Aku mengerjapkan mata saat mendengar ponselku berdering.
"Hallo," ucapku dengan suara sedikit serak dan mencoba untuk bangkit dari tempat tidur.
"RARA!" aku menjauhkan ponselku dari telinga saat mendengar teriakan Grace, "LO TUH GIMANA SIH?! KENAPA MALAH PULANG DULUAN?! GUE SAMA SAM NYARIIN LO, EH LO NYA MALAH UDAH PULANG. GIMANA SIH?! Hallo Rara, Rara lo dengerin gue nggak sih?!"
"Denger Grace, gue denger lo. Lo kenapa pake teriak-teriak segala sih? Berisik. Kuping gue sakit dengernya."
"Lo nyebelin, Ra! Kan rencananya kita bakal seru-seruan! Tapi semuanya batal cuman gara-gara lo pulang duluan. Lagian kenapa pulang duluan sih?"
Ya, aku memang pulang duluan tadi. Saat aku izin ke toilet, sebenarnya aku tidak ke toilet tapi pulang. Pulang ke rumah naik taksi.
"Jangan diem aja dong, Ra! Jawab gue."
"Tadi gue tiba-tiba pusing, mungkin karena kebanyakan naik wahana. Jadi gue pulang, Grace," aku menghela napas, "maaf ya. Lo di mana sekarang?"
"Gue di rumah, baru aja nyampe."
"Tapi tadi lo main sama Sam 'kan? Nggak langsung pulang?"
"Iya, kita naik dua wahana terus pulang. Sam bilang, 'nggak seru kalo kita nggak bertiga.' Jadi kita pulang."
"Terus lo ngapain nelpon gue?"
"Oh iya lupa. Tadi gue bareng sama Gandi, dan ternyata, cewek yang sama Gandi itu namanya Riri. Namanya nggak beda jauh sama lo ya?" Grace tertawa kecil.
"Terus? Kenapa lo ngasih tahu gue?"
"Ya ... kali aja lo kepo, Ra."
"Kirain gue ada apaan, Grace. Yaudah gue mau mandi dulu, belom mandi nih,"
"Ck, pantes bau. Yaudah bye." Grace memutuskan sambungan telponnya.
Aku menyimpan hp dan kembali menghempaskan tubuhku ke tempat tidur, menatap langit kamar. Riri? Siapa-nya Gandi? Kenapa bisa barengan ada di Dufan? Sheril tahu Riri nggak ya? Aku memejamkan mata, pusing dengan pertanyaan-pertanyaan yang berseliweran di pikiranku.
"Kak Lala, kata mama udah mandi belum? Kalo udah, disuluh tulun. Bantuin mama bikin makan malem," ucap Adel di balik pintu kamar.
"Iya Del. Kakak mandi dulu sebentar," jawabku sambil bangkit dari tempat tidur dan berjalan ke arah kamar mandi dengan malas.
^^
Aku berjalan menyelusuri koridor sekolah sambil sesekali melihat ke arah lapangan. Mencari sosok yang telah membuatku tidak bisa tidur semalaman.
"Nyari siapa, hayo ..." Sheril merangkul bahuku.
Aku tersenyum kecil, "Nggak nyari siapa-siapa. Btw, tumben sendiri, pacar lo mana?"
"Alvian? Dia di kantin sama Randi," Sheril melepaskan rangkulannya dan membenarkan poninya yang sedikit berantakan karena tertiup angin.
"Lo nggak ikut?"
"Gue abis ngambil uang di tas. Lo mau ikut ke kantin?"
Tanya sama Sheril nggak ya tentang Riri ... dia kenal nggak ya sama Riri, "Sher."
"Ya?" Sheril menatapku bingung, "mau ikut?"
"Nggak, bukan itu," aku menggigit bibir bawahku, "lo kenal cewek yang namanya Riri nggak?"
"Hah?" Sheril menatapku bingung.
Aduh, kenapa salah tingkah gini sih?! batinku.
"Ng ... itu loh ... lo kenal Riri nggak? Kemaren gue 'kan ke Dufan, nah ... di sana gue ketemu Gandi sama cewek, ceweknya namanya Riri. Pertanyaannya, lo kenal Riri nggak?""Nggak, dia siapa?" tanya Sheril polos.
Aku menepuk jidat mendengar pertanyaan Sheril, "Sheril cantik ... kalo gue tahu dia siapa, gue nggak bakal nanyain in ke elo." ucapku kesal.
Sheril tersenyum lebar, "Gue gatau dia siapa, Ra."
"Gue ke kelas aja deh, duluan Sher," aku berjalan meninggalkan Sheril yang sedang menatapku bingung.
^^
Aku memasuki kelas dan duduk di samping Gandi yang ternyata sudah ada di dalam kelas. Dia sedang memainkan ponselnya tanpa melirikku sama sekali.
"Kenapa kemarin pulang?"
Suara Sam membuatku langsung menoleh ke belakang. Bahkan aku tidak menyadari kalau Sam juga ada di dalam kelas.
"Eh, maaf ya. Kemarin gue sakit kepala, jadi pulang duluan," ucapku sambil terkekeh."Ck. Yaudah, entar kalo maen lagi jangan tiba-tiba pulang gitu. Gue sama Rena khawatir."
"Iya Sam, iya," aku tersenyum dan membalikkan badanku. Aku melihat ke arah Gandi yang ternyata sedang menatapku.
"Ikut gue yuk! Gue mau ngomong," Gandi mengenggam tanganku dan berdiri, kita berdua berjalan keluar kelas.
"Kemana?" tanyaku.
"Taman?" Gandi melirikku sekilas.
Aku mengangguk dan mengikuti Gandi dalam diam. Perlakuannya selalu membuat jantungku tidak karuan.
Sesampainya di taman, Gandi mengajakku duduk di salah satu bangku.
"Mau ngomong apa?" tanyaku.
"Gue mau ngomong kalo gue ... gue ... sh*t!" umpat Gandi tiba-tiba.
"Lo kenapa sih? Mau ngomong apa? Jangan bikin gue penasaran, bentar lagi masuk nih," ucapku greget.
"Nggak, nggak jadi. Yuk ke kelas!" Gandi berdiri dari bangku dan berjalan meninggalkanku.
"Gandi!" teriakku kesal sambil berdiri, "pokoknya, sebelum lo ngasih tahu lo mau ngomong apa, gue bakal diem aja di sini. Titik."
Gandi behenti berjalan dan berbalik, "Lo yakin mau tahu gue mau ngomong apa?" ucapnya sambil berjalan mendekat ke arahku.
"Iya." jawabku mantap.
Gandi kembali duduk di sampingku, "Yakin?" Gandi semakin mendekatkan kepalanya ke arahku.
"L-lo mau ngapain?" Aku tidak mengenal sosok Gandi yang sekarang ada di depanku. Dia seperti bukan Gandi.
"Gue mau ngomong, sebenernya bukang ngomong sih," ucap Gandi masih di posisi yang sama. Aku bahkan bisa merasakan hembusan napasnya.
"Bi-bisa mundurin ke-kepala lo dulu nggak?" ucapku takut.
Gandi sedikit memundurkan kepalanya, tapi hanya dua detik, dua detik! Setelah itu dia kembali mendekatkan kepalanya ke arahku. Tolong! Siapa pun, tariklah Gandi dari hadapanku.
Gandi menatapku tepat dimata, "Yang kemarin ketemu di Dufan itu ... dia gebetan gue, namanya Riri. Dia cantik nggak?"
*****
Krik ... krik ... begitulah bunyinya :v
Garing ya ceritanya duhh haha *oke lupakan*Ini part 12 dari cerita LIF. Makasih buat kalian yang udah baca cerita ini. Makasih buat yang vomment *ada, sedikit:v*. Makasih buat semuanya pokoknya:*
Jangan lupa VOMMENT. Oke? Hahah.Btw, cek juga worknya AnitaPrastiwi dijamin bakal suka sama Jo! Kalo nggak suka Jo, ya suka sama curut-curutnya Jo :v jangan lupa cek yaa, ceritanya seru lohhh;)

KAMU SEDANG MEMBACA
Let It Flow
Dla nastolatkówAku bingung dengan perasaanku sendiri. -Laura Veronika Do not expect, Let it Flow. Cover by: Fara Publish: Jum'at, 18 Maret 2016