Bagian 13

27.9K 1.2K 17
                                    

Satya bangun pagi-pagi sekali, rasanya masih ada batu sebesar kepala gajah yang menghimpit jantungnya. Setiap mengingat perkataan laki-laki yang bernama Bayu itu, Satya merasa kesal sekaligus penasaran. Siapa sebenarnya dia? Berani sekali mengancamnya begitu! Semalam pun Maya hanya membahas soal junk food, ya minta maaf padanya HANYA soal junk food, Maya sama sekali tidak merasa bersalah karena sudah makan bersama laki-laki lain di restoran itu. Satya jadi kesal. Seingat Satya istrinya hanya sekali menyebut nama laki-laki itu. Bayu. Dan dia langsung mengingatnya!

"Ibumu itu benar-benar menyebalkan ya! Ingat tidak, waktu aku makan siang dengan Retta, dia marah bahkan sampai pulang ke rumah orangtuanya. Oke, itu karena kesalahanku juga membohonginya soal kelumpuhanku. Tapi bukankah kisah ini mirip? Iya, kan? Dia membohongiku juga kemarin, bilang akan makan di restoran Javadwipa tapi malah makan di restoran junk food. Dan, dia juga makan dengan laki-laki lain! Bahkan ini lebih parah... laki-laki itu mengancamku, astaga! Rasanya sebentar lagi aku benar-benar jadi gila!"

Satya terus mengoceh sambil berjongkok di sudut dapur, memberi makan anak anjing yang punya nama sama dengannya. Satya kecil hanya sesekali menatapnya bingung, mungkin tidak benar-benar paham apa yang dikatakannya atau mungkin dia ingin menjawab tapi tidak bisa bicara. Mungkin juga... dia merasa sangat terganggu karena sedang makan sambil mendengar orang marah-marah.

"Lebih parahnya lagi dia tidak minta maaf padaku soal Bayu. Iya, tidak! Semalaman aku menunggu dia akan bilang, 'baiklah, aku nggak akan menemuinya lagi.' Tidak sama sekali! Hari itu dia kelihatan kesal sambil bilang, aku mengajak wanita lain makan di restoran sedangkan tidak pernah mengajaknya. Sekarang, dia mengajak laki-laki lain makan bersamanya. Apa itu namanya? Apa dia sedang balas dendam padaku?"

Guk... guk... guk.... Hanya itu tanggapan simpati dari Satya kecil menatap sebentar, lalu melompat ke pelukan Satya dan menjilat pipinya seolah ingin bilang, "Sudah jangan marah-marah melulu."

**

Selamaman Satya sama sekali tidak bicara pada Maya. Di kamar pun dia hanya membaca buku hingga membuat Maya bebalik kesal dan tidur duluan. Saat Maya membuka mata, Satya sudah tidak ada di tempat tidurnya. Hidungnya menangkap aroma masakan yang lezat dari dapur, niatnya ingin mengambil sapu dan mulai merapikan rumah sedikit terganggu. Dia pun memilih menuju ke arah dapur dulu.

Di meja makan tersaji sangat banyak makanan, mulai dari sesuatu yang mirip steak, puding, sup kental dan entah apa lagi. Maya tidak tahu satu per satu nama makanan yang tersaji di meja makan pagi itu. Dia bahkan belum mandi, dan masih memakai piayamanya, tapi perutnya mendadak keroncongan. Pasti terkena sugesti aroma aneka makanan yang sepertinya lezat itu. Bukan cuma satu atau tiga jenis makanan tapi mungkin ada enam atau sepuluh. Mata Maya membesar menatap meja makannya yang penuh dengan makanan ala hotel bintang lima.

"Wah... apa akan ada pesta di rumah?" Maya menghampiri Satya yang masih sibuk berkutat di dapur. Satya hanya melirik Maya sekilas dan kembali sibuk dengan tumisan bawang bombay di wajan yang menebarkan aroma wangi dan membuat Maya semakin kelaparan.

Ada mangkuk kaca bening berisi parutan keju halus, tangan Maya tidak tahan untuk mengambil sedikit kejunya dan mengunyahnya. Tapi baru saja tangannya mengambang di atas tumpukan keju itu, tangan Satya sudah duluan menepisnya. "Jangan!"

"Hanya sedikit."

"Kubilang jangan!"

Maya menghela napas, sepertinya dia mulai mengerti pasti Satya masih marah padanya. Karena masalah kemarin. Sebenarnya Maya masih belum terlalu yakin mana yang membuat Satya marah. Karena dia ketahuan makan ayam goreng dan softdrink sekaligus di restoran cepat saji, atau karena dia pergi dengan Bayu? Rasanya alasan pertama lebih masuk akal menurut Maya. Satya yang terobsesi makanan sehat itu pasti merasa seperti baru saja kepalanya diinjak dinosaurus. Melihat istrinya dengan bahagia mengunyah ayam goreng berbalut tepung garing dan menyeruput segelas besar softdrink dengan es krim di atasnya.

Selamat Datang CintaTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang