Akhirnya mereka tiba di bandara. Prilly berjalan lebih dahulu di banding Ali.
"Sayang" panggil Ali berlari.
"Sayang, kenapa sih? Iya aku salah, aku udah minta maaf" ucap Ali.
Prilly menatap Ali jengkel.
"Minta maaf? Engga semudah itu" ucap prilly kembali jalan terlebih dahulu.
"Iya tapi kan--" ucap Ali.
"Arhhhh!!" Teriak Ali frustasi.
Ali kembali mengejar prilly celingak - celinguk. Namun prilly tak ada, prilly meninggalkan nya. Ali pun memilih menaki taksi yang ada dan langsung menuju rumah nya.
Setiba di rumah prilly. Prilly langsung masuk kedalam rumah nya.
"Prillly!!!" Ucap gritte sedikit terkejut.
"Ittek" ucap prilly kemudian memeluk gritte.
"Prilly, Lo giaman di sana? Jahat Lo, Lo engga ngabarin gue" ucap gritte mengerucutkan bibirnya.
"Yee, maaf tek, gue sibuk" ucap prilly.
"Sibuk ngapain Lo?" Tanya gritte.
"Ali nyusul gue ke new York" ucap prilly pelan.
"Hah??? Omg?? Se--serius Lo?" Tanya gritte.
"Dua rius, dah ah gue mau mandi" ucap prily langsung masuk ke dalam kamarnya.
"Prillyy!! Lo utang cerita sama gue" teriak gritte.
Prilly langsung masuk ke kamarnya dan langsung mandi. Ali yang tiba di rumahnya langsung mendapat tatapan aneh dari kaia, kakanya.
"Kak, Lo kenapa? Itu mata biasa aja kali" ucap Ali duduk di samping kaia.
"Lo!! Kok balik kagak bilang sih li? Kenapa ga bilang? Kan gue bisa jemput Lo" ucap kaia.
"Dih, tumbenan Lo baik ke gini? Haha, kesambet apaan lo?" Tanya Ali.
"Heh! Ade kurang ajar Lo ya, mau di jemput malah ngatain kakanya aneh - aneh" ucap kaia.
"Iya deh, gue mandi dulu ya" ucap Ali.
"Iya sana, bau Lo bau kambing" ucap kaia.
"Eh, enak aja Lo" ucap Ali.
Ali langsung masuk ke dalam kamar nya dan mandi untuk membersihkan dirinya.
Gritte dan prilly sedang asik mengobrol di kamar prilly.
"Kok bisa Ali nyusulin Lo?" Tanya gritte.
"Bukan nyusulin gue sih, lebih tepatnya dia kerja" ucap prilly.
"Hah? Cowok tengil kerja, haha?" Tanya gritte di iringi tawanya.
"Ihh, emang kenapa sih tek? Cowok gue ini" ucap prilly.
"Aneh aja gitu si tengil mau kerja" ucap gritte.
"Itekk! Cowok gue Ali! Bukan tengil" ucap prilly mengendus kesal.
"Tapi cowok Lo ketengilan pril" ucap gritte.
"Ih! Biarin lah, tapi dia sayang gue tau" ucap prilly.
"Masa?" Tanya gritte.
"Ahhh! Engga Temen" ucap prilly.
"Dih, alay Lo" ucap gritte mencubit hidung prilly.
"Itekkkk" teriak prilly.
Gritte langsung keluar dari kamar prilly dan prilly memilih untuk menidurkan dirinya, atau istirahat.
Malam hari pun tiba, keadaan sangat serius di dalam rumah Ali.
"Li" ucap Mamah.
"Iya mah? Kenapa?" Tanya Ali.
"Besok mamah akan mengajak kamu bertemu dengan teman mamah" ucap mamah.
"Lah? Kenapa engga ngajak Kaka aja sih mah? Kenapa mesti ali? Ali kan sibuk" ucap Ali.
"Engga ada pembantahan!" Ucap mamah tegas.
"Iya deh mah, iya" ucap Ali.
Saat makan malam sudah selesai Ali memilih menuju kamarnya untuk beristirahat.
"Kamu lagi apa sayang? Apa kamu masih marah?" Tanya Ali pikiran nya memikirkan prilly.
Ali berniat menelpon prilly.
"Hallo sayang"
"A..ali? Apa sih li?"
"Aku kangen kamu"
"BODO!"
Tutttt
Ali hanya bisa menghela nafas, dan ia berniat besok akan mengunjungi rumah prilly untuk meminta maaf.
Hiiii, jangan lupa vote and Coment nya ya, btw cerita kiya yang takut jatuh cinta sudah publis, jangan lupa di baca juga tinggalkan vote and coment, dahh.
KAMU SEDANG MEMBACA
The Incident Season 2 [Slow Update] [DALAM TAHAP REVISI]
FanfictionKarma masih berlaku, di saat prilly hampir melupakan seseorang yang menjadi kenangan di masalalunya mengapa dia kembali?