WEDDING DAY

20.3K 725 3
                                    

Kata orang hari pernikahan adalah hari yang paling membahagiakan, indah, dan mengharukan

Tapi yang Aku rasa saat ini hanya kesedihan dan kekhawatiran, khawatir jika kelak aku tak memiliki lagi kekuatan untuk hidup bersama dia yang tak mencintaiku.

Aku selalu berharap

Kelak akan menikah dengan orang yang kucintai dan mencintaiku

Tapi nyatanya Aku harus menikah dengan orang yang bahkan telah mendeklarasikan dirinya bahwa dia tidak akan mencintaiku?

Kenapa? Apakah Aku begitu buruk untuk dicintai? Sampai Dia meninggalkanku dan kini calon suamiku tidak ingin mencintaku.

ketika Aku tengah mencoba untuk menerima dan Mencintaiya

Tapi mungkin hanya Aku yang akan selalu berjuang sendiri dan berakhir dengan ditinggalkan.

19 januari 2015

Firza letisya Khairunnisa

======================

Author Pov's

Gandis cantik itu tengah menatap dirinya dengan balutan gaun pengantin yang indah mempercantik dirinya di cermin dengan tatapan yang menyiratkan sedikit ketakutan dan kekhawatiran dia kedua bola mata indahnya. Dia selalu berfikir kenapa hal ini bisa terjadi dalam hidupnya? Kenapa orang tuanya tega menikahkanya diusia yang belia? Kenapa mereka berkata ini yang terbaik? Sbenarnya apa yang terjadi ? dan masih banyak lagi berbagai pertanyaaan yang memenuhi otaknya. Apalagi ketika terngiang dibenaknya ucapan Pria yang menjadi suaminya hari ini pada malam itu

"tapi maaf Selama perikahan Nanti kau tidak Akan pernah bisa mendapat cintaku" yah sebuah kalimat yang terucap dari mulut pria itu yang mampu membuat hatin ya mencelos seketika, dan tak tau mengapa mampu membuatnya menangis pada malam itu.

Lamunan gadis itu terhenti ketika terdengaran bunyi decitan pintu yang dibuka dsusul suara seorang wanita paruh baya dengan balutan kebaya yang terlihat cantik diusianya saat ini. Yah wanita itu adalah ibu dari Firza Letisya Khairunnisa.

"sayang ayo turun akad nikahnya mau dimulai" kata ibunya sembari menunjukan senyum bahagia dari bibirnya. Irzapun hanya mampu membalas dengan anggukan serta senyum tipis sembari mengikuti langkah mamanya untuk turun kebawah dan melangsungkan akad nikah. Ada rasa ingin lari dari semua kenyataan ini tadi tapi tatkla melihat senyum indah itu terukir dari bibir ibunya, pikiran tersebut seakan sirna seketika dari otaknya. Tidak ingin ia membuat Mama dan Papa kecewa dia teramat menyayangi mereka. Walaupun keputusan mereka untuk menikahkanya membuat dia marah, kecewa, dan terluka. Tetapi dia mencoba meyakinkan Dirinya bahwa mungkin ini jalan hidup yang harus dia lewati, entah bagaimana akhirnya nanti.

*********

Ditempat akad nikah telah terdapat banyak tamu serta keluarga dari kedua mempelai semua terlihat bahagia, tiba tiba semua diam dan pandangan mereka tertuju pada satu arah. Ditangga telah berdiri manis irza dengan balutan gaun pengantin yang membuat semua yang hadir takjub akan dirinya, tak terkecuali Pria itu Daraffa yang tak mampu mengalihkan pandanganya, dan ketika kedua bola mata mereka berpapasan suara penghulu mengintrupsi mereka agar segera melangsungkan pernikahan.

"oke karena pengantin wanitanya sudah datang ayo kita mulai akad nikahnya." Irzapun segera diantar ibunya dan duduk disebelah Daraffa jantungnya bergemuru hebat dia gugup, terlintas dibenaknya apakah pria disamping juga merasakan hal yang sama? Dia dalam hatinya yang paling dalam dia berharrrap pria tersebut merasakan yang sama , tapi kenapa ? dia semakin bingung saat ini.

SIXTEEN (Young Marriage)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang