Part Empat - Revisi

11.6K 760 6
                                    

Dengan kebimbangan yang luar biasa dengan susah payah akhirnya maxime bisa membuat rujak permintaan prilly. Entah, aneh prilly juga tidak mengerti kenapa ingin sekali rujak.

"Vin.. Masih lama ga si Max bikin rujak nya?." Tanya prilly mulai kesal menunggu rujaknya, ingat! Menunggu itu tidak enak.

"Tunggu kali, si Max kebingungan tuh Elo sih minta nya aneh - aneh aja, ke si Ali juga gitu ya?." Tanya Kevin.

Ali

Ah, pria yang entah Kemana sekarang, pria yang sudah membuatnya kecewa.

"Kok Elo tau Ali?." Tanya prilly.

"Lo lupa? Lo punya tante yang super kepo dan mamah gue pasti cerita ke gue atau ke papah." Ucap Kevin.

"Fiuhhh!! Rujak Comingggg!" Ucap maxime menghampiri prilly yang sedang duduk bersandar di sandaran kasur.

"Thank Max." Ucap prilly tersenyum simpul dan hampir melahap satu buah ke mulutnya namun di tahan maxime.

"Udah makan bubur?." Tanya maxime.

"Udah, tanya aja Kevin kalo engga percaya." Ucap prilly melahap buahnya sedangkan maxime hanya beroh ria.

"Enak.. Lo cocok jadi tukang buah." Ucap prilly di iringi tawa pecah dari Kevin.

"Hahaha! Tukang buah." Ucap Kevin memegangi perutnya.

"Thank you." Ucap maxime mengendus sebal.

"Tapi kali ini serius kok Max, Elo beneran cocok jadi tukang rujak." Ucap prilly.

"Mana ada tukang buah ganteng kaya gue." Ucap maxime.

"Nah kan ga ada Lo aja yang jadi tukang buahnya, di jamin laku." Ucap prilly di iringi tawanya.

"Gue setuju." Ucap Kevin.

"Puas Lo berdua ngeledekin gue?." Tanya maxime.

"Belum." Ucap Kevin.

"Btw Thank ya Max buahnya, Lo cocok jadi tukang buah sekali lagi." Ucap prilly.

"Haha! Kalian berdua cocok, pasangan sengklek." Ucap Kevin menatap maxime dan prilly secara bergantian.

Prilly langsung terdiam. Maxime hanya menggelengkan kepalanya, tiba - tiba prilly teringat ali, ia rindu saat Ali membelikan buahnya, ia rindu moment bersama kekasihnya.

"Oh iya vin gue mau pinjem flashdish kantor dong kebetulan gue mau meriksa data - data." Ucap maxime.

"Boleh, tunggu Bentaran." Ucap Kevin meninggalkan prilly dan maxime.

Hening.

"Ga usah di pikirin kata Kevin ya? Emang gitu anaknya sembarangan." Ucap maxime.

"Iya ga apa - apa kok, gue Cuman kangen mamah sama papah doang." Ucap prilly.

"Okey, Lo perlu istirahat yang cukup pril kalo udah mendingan besok gue temenin Lo ketemu caca sahabat gue yang juga desainer." Ucap maxime.

"Ehem, ini flashdish Lo bro." Ucap Kevin yang tiba - tiba dateng dan menyodorkan flashdish pada maxime.

"Thank you, pril get well soon ya, semoga cepet sembuh." Ucap maxime.

"Thank ya Max." Ucap prilly tersenyum.

"Yaudah vin gue pulang ya? Bye." Ucap maxime.

"Ya, balik sana lo!" Ucap Kevin di iringi kekehan tawanya.

Setelah maxime pulang prilly langsung menuju kamar mandi, Kevin yang membawa buah untuk prily panik dan melihat prilly sedang terduduk lemas di kamar mandi.

"Pril, sebenarnya Lo kenapa sih?." Tanya Kevin khawatir.

"Gue Cuman terlalu cape aja kok vin." Ucap prilly jujur perutnya mual sekali, kepalanya seperti di pukul - pukul.

"Besok gue Anter ke rumah sakit ya?." Tanya Kevin.

"Engga usah, minum tolak angin atau jahe juga sembuh kok, jangan cerita ke tante Michelle sama om Joan ya?." Ucap prily memohon.

"Pril.." Ucap Kevin tidak setuju.

"Gue mohon, gue baik - baik aja." Ucap prilly.

"Okay, istirahat yang cukup calon pacar nya maxime." Ucap Kevin meleos begitu saja.

"Kevin! Apaan sih!" Ucap prilly sedikit berteriak.

**************************

Hayoo udah vote dan Coment belum? Itu Kevin bisaan ya ngomong nya wkwk, jangan lupa vote dan Coment hehe, Ali kapan munculnya? Pasti muncul kok di tunggu aja ya hehe..

The Incident Season 2 [Slow Update] [DALAM TAHAP REVISI]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang