10. Makes Peace With The Past (?)

1.3K 247 32
                                    

It's obvious you're meant for me
Every piece of you, it just fits perfectly
Every second, every thought, I'm in so deep
But I'll never show it on my face
But we know this, we got a love that is homeless
("Secret Love Song" - Little Mix)

***

Kebencian hati selalu membuatmu buta akan satu hal; ketulusan.

          Yang pertama kali Sonia lihat dari bangun tidurnya pagi ini adalah sosok lelaki yang tadi malam membuatnya kesal setengah mati. Kehadirannya di tempat ini membuat cewek itu sesak. Dia adalah mantan pacarnya, yang dulu pernah menyukai Selva dan hampir membuat persahabatannya dengan Selva hancur. Namanya Thomas Julian Naja. Akrab dipanggil Julian, Lian, atau Thomas.

          Julian sekarang tengah duduk di sisinya, memamerkan senyum miringnya yang sudah menjadi ciri khas cowok itu. Dulu Sonia sangat menyukai senyum itu, sangat mencintai lekukan bibirnya ketika tersenyum. Meskipun ia tipikal cowok dingin yang tidak pernah peka, tapi Sonia sangat mencintainya.

          Tapi itu dulu. Sebelum kesalahan fatal cowok itu yang membuat Sonia jijik. Dan memilih putus. Tak lupa mengubur rasa cintanya untuk cowok itu dalam-dalam.

          "Ngapain lo ngeliatin gue?"

          "PD lo!" balas Sonia sarkasme, disertai tatapan benci yang membuat dada Julian mencelos.

          "... Oh ya, gue mau tidur lagi. Jangan ganggu gue!"

          Peringatan Sonia membuat cowok di sampingnya mengernyit heran. "Siapa yang mau gangguin elo?! Mirror, dong! Sedari tadi malem lo yang ngoceh karena ketemu gue lagi."

          "Ssst, diam! Gue gorok kalian berdua."

          Rere terbangun dengan tatapan tajamnya. Jujur, ia terganggu dengan suara cempreng Sonia dan suara besar kakak kelasnya yang terkenal cuek itu. Setelah mendengar gerutuan Rere, Sonia kembali tidur. Tak peduli jika Julian menatapnya dengan penuh kekecewaan.

          Jauh dalam lubuk hatinya, Julian berharap jika ia bisa kembali bersama Sonia. Tapi melihat bagaimana cara gadis itu memandangnya, membuat harapan Julian pupus seketika. Samar, Julian menggelengkan kepala. Memendam jauh harapannya untuk mendapat cinta Sonia kembali.

          Apa yang dilakukan cewek itu terhadapnya sekarang sudah benar. Memandangnya dengan tatapan benci. Itu yang Julian mau, karena cowok itu merasa bersalah ketika menyakiti Sonia dulu. Tapi bolehkah jika Julian berharap mendapat Sonia kembali? Meskipun dihadapi dengan tembok besar yang dibangun Sonia untuk menghindarinya.

          Namun sebisa mungkin, Julian harus bisa melompatinya, merobohkannya dan menghancurkan penghalang itu. Supaya ia bisa melihat Sonia seperti dulu lagi, mengambil hatinya dan berjanji akan merawatnya.

          Tapi, apa bisa?

***

          "Kalian lihat, kan? Mereka tidak kembali."

          Sentak ibu kepala sekolah kepada tiga muridnya yang tadi malam disidang Pak Andra.

          "Ibu tenang dulu! Saya akan berusaha mencari mereka," jawab Dika disertai nada kekesalan yang sama. Ia juga kesal, kecewa. Tapi kepala sekolahnya itu malah membentaknya, membuat kekesalannya bertambah saat itu juga.

          "Saya nggak bisa tenang kalau anak-anak saya dalam bahaya di dalam hutan!" teriak wanita paruh baya itu dengan nada frustasi. Berkacak pinggang sambil menatap Dika dan teman-temannya satu persatu. Tatapan tajam yang seketika memunculkan geraman samar dari bibir tipis Dika.

The ConfusedTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang