Tears

15.1K 710 2
                                    

Daraffa masih membatu tak mampu bergerak, seseorang yang berusaha ia lupakan kini telah kembali.kembali dalam lembaran kisah cinta barunya.

"Fafa Aku kangen tau sama Kamu !" ucap gadis itu lagi seraya berlari memeluk erat Daraffa dari belakang melepaskan rindunya, membuat goyah hati Daraffa yang telah beralih. semua yang ada diditu dibuat kaget oleh perbuatan gadis itu. Irza shock.

"ta.. taa.. Tata ?" hanya itu yang mampu diucapkan Daraffa. gadis yang disebut Tata itu membalik tubuh Daraffa dan memeluknya lebih erat dari yang tadi. tanpa sadar Daraffa membalas pelukanya tak menyadari ada sesosok orang yang menatap mereka berdua sendu. Sakit hatinya.

Irza yang suda tidak sanggup melihat pelukan mereka berdua berdiri meninggalkan mereka semua, dia berusaha sekuat tenaga menahan air bening yang sudah menggenang dipelupuk matanya.Gibran dan Ninda berdiri untuk menyusul Irza Ninda tau hati sahabatnya pasti teramat sakit saat ini. Andika yang melihat itu menatap Irza kasian tapi dia tak mampu berbuat apa-apa dia hanya merutuki kebodohan sahabatnya. bisa-bisanya Sahabat bodohnya itu berpelukan didepan mata istrinya tidak berfikir bahwa hal itu menyakiti Irza.

Daraffa yang tersadar bahwa yang dia lakukan itu adalah sebuah kesalahan segera melepaskan pelukan itu, senyum indah yang terdapat diwajah gadis itu hilang ketika Daraffa melepaskan pelukanya. Daraffa mengedarkan pandanganya mencari Irza tetapi dia sudah tidak ada. "Bodoh sekali kau Daraffa kau menyakiti dia Istrimu" Daraffa langsung bergegas mencari Irza untuk menjelaskan semuanya. dia menghiraukan teriakan gadis itu yang terus memanggil namanya yang ada diotaknya sekarang hanya satu IRZA.

"Apa Fafa udah gak sayang sama Aku ?" Gumam gadis itu .

"iya dia Udah gak sayang sama lo " ucap Andika yang hanya diam sejak tadi.

"Maksud kamu apa dik "tanya gadis itu

"Vita lo itu gak ada malunya yah ? lo ninggalin Daraffa gitu aja dan sekarang lo balik dan bilang lo kangen sama dia ?" kata Andika sinis

"Lo mendingan Jauh-jauh dari Daraffa karena dia udah punya kebahagian dia sendiri dan itu bukan lo!!"kata Andika dan setelah itu pergi meninggalkan Vita yang masih berusaha mencerna semua perkataan Andika tadi.

"kebahagian baru ? siapa ? gadis yang tadi ? gak Daraffa pasti masih sayang sama gua . gua yakin dan gadis itu pasti hanya pelarian saja "batin vita.

*******************

Irza sampai di  taman belakang sekolah. air mata yang sejak tadi dia bendung kini mengalir deras. Irza memukul-mukul dadanya yang terasa sakit. sakit melihat orang yang dia cintai berpelukan dengan gadis lain didepan matanya sendiri.

"kenapa kisah cinta gua selalu kayak gini Tuhan " rancau Irza sambil terus menangis dia berharap dengan menangis rasa sakit hatinya bisa hilang tetapi nyatanya tidak dadanya semakin sesak membuat dia sulit bernafas tatkala teringat pelukan Daraffa dan gadis tadi.

Ninda dan Gibran yang melihat itu hanya  mampu terdiam, dengan perlahan Ninda mendekat dan memeluk Irza erat berusaha menenangkan gadis itu.
"Dari awal gua udah sadar lo itu cinta sama Daraffa tapi gua gak bakalan nyerah buat dapat cinta lo " batin Gibran lirih .

Daraffa berlari mengelilingi sekolah untuk mencari Irza dia tidak mempedulikan tatapan aneh dari para siswa. akhirnya dia sampai di taman belakan. tubuhnya kaku dadanya sesak melihat Irza yang kini tengah menangis dipelukan Ninda. perlahan dia mendekat . Gibran yang pertama menyadari akan kedatangan Daraffa memandanya sinis ingin sekali dia melayangkan sebuah tinju diwajah tampan Daraffa.

"Irza,," lirih Daraffa

Irza kaget  dia tak mau melihat kearah Daraffa , hatinya akan semakin sakit.

"Nin Gib bisa tinggalin kita sebentar ?" ucap Daraffa

Gibran yang ingin menolak terhenti ketika melihat tatapan Ninda yang seolah berkata mereka butuh sendiri untuk menyelesaikan masalah. Irza menggenggam tangan Ninda yang hendak mepeaskan pelukan, ditatapnya Ninda agar tetap disin tetapi Ninda menggeleng dan segera berlalu bersama Gibran meninggalkan mereka.

kini hanya mereka berdua Irza berusaha menahan air mata membalikan badan dan mendongak menatap penuh kecewa Daraffa yang ada didepanya. mereka hanya saling pandang mengungkapkan segala perasaan yang ada. hati Daraffa terasa nyeri melihat gadisnya menangis seperti ini. Daraffa lantas menarik Irza kedalam pelukanya mendekap erat gadisnya. Nyaman hanya itu yang dirasakan Irza.

"maaf maaf maaf " ucap Daraffa Irza hanya terdiam dan menangis.

"maaf sudah membuatmu menangis"

"kakak tidak salah..." ketika Irza hendak melanjutkan ucapanya dia dibuat kaget dengan pengakuan Daraffa

"Kau tau gadis tadi adalah orang yang dulu pernah aku cintai dengan sepenuh hati tetapi dia meninggalkanku" hati Irza semakin sakit mendengar pengakuan Daraffa

"sudah kak Aku gak mau denger lagi " ucap Irza berusaha melepas pelukan Daraffa tetapi tak bisa karena Daraffa semakin memperart pelukanya.

"Aku mohon Irza dengarkan sampai selesai" lirih Daraffa. Irza yang mendengar itu akhirnya hanya diam dan mendengarkan kembali.

"Dia Vita Azzela , meninggalkanku secara tiba-tiba tanpa sebuah alasan aku begitu hancur saat  itu. aku dulu sangat-sangat mencintainya hingga aku tidak mungkin jatuh cinta lagi selain kepadanya" Irza semakin terisak mendengar hal tersebut tetapi dia berusaha sekuat tenaga untuk tetap mendengarkan penuturan Daraffa.

"Hingga Aku bertemu seorang gadis yang mampu mengobati semua luka. mencairkan hati yang membeku karena tersakiti dan kau tau dia siapa ?"tanya Daraffa . Irza hanya menggeleng sebagai jawaban dia tak mampu berkata-kata.

Daraffa tersenyum dan melepaskan pelukanya . Irza merasakan ada sesuatu yang hilang ketika pelukan itu terlepas dia menunduk. Daraffa menyentuh wajah Irza mengangkat wajahnya  agar melihat tepat dimanik mata Daraffa. dia kemudian menghapus air mata diwajah Irza dengan jarinya tersenyum hangat dan berkata "Orang itu adalah Kamu Firza Letisya Khairunnisa gadis yang Kini menjadi Istriku dan Cintaku" kata Daraffa dan mencium kening Irza sayang.

Bahagia membuncah dihatinya ketika mendengar pengakuan Daraffa apakah semua ini benar ? cintanya terbalaskan. tangisnya mereda dan dia berkata.

"ta..ta..tapi tadi kakak membalas pelukan vita " ucap Irza sesenggukan

"Aku kaget saat itu dan tak tau harus berbuat apa "

"yang harus kamu tau pemilik hatiku saat ini hanya kamu.  kakak cinta sama kamu.  vita hanya masa lalu dan kamu masa depan kakak." Irza tersenyum mendengar penuturan Daraffa dia langsung memeluk erat Daraffa meyakini dirinya bahwa Daraffa hanyalah miliknya. senyum terus merekah diwajah cantiknya

"Aku juga cinta sama Kakak bahkan sangat cinta lebih dari yang kakak tau"  lega hati Daraffa melihat Irza yang sudah tersenyum kembali dia mencium puncak kepala Irza dengan sayang . dia berjanji agar membuat gadisnya selalu bahagia dan tidak menangis lagi seperti tadi.

"gak lo itu cuma cinta sama gue"ucap seseorang yang sedari tadi melihat mereka.


=============================

Tinggalkan jejak guys :*

Abaikan typo dan absurdnya cerita ini  :D


SIXTEEN (Young Marriage)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang