Part Dua Puluh

7.7K 455 12
                                    

Prilly terkejut melihat Ali nya sudah pulang. Padahal jam masih menunjukan pukul setengah 9.

Prilly menghampiri Ali dan duduk di samping Ali.

"Hei, kamu udah pulang li? Kok engga temuin aku dulu sih?" Tanya prilly.

"Ehem? Iya, maaf sayang" ucap Ali.

Prilly menatap Ali curiga. Pasti ada yang di sembunyikan oleh ali nya.

"Ali.. Ada masalah di kantor ya?" Tanya prilly.

"Hah? Engga kok sayang, bukan masalah kantor" ucap Ali.

"Hem, terus kenapa? Kamu kok diem terus sih?" Tanya prilly.

"Aku Cuman cape aja, aku tidur ya" ucap ali.

Prilly menatap punggung Ali yang mulai hilang dari hadapannya.

"Ali kenapa sih? Ada yang aneh deh, pasti ada yang di sembunyiin sama Ali" batin prilly.

Ali telah berbaring di kasurnya. Pikiran nya melayang, ia tak mau kehilangan prilly. Mamah nya selalu egois.

"Alii.."

Lamunan Ali buyar ketika prilly memanggil nya dan menghampiri nya.

"Hah? Iya sayang?" Tanya ali.

"Kamu kenapa sih? Ada yang kamu sembunyiin dari aku?" Tanya prilly.

Ali langsung menggenggam tangan prilly dan mencium punggung tangan nya.

"Li.. Kamu kenapa? Cerita dong" ucap prilly.

Ali menghela nafas nya kasar. Ia tak mau prilly tau masalahnya.

"Oke kalo kamu engga mau cerita" ucap prilly.

"Bukan gitu sayang, masalahnya--" ucap ali.

"Masalahnya?" Tanya prilly.

"Tadi aku engga ke kantor, Kaka telpon aku katanya mamah masuk rumah sakit terus aku ke rumah sakit di mana mamah di rawat, aku ketemu mamah dan mamah minta aku-- minta aku" ucap ali.

"Mamah kamu minta kamu?" Tanya prilly.

"Mamah Maksa aku harus nikah dengan putri" ucap Ali datar.

Deg

Mamah Maksa minta aku nikah sana putri

Nikah sama putri

Tangisan prilly perlahan - lahan mulai mengalir.

"Sa..sayang" ucap Ali mengangkup pipi prilly.

"Dengerin aku ya sayang, aku engga nurutin kemauan mamah" ucap ali.

"Eng..engga apa - apa li.. Turutin aja kemauan mamah kamu" ucap prilly.

Mendengar ucapan prilly, emosi Ali tiba - tiba meluap.

"Pril!! Kamu Denger ga sih? Aku ini pilih kamu! Engga pilih mamah! Dan soal putri! Aku engga cinta sama dia" ucap Ali.

"LIIII!!! AKU ENGGA SEMPURNA LI! MAMAH KAMU ENGGA SUKA SAMA AKU" ucap prilly.

Ali mengusap wajahnya kasar. Prilly terus menangis.

"Oke! Kalo itu kemauan kamu, aku turutin! Tapi aku mengikuti ini semua atas dasar kamu, karena aku cinta sama kamu pril!" Ucap ali.

Ali langsung keluar entah Kemana. Dan prilly berbaring di kasur menangis.

"Ittek, gue butuh Elo" ucap prilly.

Tiba - tiba saja handphone prilly berbunyi. Tertera nama itteksyg💞 di iPhone nya.

"Ha..halo" ucap prilly bergetar.

"Kipliiiiii!! Lo Kemana aja sih? Gue teleponin juga? Akh Lo rese!"

"I..ittekk.. Gue..gue butuh Lo"

"Pril, Lo nangis?"

"Tek, ke villa crown wild sekarang"

"Ke tempat lo? Lo kenapa sih?"

"Ceritanya panjang tek, gue butuh Lo"

"Oke, jangan nangis gue otw"

Tutttttt

Prilly masih saja menangis. Ia mencoba untuk menghubungi Ali, nihil. Ali tak menjawabnya.

"Ali... Maafin akuu" batin prilly.

Ting..tong..
Ting..Tong..

Prilly berjalan membukakan pintu nya. Dan, gritte bersama Michelle ada di hadapannya.

"Prillly..!!" Ucap gritte juga Michelle.

Gritte dan Michelle memeluk prilly.

"Lo kenapa sih? Malam - malam nangis? Temen Lo mana?" Tanya gritte.

"Sebenarnya itu bukan Temen gue te" ucap prilly.

"Hah? Terus? Itu siapa pril?" Tanya gritte.

"Ali" ucap prilly.

Gritte juga michele sangat terkejut mendengar ucapan prilly.

"Ali? Lo kok bisa? Jadi Lo bohongin kita pril?" Tanya michelle.

"Chel! Permainan ini Ali yang buat" ucap prilly.

"Terus? Sekarang si Ali mana?" Tanya Michelle.

"Ali pergi" ucap prilly.

"What??! Pergi lagi? Tuh kan! Gue engga suka sama dia pril, Lo di sakiti terus" ucap gritte.

"Ali pergi karena gue yang minta tek" ucap prily.

"Maksud lo? Lo yang minta? Gimana sih pril? Gue ga ngerti" ucap Michelle.

"Gue sama Ali udah nikah beberapa hari yang lalu, tapi.. Tadi pagi Ali pulang dari rumah sakit Abis nemuin mamahnya terus Ali bilang ke gue mamah nya Maksa dia nikah sama putri" ucap prilly.

Gritte juga Michelle semakin terkejut. Emang, mamah Ali benar - benar keterlaluan.

"Terus? Status lo? Lo istri dia kan pril? Kenapa Lo nyuruh dia ikutin omongan mamah nya sih?" Tanya michelle.

"Iya, tapi.. Ali pasti bakal nikah sama putri dan Lo pril?" Tanya gritte.

"Gue rela kok tek" ucap prilly.

Gritte juga Michelle menatap prilly iba. Sahabatnya itu benar - benar kuat menghadapi masalah.

Sementara di lain tempat. Ali bersama mamah nya berbicara serius.

"Li, jadi kamu mau mengikuti kemauan mamah?" Tanya mamah.

"Iya mah" ucap ali.

Jujur Ali merasa berat mengucapkan iya, namun. Semuanya prilly yang minta dan ia akan menyanggupinya.

"Makasih ya nak" ucap mamah.

Ali hanya mengangguk. Tiba - tiba saja kaia dateng bersama putri.

"Li, ajak jalan sana putrinya" ucap mamah.

Ali mengganguk.

"Put Lo ikut gue" ucap Ali.

Kaia merasa kasihan dengan adik nya. Ali selalu sanggup dengan masalah apa yang di uji kan.

"Li" ucap prilly.

Ali hanya menatap malas putri.

"Apa?" Tanya ali.

"Kamu mau nikah sama aku?" Tanya putri.

"Iya, tapi Lo harus inget kalo gue itu orang sibuk, gue ga bisa ada di rumah terus" ucap ali.

"Iya, asalkan kamu sama aku" ucap putri bergelayutan manja di lengan ali.

"Gue ngelakuin ini demi prilly, demi prilly" batin ali.




Cuss.. Langsung vote, siapa tadi yang nonton ftv ii? Pada baper ga? Jangan ya, tetep suport Ali dan prilly.

The Incident Season 2 [Slow Update] [DALAM TAHAP REVISI]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang