Part EnamBelas

7.8K 494 3
                                    

Jam sudah menunjukan pukul 7 malam. Namun sosok Ali belum juga pulang, prilly benar - benar khawatir pada ali.

"Ali... Kamu dimana sayang? Jangan buat aku khawatir deh li" batin prilly.

Prilly terus Bulak - balik tak tentu arah. Dia benar - benar mengkhawatirkan Ali nya.

"Aku pulang.."

Suara hangat itu mampu membuat senyum prily kembali mengembang.

"Sayang, aku khawatir ih! Kamu dari mana sih?" Tanya prilly berjalan menghampiri ali.

"Maaf sayang, aku mampir ke supermarket dulu" ucap Ali.

"Bener?" Tanya prilly.

"Iya, engga percayaan banget sih" ucap ali.

"Iya percaya" ucap prily.

Ali berjalan menuju dapur di ikut prilly nya dari belakang.

"Oh iya li, hari pertama kerja gimana?" Tanya prily.

"Alhamdulilah sayang, lancar semuanya" ucap Ali.

"Alhamdulilah deh kalo gitu, eh ini apaan?" Tanya prilly melihat sekantung plastik belanja.

"Itu kebutuhan buat kamu sayang" ucap Ali.

"Makasih ya li" ucap prilly.

"Iya sama - sama sayang ku" ucap Ali mengecup kening prilly.

"Yaudah kamu mandi dulu ya aku mau nyiapin makan malam buat kamu" ucap prilly.

"Iya sayang" ucap ali.

Ali pun menuju kamar mandi untuk mandi dan prilly menyiapkan makan malam untuk ali nya.

Prilly menunggu Ali di meja makan dan tak lama Ali tiba menggunakan pakaian tidurnya.

"Kamu masak apa sayang?" Tanya Ali duduk di samping prilly.

"Ini sayang ada daging Yaudah aku bikin rendang deh" ucap prilly.

"Wah? Makasih ya sayang" ucap ali.

"Iya sama - sama" ucap prilly.

Ali melahap masakan buatan prilly dan prilly terus memperhatikan ali.

"Kenapa liatin aku nya gitu banget?" Tanya ali.

"Engga, Yaudah kamu lanjut makan ya li" ucap prilly.

"Iya sayang" ucap ali.

Acara makan malam pun usai. Ali mengajak prily menuju kamarnya. Mereka tiduran sambil bermesraan, Ali selalu menyempatkan diri untuk mengusap perut buncit prilly. Kandungan prilly sudah memasuki 2 bulan.

"Kalo anak kita perempuan kamu mau kasih nama siapa li?" Tanya prilly.

"Intinya nama belakang nya harus nama aku, kalo nama tengah nya kendra" ucap ali.

"Kalo laki - laki?" Tanya prilly.

"Nama belakang juga harus nama aku, tapi soal nama lelaki aku belum kepikiran sayang" ucap Ali.

"Iya, perut aku juga masih kecil li, pokoknya apapun jadi nya yang penting anak kita sehat" ucap prilly.

"Iya sayang" ucap ali.

Tiba - tiba saja Ali memeluk prilly.

"Hari Sabtu kita laksanakan pernikahan kita" ucap ali.

Hari Sabtu kita laksanakan pernikahan kita.

Prilly bagai di sambar kebahagiaan, ia langsung memeluk ali.

"Yang bener li?" Tanya prilly.

"Iya sayang, aku engga mau ya status kita engga jelas" ucap Ali.

"Iya tapikan kita bisa minta restu keluarga kamu dulu li" ucap prilly.

"Engga, aku ga mau pril! Aku cape di tentang mamah terus" ucap Ali.

Prilly mengerti maksud ali. Ia mengusap kepala suaminya.

"Yaudah, intinya kalo anak ini lahir kita harus temuin ke oma nya" ucap prilly.

"Iya. Yaudah istirahat yuk" ucap Ali.

"Iya tapi kamu usap - usap perut ku ya" ucap prilly.

"Iya sayang" ucap Ali.

"Iya, aku mencintaimu" ucap prilly mengecup lembut bibir ali.

"Aku sangat mencintaimu" ucap Ali membalas kecupan lembut prilly.

Ali dan prily tidur dalam keadaan bepelukan. Tangan Ali masih setia mengusap - Ngusap perut prilly yang masih rata, namun pasti ada seseorang di dalam sana.





























Yeayyy... Akhirnya bisa next juga, maaf ya readers kalo ceritanya makin aneh gini makin ga jelas, next? Please vote and Coment, Ciee.. Yang mau kawin. Undang2 li. Haha😝😝

The Incident Season 2 [Slow Update] [DALAM TAHAP REVISI]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang