Sorry (2)

9.5K 434 184
                                    

"Fa Mama bakal baik-baik aja kan?" lirih Vita dalam pelukan Daraffa, terbesit penyesalan dalam dirinya kalau saja dia tidak egois dengan memaksa mamanya untuk tetap menjodohkanya dengan Daraffa semua ini tidak akan terjadi . Mamanya, orang yang selalu berusaha mengabulkan segala yang dia inginkan, orang yang paling mengerti dirinya, dan orang yang paling ingin melihat dia bahagia. Vita menyesal, karena keegoisanya orang yang paling berarti dalam hidupnya sekarang tengah meregang nyawa, semua karena dia. Vita berjanji didalam hatinya jika Tuhan mengabulkan doanya agar Mamanya baik-baik saja dia akan melepaskan Daraffa, sebesar apapun sayangnya terhadap Daraffa tidak bisa mengalahkan rasa cintanya kepada Mila Mamanya. Dia akan berusaha menerima semua ini. tangis vita semakin menjadi mengingat ekspresi kesakitan sang Mama. 

"Aku Jahat Fa, gara-gara aku mama kritis" Isak Vita tak tertahankan, Daraffa hanya diam sembari mengelus rambut Vita memberi kekuatan bahwa semuanya akan bak-baik saja. terbesit perasaan tidak tenang dalam hati Daraffa,  dia sejak tadi memikirkan Irza,  merindukan gadisnya,  tetapi dia tidak dapat meninggalkan Vita dalam kondisi seperti ini. Vita lebih membutuhkan  dirinya saat ini.

'Tunggu Aku sayang'Batin Daraffa, berharap semua ini cepat berakhir dan bisa segera menemui orang yang dicintainya.

**************

Andika mematung ditempatnya, tidak percaya dengan apa yang dilihatnya Irza, istri sahabatnya  kini terbaring didepanya dengan tubuh berlumuran darah, kejadian penabrakan itu begitu cepat . disampingnya Ninda berteriak histeris tak sanggup melihat kondisi sahabatnya yang kini sudah dikerumuni banyak orang.

"Andika gendong Irza, bawa ke rumah sakit cepet" teriak Ninda sesenggukan yang langsung menyadarkan Andika dari kekagetanya, dengan segera diangkat tubuh Irza dan berlari ke dalam gendung rumah sakit. 

"DOK SUSTER TOLONG" Terak Ninda dan Andika kepada petugas rumah sakit agar segera menangani Irza. tak lama terlihat beberapa perawat yang membawa brankar, Diletakanya dengan cepat tubu Irza keatas brankar, para petawat kemudian segera membawa Irza ke ruang UGD untuk segera mendapatkan penanganan.

"Nin jagai  Irza gua mau ketempat Daraffa ngasih tau keadaan Istrinya" Ucap Andikan yang diangguki Ninda.  melihat itu Andika langsug berlari menuju ruang perawatan Mama Vita, dia harus segera menemui Daraffa , sahabatnya itu harus tau kondisi Irza saat ini. 

Andika menggertakan gigi melihat pemandangan didepanya, Daraffa Sahabatnya tengah berpelukan dengan Vita sedangkan Irza Istrinya, orang yang dibilang Daraffa  sangat ia cintai tengah berjuang di UGD. dengan emosi yang memuncak Andika menghambiri Daraffa menarik kerah baju lelaki tersebut kemudian memberikan satu bogeman keras diwajahnya membuat Daraffa tersungkur di lantai . Vita berteriak histeris melihat itu

"Brengsek" umpat Daraffa hendak marah, kemudian kaget melihat Andika sahabatnya sendiri yang memukulnya. Tatapan bingung Daraffa melihat Sahabatnya kini berdiri dihadapanya dengan wajah penuh guratan emosi, apa salahnya ?.

"Bangsat, lu bilang gue brengsek, terus lo apa hah? Bajingan ?"Umpat Andika yang kembali memberikan satu pukulan diwajah Daraffa  yang baru berdiri mengakibatkan pria itu kembali jatuh terduduk. merasa geram dengan perbuatan Andika yang tak beralasan Daraffa kembali berdiri dan balas memberikan pukulan kepada Andika. 

"Gua salah apa brengsek ngapain lo mukulin gua" Ucap Daraffa setelah berhasil membalas pukulan Andika. perkelahian sengit diantara keduanya tak terhindarkan Andika yang masih emosi  terus berusaha memukul Daraffa. 

"Andika , Daraffa berhenti" teriak Vita histeris melihat adegan baku hantam didepanya.

"DIAM LU" bentak Andika kasar, membuat Vita terdiam. 

"Andika gua gak tau gua salah apa, lu mukul gua tanpa alasan. dan sekarang lu ngebentak Vita. apa mau lo" Ucap Daraffa marah ketika berhasil mendorong tubuh Andika menjauh, tidak habis fikir selama pertemananya baru kali ini dia berkelahi dengan sahabatnya ini. 

"Lu ngebelain cewek perusak hubungan lu sama Irza ? cewek yang udah ninggalin lo?" ucap Andika sinis.  Vita tersentak mendengarya

"Andika gua tau kita ada masalah apa tapi lu gak berhak ngomongin gua kek gini" Ucap Vita berkaca-kaca.

"Cih nggak salah kata lu? lu cewek gak tahu malu yang pernah gua kenal, Vita lu sendiri tau , Daraffa cowok brengsek yang lu cinta ini udah punya bini, inget BINI tapi lo dengan tidak tahu dirinya mau ngerebut Darafa.." Andika menjeda ucapanya melihat Vita yang kini sudah menangis akibat perkataanya kemudian beralih menap Daraffa denga sorot marah dan kecewa.

"Dan lu, cowok terplinplan dan brengsek yang pernah gua kenal" Ucap Andika sarkastik membuat Daraffa geram berusaha meredakan emosinya.

"Andika mending lu jangan ngomong lagi lu gak tau ucapan lu nyakitin Vita, apalagi mamanya sekarang sedang kritis" Ucap Daraffa geram kemudian berjalan keraha Vita berusaha menenangkanya. 

"Lu berdua menjijikan, Mungkin sekarang keadaan Irza pun udah gak penting buat lu!" Mendengar nama Irza Daraffa mengalihkan tatapanya dari Vita kearah Andika yang tengah menatap sinis keduanya. Apa keadaan Irza ? memang apa yang terjadi dengan Irza setahunya gadisnya itu baik-baik saja.

"Maksud lu?" tanya Daraffa bingung.

"Eh .. alah plingan juga informasi gua udah gak penting awalnya gua datang mau ngasih tau kalau Irza ditabrak dan sekarang lagi di UGD, tapi liat yang lagi meluk cewek lain mesra, kayaknya gak bakal ngaruh sama lu" jawab Andika dingin kemudian berbalik meninggalkan mereka. 

Daraffa terbelalak, jantungnya mencelos, mendengar ucapan Andika jiwanya seakan dicabut paksa dari raganya, tubuhnya lemas seketika,  Irza gadisnya tertabrak dan sekarang sedang berada di UGD dan dia saat ini berusaha memberikan ketenangan kepada wanita lain yang menurutnya lebih membutuhkan dia. sedangkan orang yang disayanginya sedang kesakitan di tempat lain. tanpa berucap Daraffa berlari meninggalkan VIta menyusul Andika mengabaikan teriakan VIta yang memanggilnya hanya ada satu nama yang mengisi pikiranya yang menjadi titik dan fokus dunianya saat ini, Irza, gadisnya, Istrinya, Orang yang teramat berarti dihidupnya. 

'Maaf sayang'lirih Daraffa dengan sebutir air yang jatuh di ujung pelupuk matanya.

*************

"Ninda Irza dimana sekarang gimana kondisinya ?" Mama Irza  berurai air mata ketika sampai di rumah sakit bersama suaminya. setelah kepergian Andika Ninda langsung menghubungi kedua orang tua Irza memberitahu keadaan anak mereka saat ini. 

"Lagi ditanganin sama dokter Tante" Ucap Ninda yang juga sedang menangis. 

"Anak Mama,  kenapa dia bisa begini pa?" Isak mama Irza dipelukan suaminya rasa cemas yang teramat menyelimuti hatinya. Anaknya, Irzanya, putri kecilnya  sedang kesakitan . 

"Ma Pa Ade dimana ?" Tanya Dimas ngos-ngosan karena berlari dari parkiran ke UGD. dia sangat khawatir dengan keadaan Irza. Mama Irza ak mampu menjawab dan hanya menunjuk ruang UGD sebagai jawaban. tubuh dimas merosot ke kursi tunggu menundukan wajahnya , berdoa kepada Tuhan semoga Adiknya baik-baik saja.  

*******************

Gua degdegan mau ngaploooot ini takut dicecar karena berbulan-bulan gak update. gua udalama banget gak buka wattpad. tolong jangan ada yang mencecar,  gua gak kuat.😂😥

Intinya gua berterimaksih banget sama kalian yang udah baca dan ngevote cerita ini apalagi sampe nunggu cerita gua yang gak jelas ini . I love you guys 😍😍😍😚😙

Jangan lupa Vote dan komenya

*AmaKirei





SIXTEEN (Young Marriage)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang