Part Sembilan-Revisi

9.4K 579 3
                                    

Prilly terbangun dari tidurnya betapa terkejut nya ia melihat mangga di samping tempat tidurnya. Tapi tunggu, Ali Kemana? Bukankah tadi prilly yang meminta untuk membawakan mangga?

"Bodo amat yang penting mangga nya ada." Ucap prilly langsung melahap mangga tersebut yang terlihat sangat menggiurkan bukan sangat menggiurkan saja tapi sangat - sangat menggiurkan

Cklek

Mamah berjalan mendekati prilly yang sedang asik melahap buah mangga.

"Kamu tadi ketiduran ya? Ali nungguin sampai sore banget." Ucap mamah, benarkah? Segitu masih pedulinya Ali. Ah tak percaya.

"Iya mah aku cape banget." Ucap prilly.

"Kenapa sih makan mangga nya sampe segitunya? Ngidam banget kayanya sama mangga mamah juga pengen dong pril." Ucap mamah.

"Oh No! Ini punya aku mah mangga nya ini juga di beliin Ali." Ucap prilly.

"Iya deh emak ngalah aja." Ucap mamah.

Mamah memutuskan untuk kembali ke kamarnya. Sedangkan prilly ia sedang asik menonton drama Korea.

Drt..drtt

You Have new Message from cinta.

"Cinta? Tunggu, cinta itukan ali? Ada apa ya?." Tanya prilly.

Hallo pril, maaf ya aku langsung pulang abisnya aku engga tega nge bangunin kamu lagi nyenyak - nyenyak nya tidur, jangan lupa makan ya kata mamah kamu belum makan. Besok pagi aku jemput kita ke kantor bareng bukan? Ada meeting lagi inget.

Iya engga apa-apa kok li hehe, btw makasih ya mangga nya.

Iya, good night cinta!

Good night.

Prilly mematikan lampunya dan memilih tidur.

*

"Sarapan dulu li sambil nunggu prilly nya."

"Engga usah mah Ali udah sarapan di rumah tadi."

"Iya sarapan 2 kali dong biar tambah berisi badan nya."

Prilly keluar dari kamarnya dan mendengar suara mamahnya sedang mengobrol dengan seseorang yang suaranya agak familiar. Benarkan itu Ali.

"Pagi sayang." Ucap mamah saat prilly menghampiri mereka di meja makan.

"Pagi mah."

"Ajak Ali nya sarapan ya. Dia susah banget di suruh makan kalo enggak makan engga usah ngapelin lagi princess mamah deh mamah engga
Mau punya menantu kurus." Ucap mamah lalu meleos begitu saja.

Refleks Ali dan prilly mengambil roti secara barengan.

"Kamu dulu aja." Ucap prilly.

"Engga, Ladies first." Ucap Ali.

"Kenapa engga sarapan duluan?." Tanya prilly.

"Tadinya aku udah makan di rumah cinta tapi mamah mertua Maksa tuh." Ucap Ali terkekeh, gemas.

"Oh." Ucap prilly melahap rotinya sedangkan Ali melihat prilly yang asik melahap rotinya itu.

"Kenapa ngeliatin nya gitu banget sih?." Tanya prilly heran.

"Aku nunggu roti aku." Ucap ali.

"Yaudah bikin Lah."

"Maunya di bikinin sama kamu, masa suaminya udah rapih gini masa harus belepotan selai roti sih." Ucap Ali, suami? Prilly saja belum memaafkan dirinya. Ali... Jika seperti itu mungkin prilly akan luluh.

"Suami? Nikah'in aku aja belum." Ucap prilly, bego. Kenapa coba bisa keluar kata seperti itu? Nanti si Ali malah geer. Di Sangkanya prily yang ngebet ingin di nikahkan.

"Iya nanti deh tunggu kamu siapnya dulu." Ucap Ali.

"Emang yakin banget bakal jadi jodoh aku?."

"Yakin Lah."

"Kalo aku punya pacar gimana?." Ucap prilly, Ali terdiam. Tangan nya langsung menjatuhkan pisau. Dengan cuek prilly Melahap rotinya dan meneguk segelas susu.

"Aku udah sarapan sekarang kamu cepet habisin sarapan nya." Ucap prilly.

"Pril, siapa pacar kamu cinta?." Tanya Ali.

"So why?." Tanya prilly.

"Karena Aku pacar kamu, aku yakin kamu lagi bohong." Ucap Ali.

"Li bukan nya kamu sendiri yang bilang buat aku gugurin bayi itu? Terus kamu pergi kan engga Denger penjelasan aku jadi so? Sah-sah aja kan kalau aku sekarang punya pacar." Ucap prilly.

"Engga! Kamu itu masih milik aku dan selamanya jadi milik aku." Ucap ali.

"Ga usah kepedean, emang aku mau nikah sama kamu?."

Deg


Hallo jangan lupa vote ya hehe maaf baru di next lagi kadang author moodnya suka berubah-ubah sih hehe. Jangan lupa vote dan Coment kalo engga di vote sama Coment author aduin Ali Lo biar engga mau perjuangin cintanya untuk cinta aja prilly hehe. Selamat berpuasa!

The Incident Season 2 [Slow Update] [DALAM TAHAP REVISI]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang