FEEL

16.2K 760 7
                                    


suasana hati Daraffa hari terlihat sangat baik, Dia berjalan melewati koridor dengan sangat bersemangat menuju kelasnya. entahlah dia merasa bahagia hari ini, seperti ada sesuatu yang telah lama membuat hatinya beku kini seakanke bekuaan itu mencair secara perlahan walaupun belum sampai  melumerka semua es yang ada di hatinya.

"Woii Broo muka lu seger amat ?" ucap Andika yang baru datang. mendengar pertanyaan sahabatnya itu Daraffa menaikan sebelah alisnya dan memandang Andika tidak menegerti.

"Gue liat Mood lo bagus banget hari ini makanya gua nanya gitu" ucap Andika yang mengerti dengan tatapan sahabatnya itu.

"gak biasa aja Kok"balas Daraffa  dan kemudian fokus pada handphone miliknya tanpa memperdulikan Andika.

*************

Irza menutup telinganya rapat-rapat ketika memasuki kelas, diakibatkan oleh teriakan cempreng yang membahana dari sahabatnya.

"Irza lo udah ngerjain PR Fisika belom ?" Irza memandang jengah sahabtnya itu hanya karena tugas Fisika Ninda hampir saja merusak gendang telinganya.

"Ninda kuping gua sakit tau dengar suara toa lu itu !" Ketus Irza karena kesal.

"Maaf zaaa, tugasnya udah Belom ?" jawab Ninda dengan cengiran yang menghiasi wajah manisnya.

"Udah napa emang ? "

"Gua nyalin dong , yah Firza Letisya Khairunnisa sahabatku yang paling cantik seduniaaa" kata Ninda lebay.

"Giliran gini aja muji dasar lo, ni bukunya "  jawab Irza  sembari memberikan buku tugas miliknya yang langsung diambil Ninda, dan dengan semangat menyalin tugas tersebut. 

mengingat kejadian semalam ketika Daraffa membantunya mengerjakan tugas  membuat Irza senyum-senyum sendiri layaknya orang gila, dia merasa begitu dekt dengan Daraffa, nyaman itulah yang dirasakan Irza rasanya saat ini ada banyak kupu-kupu yang berterbangan diperutnya.  Ninda yang dengan semangatnya menyalin tugas berhenti sejenak dan menatap Horor sahabatnya yang kini sudah terlihat seperti orang gila.

"Irza lo kehabisan obat ?"

"Obat ?" tanya Irza bingung , dia tidak sakit tapi kenapa Ninda bertanya seperti itu

"iya Obat lu itu udah kayak orang gila tau senyum-senyum sendiri" jawab Ninda polos

"awwwwww"  jerit Ninda

"sakit tau zaa nanti kalau kepala gua bocor gimana , lu mau tanggung jawab kalau Austin Mahone future husband gua khawatir pas deger" kata Ninda sambil menegerucutkan bibirnya.

"lebay lu , gua nimpuknya cuma pke pulpen kali gak mungkin sampe bocor siapa suru lo bilang gua kek orang gila, dan satu lagi Austine Mahone aja gak kenal sama lo gimana mau khawatir , NGIMPI LO"

"lu mah gak bisaa bikin temen seneng iya-iyain aja napa kalau gua ngomong kayak gitu"

"iya deh serah lo mau ngomong apa,"

"Oh iya BTW ngapain lo senyum-senyum sendiri"

"Soalnya lu tau gak semalam Kak Daraffa bantuin gua ngerjain tugas " jawab Irza heboh dengan senyum lebar .

"Cieeeeee yang makin mesra sama Suami" kata Ninda dengan memelankan bagian akhirnya, sembari menggoda sahabatnya yang saat ini tersenyum bahagia, Ninda merasa iku bahagia melihat sahabatnya yang kini mulai menerima pernikahanya.

Ninda kembali menyalin tugas yang sempat tertunda akibat perbincanganya dengan Irza. merasa bosan Irza mengecek ponselnya dan teryata ada beberapa Notifikasi yang masuk. membuka aplikasi pesan ada pesan dari kak Dimas Irza segera membukanya.

SIXTEEN (Young Marriage)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang