Cerita

791 19 2
                                    

"Jika langit berbisik sebelum hujan turun, maka aku akan menangis sebelum kau datang, dan tersenyum ketika kau melihatku."

Prolog

Catatan ini, untuk kamu, sang pencipta yang pernah singgah.

Sekarang, bukan saatnya aku harus memikirkan tentang perasaan ini. Tapi, bagaimana caranya aku harus keluar dari ini semua, dan pura-pura bodoh dengan tak mengingat apapun.

Mengikuti syarat bodoh yang kamu berikan.

Tanpa tau, ternyata tak semudah itu.

Aku juga sama, bagaimana aku harus menyakiti takdir yang telah diciptakan Tuhan karena adanya diriku.

Maaf karna aku terlalu lamban dalam mengetahui perasaan ini.

Tertawa layaknya hal itu sangat lucu, membiarkan luka yang diciptakannya pada satu hati itu semakin dalam, dan dalam.

°°°°

19'06'16

Sebelumnya, pada tanggal 28 September 2017 aku pengen bilang kalo cerita ini akan dipermak habis-habisan. Aku ngerasa aja kalo cerita ini lama-kelamaan ga ada feel, trus makin gaje gitu.

Jadi, aku akan benerin beberapa chapter, seluruhnya deh, biar ga pada bingung.

Xoxo,

An.

Aftertaste (Hiatus?)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang