Part Tiga - Revisi

13K 757 11
                                    

"Hei."

Prilly terlonjak karena kehadiran maxime secara tiba - tiba di hadapan nya.

"Kamu? Hampir aja kecoret hasil gambaran ku." Ucap prilly.

"Ups.. Sorry pril, gue ga bermaksud bikin Lo kaget, btw Lo gambar apa?." Tanya maxime duduk di sebelah prilly dan memperhatikan apa yang sedang di gambar perempuan di samping nya.

"Desain baju?." Tanya maxime penuh tanya.

"Iya, why? Aku kan emang desainer tapi belum terlalu terkenal terus aku pengen ngembangin lagi hasil desain - desain aku di Prancis." Ucap prilly.

"Kamu butuh kerjaan? Kebetulan banget aku punya Temen namanya caca dia pasti bisa bantu kamu." Ucap maxime.

"Max, kita baru aja kenal kemarin tapi kamu udah nolongin aku gini." Ucap prilly.

"Ga masalah, Kevin ada?." Tanya maxime.

"Tadi dia keluar sebentar." Ucap prilly.

Tiba - tiba prilly merasa kepala nya pusing luar biasa. Wajahnya langsung pucat tapi prilly berusaha kuat.

"Besok gue temenin Lo ketemu caca ya? Dia juga desainer." Ucap maxime.

"Bol..bole.."

BRUKKK

Maxime terkejut bukan main. Prilly langsung terjatuh pingsan begitu Saja.

"Pril.. Prill, wakeup!" Ucap maxime menepuk pipi Chubby prilly.

"Oh my god, pril! Ini engga lucu.. Wakeup!" Ucap maxime.

Tidak ada cara lain. Maxime membopong tubuh prilly ke kamarnya, jujur ini tidak sopan maxime di ajarkan dengan kedua orangtuanya dengan tata krama yang penuh makna.

"Pril.. Bangun dong, nanti gue di marahin sama Kevin." Ucap maxime cemas.

"Pril.. Pesenan-- prill!"

Maxime terpenjat. Kevin sudah berada di samping nya menatap penuh arti, maxime berusaha santai karena dirinya juga tidak tahu dan dirinya tidak mencelakai prilly.

"Max! Gue engga nyangka Lo--" ucap Kevin langsung mengalihkan pandangan nya karena prilly sadar.

"Pril, Are you okay?." Tanya kevin.

"Yes, i'm fine, Max Thank udah bawa aku kesini." Ucap prilly.

"Ya sama - sama kalo lo sakit Lo ga usah nge gambar desain lo." Ucap maxime.

"Tanggung nanti suka jelek kalo sedikit - sedikit." Ucap prilly terkekeh.

Kevin memandang prilly, wajahnya pucat pasi kasihan sekali pasti ada yang prilly sembunyikan. Maxime terus mengajak ngobrol prilly.

"Gue bikinin Lo bubur dulu ya? Max gue titip prilly." Ucap Kevin meleos begitu saja.

"Eh..gue.. Gue engga mau bubur." Ucap prilly.

"Pril, Lo lagi sakit dan bubur opsi terbaik Lo pilih." Ucap maxime menasihati.

"Gue maunya rujak Max." Ucap prilly.

"What? What rujak? Apa itu Ru..rujak?." Tanya maxime.

"Rujak itu makanan Indonesia Lo engga pernah ke Jakarta ya? Rujak itu kaya buah gitu Cuman pake bumbu pedes." Ucap prilly sementara maxime hanya ngangguk.

"Ya.. Disini mana ada pril, yang lain aja bisa? Nanti gue beliin deh, kalo coklat atau permen disini banyak." Ucap maxime.

"Gue maunya rujak gimana? Lo bisa bikinin?." Tanya prilly.

"Gue engga ngerti Step By Step nya." Ucap maxime.

"Sekarang jaman canggih Max, mau ya? Pliss.." Ucap Prilly.

"Okay, gue bikin Lo rujak itu tapi sebelum gue makan rujak Lo makan bubur dulu ya?." Tanya Max.

"Oke, makasih max!" Ucap prilly tersenyum senang.

Kevin datang dengan bubur di tangan nya yang melihat maxime keluar dari kamar prilly begitu saja dan Kevin juga melihat prilly tersenyum senang.

"Kenapa elo?." Tanya kevin.

"Gue mau di bikinin rujak." Ucap prilly santai.

"Ha..ha? Sama siapa pril?." Tanya Kevin.

"Tukang rujak asli prancis." Ucap prilly terkekeh.

"Astaga? Maxime?." Tanya Kevin dan prilly hanya terkekeh.

*******************

Dede bayi salah sasaran tuh😂 yang di minta buat menuhi keinginan prilly bukan papah nya tapi itu om maxime dede😂 jangan lupa vote dan Coment ya, kira - kira part kedepan nya gimana ya? Jangan lupa vote dan Coment ya, sekali lagi vote dan Coment. Thank💕

The Incident Season 2 [Slow Update] [DALAM TAHAP REVISI]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang