Past and Matter

12.1K 544 10
                                    

flashback on

"Aku salah apa " ucap sang cewek lirih, sambil menatap dalam pada manik kekasihnya. cairan bening dikedua pelupuk matanya sudah tak mampu dibendung, air mata jatuh membasahi pipinya.

"Kamu gak salah Tisaya,  tapi hubungan ini udah gak bisa dilanjutin lagi" Sang cowok yang melihat tatapan penuh luka diwajah sang kekasih, mencoba sekuat tenaga mengabaikanya. ini sudah menjadi keputusanya. demi kebaikan mereka.

Gadis yang dipanggil Tisya  menatap kekasihnya, dia menggelengkan kepalanya secara perlahan, berfikir semua ini hanya hayalan, dan akan hilang dalam sekejap.

"tapi kamu janji buat selalu bareng Aku Rangga, kenapa sekarang kamu malah mau ninggalin aku, hikss,, hiks,, " ucap sang gadis Sesenggukan sungguh dia tak dapat menerima semua ini Dia sangat mencintai Kekasihnya, Pacar dan Cinta pertamanya.

"Aku Udah gak cinta sama Kamu" ucap sang Cowok tanpa menatap mata kekasihnya, dia langsung berjalan pergi meninggalkan Tisya . Tisya yang mendengar jawaban dari sang cowok menatap tak percaya , dia berlari memeluk  erat sang kekasih dari belakang dan memohon agar kekasihnya tidak pergi meninggalkanya.

"kamu pasti Bohong kan, kamu masih cinta sama Aku, iya Aku yakin Kamu masih cinta sama Aku, Rangga Aku Mohon jangan Pergi Aku Cinta sama Kamu kalau Aku salah Aku minta maaf ."Ucap sang Gadis dengan berurai air mata dia memeluk erat Kekasihnya.

"Maaf' hanya itu yang mampu diucapkan Rangga, dengan pelan dia melepas pelukan Irza dari tubuhnya, kemudia kembali berjalan meninggalkan Tisya tanpa mau berbalik menatap kekasihnya. Sakit, sungguh sakit perasaan Tisya, dadanya sesak, Oksigen yang selama ini dia hirup seakan menjadi racun baginya, tapi bukan hanya Irza yang merasakan itu Rangga juga, ingin sekali dia berbalik dan memeluk kekasihnya itu mengusap air mata yang membasahi wajah cantik gadisnya . Maaf,

flashback off

Daraffa tersentak Kaget ketika dengan tiba-tiba Rangga menarik Irza dan memeluknya, Ninda yang melihat itu hanya diam, dia menyadari tatapan rindu dari Irza dan Rangga, air mata mengalir diwajah Irza entah dorongan dari mana Irza membalas pelukan rangga, Jujur dia sangat merindukan Rangga, hanya sekedar rindu, gelenyar-gelenyar aneh yang dulu ada kini telah menghilang.

"Aku Kangen Kamu Tisya" Ucap Rangga.

Daraffa dengan Keras mendorong tubuh Rangga sehingga pelukanya pada Irza terlepas.

"Maksud lo Apa meluk meluk cewek gua kayak gitu" desis Daraffa Marah. Daranya terasa mendidih melihat Rangga memeluk Irza, dan mirisnya tak ada penolakan sama sekali dari Irza.
seakan tersadar dengan situasi saat ini Irza segera menarik lengan Daraffa agar segera pulang tetapi langsung ditepis kasar oleh Daraffa.

"jelasin Ada hubungan apa lu sama Irza" Ucap Daraffa lagi dengan kemarahan yang sudah hampir pada batas maksimalnya.
Rangga menatap Irza kemudian beralih kearah Daraffa, menatapnya dengan tatapan mencemooh kemudian dengan tenang dia menjawab.

"Gua mantanya Irza, dan lu harus Tahu Irza itu cinta sama gue, buktinya dia balas meluk gua tadi." mendengar itu Daraffa sudah tidak sanggup lagi mengontrol emosinya. Daraffa langsung meninju wajah rangga, membuat cowok itu tersungkur ke tanah Irza dan Ninda memekik kaget melihat itu, mereka mencoba menghentikan aksi Daraffa tapi tak bisa, Rangga berdiri dan membalas pukulan Daraffa, kini Daraffa dan Ranggas udah berkelahi tak ada yang ingin mengalah satu pukulan Rangga diwajah Daraffa membuat Ujung bibir Daraffa sobek. teriakan Irza yang meminta agar perkelahian itu dihentikan tak didengar sama sekali oleh kedua cowok tersebut,.

Andika yang baru datang mencoba melerai perkelahian mereka tapi malah mendapat satu bogeman nyasar dari Daraffa, Irza yang sudah tak mampu melihat hal tersebut berlari dan memeluk Daraffa dari belakang dan menangis.

SIXTEEN (Young Marriage)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang