendiri bahkan aku menganggap dialah segalanya. Namun sepertinya cintaku tak cukup untuknya, kasih sayangku tak sebesar yang dia inginkan sehingga dia mencari cinta yang lain.Mengetahui kenyataan bahwa wanita yang sempat kucintai dulu itu begitu serakah dan membiarkan aku seperti orang bodoh selama bertahun-tahun. Dan membuatku mengerti satu hal, bahwa cinta adalah kata lain dari kesakitan.
Bertahun-tahun aku menanamkan kata-kata itu dalam otakku. Mensugesti pada hatiku dan mengatakan bahwa aku tak boleh jatuh pada lubang yang sama untuk kedua kalinya.
Namun sejak kedatangan 'wanita itu', membuatku frustasi.
Membuat kerja jantungku bisa berdetak tidak normal hanya karna berdekatan dengannya.
Wanita itu bernama, Riana Wulandari.
Istriku.
Wanita itu membuat pertahanan yang kubuat perlahan goyah.
Entah sejak kapan.
Aku tidak pernah mempermasalahkan wanita lain berpenampilan terbuka, tapi melihat dia memakai pakaian yang menampilkan lekukan tubuhnya walau tak terlalu ketara, membuat kepalaku mendidih seketika melihat tatapan pria-pria yang menatapnya lapar.
Dia, membuatku rela meninggalkan pekerjaanku hanya karna menunggunya mengantarkan makanan.
Dan dia, dia berhasil menghancurkan benteng pertahananku.
Aku jatuh cinta padanya.
Pada istriku, Riana.
Sekuat tenaga aku menolak gejolak dalam hatiku, segala cara ku buat. Dimulai dengan bersikap acuh padanya, tak banyak bicara, sampai aku melakukan kesalahan pada wanita rapuh itu.
Aku berselingkuh.
Atau, lebih tepatnya memanfaatkan orang lain untuk menghilangkan perasaanku.
Tapi, pada akhirnya aku sendiri yang merasakan sakit itu.
Rasa sakit itu kembali menyerangku, bahkan lebih dari yang terakhir aku rasakan.
Melihatnya menitikkan air mata membuatku bungkam seketika. Jantungku seakan ditikam oleh pisau.
Seharusnya, tidak seperti ini.
Seharusnya, perasaan ini tak pernah tumbuh.
Seharusnya, aku tak merasakan sakit itu lagi.Tapi, semuanya tidak bisa aku hentikan.
Aku menyerah.
Aku menyerah, pada perasaanku.
Untukmu, Riana wulandari.
Maafkan aku yang selalu membuatmu mengeluarkan air mata hanya untuk pria yang membuatmu terluka, sepertiku.
Terima kasih, sudah menjadi istriku, terima kasih kau sudah memperjuangkan pernikahan kita, dan terima kasih karna kau mencintaiku.
Aku mencintaimu, selalu.The End

KAMU SEDANG MEMBACA
Riana
RomanceSenyum itu yang membuatku terikat, sampai pada akhirnya aku terjebak dalam ikatan itu. Tapi, sampai kapan aku bisa bertahan? Riana Wulandari Bukan aku yang menyuruhmu untuk mendekat, jadi jangan salahkan aku bila kau sampai terluka Nathan Alvedro ...