Girls time. Entah sudah berapa lama Sheril, Grace, dan Rara tidak melakukan hal ini. Menginap di salah satu rumah mereka, membicarakan apa pun yang enak dibicarakan sampai malam, menonton film, bermain ToD. Dan sekarang, di sinilah mereka, di rumah Grace. Tapi mereka tidak hanya bertiga, karena Salsa memaksa untuk ikut, jadi sekarang mereka berempat. Padahal tidak usah memaksa pun, Grace, Sheril, dan Rara pasti membolehkan Salsa untuk ikut. Dan mereka akan bersantai malam ini, tidak ada acara belajar.
"Mau ngapain malem ini?" tanya Rara.
"Gue sih ikut aja," jawab Salsa santai.
"Sheril ... jangan sibuk sama hp lo terus dong," ucap Grace kesal.
"Iya-iya sorry. Abis tadi Alvi-,"
"Bodo amat sama pacar lo," Grace memotong ucapan Sheril.
"Lo kenapa? Sakit?" tanya Rara pada Grace.
"Kita mau UN, kita mau lulus SMA. Dan sebelum UN, kita harus belajar," Grace memakan keripik yang ada didekatnya.
"Aduh Grace, nggak usah dipikirin. Dibawa happy aja," Rara mengusap punggung Grace.
"Rara."
Sheril, Grace, dan Rara terkejut mendengar Salsa yang meneriaki nama Rara.
"Kaget bego," Sheril menempeleng kepala Salsa.
"Aduh," ringis Salsa, "ya maaf. Gue tiba-tiba inget sesuatu. Jadi teriak."
"Inget apaan?" tanha Grace.
"Itu lho ... yang waktu Gandi ngajak Rara main," Salsa menatap Rara, "nah, lo berdua ngapain aja?"
Rara menatap sahabatnya satu per satu, "Ngapain? Gue nggak ngapa-ngapain."
Salsatersenyum jail, "Yang bener? Masa nggak ngapa-ngapain? Nggak ngobrol gitu?"
Sheril menjitak kepala Salsa, "Kalo ngobrol mah udah pasti, Salsa cantik. Lo bikin kesel mulu deh."
"Ish gue 'kan cuma nyindir-nyindir, Sher." ucap Salsa kesal.
"Gue nggak ngapa-ngapain. Kita cuma ngobrol, liat pemandangan, pel-" Rara tidak melanjutkan ucapannya.
"Pel apa?" tanya Sheril jail, "pelukan?"
"Pelajaran," Rara mendengus kesal, "kita bahas pelajaran. Terus bahas kuliah."
"Oh gitu ...," Salsa menganggukkan kepalanya.
"Grace," panggil Mama Grace dari luar kamar.
"Bentar," Grace berdiri dari tempat tidur lalu berjalan keluar kamar.
Sheril, Rara, dan Salsa kembali mengobrol. Membicarakan hal-hal random. Sheril sesekali membalas pesan dari Alviab, Salsa membalas pesan dari Randi, dan Rara membalas pesan dari Sam.
Drrttt ... Drrttt ... Drrttt ...
Mereka bertiga langsung melihat ke meja belajar, ponsel menyala dan bergetar di atas meja belajar. Sheril berdiri lalu mengambil ponsel milik Grace tersebut. Dia mengerutkan dahi saat melihat layar ponsel.
"Tanda tanya? Nomor siapa yabg dinamain tanda tanya sama Grace?" ucapnya lalu duduk diantara sahabatnya.
"Angkat," Rara tersenyum lebar.
"Kali aja fansnya Grace," sambung Salsa.
Sheril menjawab panggilan tersebut lalu meloudspeakernya.
"Grace?"
Sheril dan Rara saling pandang dengan kedua bola mata yang melotot.
"Abang lo?" tanya Rara tanpa suara.
KAMU SEDANG MEMBACA
Let It Flow
Ficção AdolescenteAku bingung dengan perasaanku sendiri. -Laura Veronika Do not expect, Let it Flow. Cover by: Fara Publish: Jum'at, 18 Maret 2016