Terima kasih sebelumnya, buat teman-teman yang sudah baca cerita 'Selamat Datang Cinta'. Dari dua cerita sebelumnya yang saya buat, cerita ini paling banyak dapat respon. Walaupun tentu dibanding cerita lain yang berlalu-lalang di wattpad cerita ini masih terlalu 'biasa'. Tapi tetap saja saya terharu! Jujur, awalnya saya nggak ada niat untuk bikin cerita tambahan. Tapi karena banyak yang minta extra part di kolom komentar bab terakhir, jadi saya coba bikin cerita tambahan ini. Semoga bisa menghibur ya! Satya dan Maya kangen kalian!
- ^_^ -
***
Hari pernikahan Bayu dan Bella tinggal delapan hari lagi semua sedang sibuk menyiapkan segala sesuatu. Termasuk Satya yang dengan suka rela mengajukan diri untuk mengurus soal katering pernikahan. Dia mengerahkan semua koki terbaik di restorannya untuk menyajikan makanan terlezat di hari istimewa tersebut.
Hari ini, hari Jumat malam, restoran sengaja tutup lebih awal. Seluruh koki dari restoran Satya berkumpul di dapur restoran. Menyajikan aneka rupa masakan untuk nanti dipilih makanan mana saja yang akan disajikan di hari pernikahan Bayu dan Bella. Bayu dan Maya hanya sesekali berpandangan sambil menggeleng frustrasi melihat Satya yang terlihat agak... berlebihan.
Bayu berjalan ke arah Satya menepuk pundaknya, "Udah, ini udah oke kok. Aku sama Bella suka banget semua hidangan yang kamu siapin, Sat. Lagian ini udah hampir jam 10 malam, kasihan pegawaimu. Aku jadi nggak enak juga ngerepotin kayak gini."
"Yang mana yang oke? Puding ini," Satya mengangkat semangkuk kecil puding berwarna oranye, "Jeruknya kebanyakan, asam, takaran madunya harusnya diganti dengan saus apel."
Bayu hanya nyengir kecil, pada dasarnya dia tidak mengerti cita rasa seorang chef. Buatnya masakan yang terhidang di meja malam itu semuanya sudah lebih dari kata enak, nikmat, lezat, entah apa lagi.
Maya menarik lengan Bayu, "Kan... udah aku bilang sama kamu Bay! Mending bayar katering lain aja, jangan minta tolong Satya. Ribet!"
"Aku nggak minta lho May, dia yang menawarkan diri. Ya, masa aku tolak?"
"Kalau sudah menyangkut soal makanan dia itu monster, Bay, monster!"
"Haha... dia kan chef nasional May, wajarlah seleranya sempurna."
"Gara-gara ini aku minder cuma buat sekadar masakin telur ceplok aja buat dia."
Bayu menjitak pelan kening Maya sambil terkekeh.
"Hii... kamu belum tahu sih kalau dia udah ketemu yang namanya dapur, dia jadi lebih horor daripada..."
"Daripada apa?" Entah sejak kapan laki-laki berbadan tegap dengan senyum sinis memandang Maya dan Bayu bergantian.
"Ah... kamu udah selesai ngecek masakannya?" Maya tertawa kikuk.
"Daripada apa? Jangan jawab pertanyaan dengan pertanyaan."
"Cih, itu kan kebiasaan kamu." Maya menggumam.
"Apa?" Satya makin melotot.
"Huahaha... Udah-udah. Jangan berantem mulu. Omong-omong kayaknya aku harus balik nih," Bayu melirik jam tangannya. "Mau jemput Bella di rumah Tantenya. Soal makanan aku serahin ke kalian berdua ya!" Bayu mengerling ke arah Maya yang dibalas dengan tatapan melotot tidak setuju.
Diserahin ke 'kalian berdua' katanya? Maya mendesis dalam hati.
Itu sama saja memasukkanku ke dalam ruangan sempit bersama seorang maniak makanan sehat. Astaga! Bayu gila! Aku sengaja mengajaknya ke sini supaya nggak berhadapan dengan Satya dalam membahas makanan, dia malah kabur! Pakai alasan mau jemput Bella segala. Awas saja kamu, Bay!
KAMU SEDANG MEMBACA
Selamat Datang Cinta
RomanceSELAMAT DATANG CINTA - benarkah cinta bisa hadir belakangan? -- sebuah cerita karya Juwita Purnamasari -- Sinopsis : Bahkan, sehari sebelum hari pernikahannya, Maya belum tahu seperti apa warna mata laki-laki itu, bagaimana suaranya, apa makanan k...