PART DUA PULUH DUA

2.9K 184 11
                                    

Move on itu bukan soal melupakan, tapi menghilangkan rasa yang pernah ada. Dan itu tidak mudah.

Gandi menutup mukanya dengan bantal lalu menggeram. Semuanya sudah selesai, masa SMA-nya sudah selesai. Tapi masalah percintaannya belum selesai. Dia masih mencintai Laura. Walaupun sudah berusaha untuk move on, Gandi belum bisa melupakannya sampai saat ini.

Dan yang membuat Gandi seperti ini adalah karena kepergian Rara. Rara akan pergi ke Paris untuk kuliah di sana. Gandi bahkan belum memberi tahu Rara bahwa Gandi mencintainya, tapi kenapa Rara malah pergi? Rara LDR sama David?  Kenapa semuanya LDR? Sheril sama Alvian juga mau LDR. LDR itu mudah dijalani?

Gandi melempar bantalnya ke arah pintu kamar dengan kesal.

"Ngapain lo?" tanya Randi yang baru saja membuka pintu kamar dan langsung mendapatkan ciuman dari bantal yang dilemparkan oleh Gandi.

"Ngapain masuk kamar gue?"

"Mau ngajakin lo berangkat ke bandara. Udah buruan, nggak mau ketemu Rara?"

Gandi mendecak, "Nggak, lo aja sana. Gue nggak ikut."

"Nanti nyesel lagi."

"Nanti gue nyusul," jawab Gandi.

"Oke gue duluan. Inget! Jangan sampe telat," Randi melemparkan bantal ke arah Gandi lalu menutup pintu.

Gandi menghembuskan napas lalu memukul bantal yang ada di dekatnya . Dia beranjak dari tempat tidurnya dan mengganti pakaian.

^^

Rara memasukkan semua pakaian yang dia butuhkan ke dalam koper. Masa SMA-nya telah berlalu. Hari ini dia akan meninggalkan rumahnya, keluarganya, sahabat-sahabatnya. Dia akan meninggalkan Indonesia dan pergi menuju Paris, menuntut ilmu.

"Kak Lala."

Teriakan Adel membuat Rara mempercepat kegiatannya. Rara tersenyum menatap seluruh kamarnya, dia pasti akan merindukan kamarnya ini.

"Udah siap belum, Ra?" Tara melongokkan kepalanya ke dalam kamar.

"Iya ini udah kok," Rara membawa kopernya lalu menyerahkannya pada Tara.

"Temen-temen kamu nggak ke sini?"

"Nunggu di bandara katanya," Rara mengecek ponselnya lalu membuka grup chat.

Grup Chat

Alv Nugraha: Kita ketemu di bandara ya.
Grace: Kenapa nggak kuliah di sini aja sih?
Sherilya: Rara lo jangan lupain gue.
Randi: Nanti kan ketemu di bandara. Ngapain salam perpisahan sekarang sih
Laura: Iya. Sebentar lagi gue berangkat ke bandara.

Rara memasukkan ponselnya ke dalam tas lalu berjalan menghampiri keluarganya.

"Siap?" tanya Papa.

Rara menganggukkan kepalanya. Dia menatap Mama yang sedang tersenyum kepadanya dengan mata berkaca-kaca. Rara berjalan mendekat lalu memeluk Mamanya.

"Rara bakal baik-baik aja kok, Mah," Rara mengusap punggung Mamanya pelan.

"Jaga diri ya. Nanti kamu temuin temen Mama, jangan lupa alamatnya udah Mama kasih."

Rara melepaskan pelukannya lalu tersenyum, "Iya Mah."

"Ayo berangkat!" ajak Tara setelah memasukan semua barang yang akan dibawa.

Mereka semua memasuki mobil lalu berangkat menuju bandara.

^^

Sesampainya di bandara, Rara langsung disambut oleh sahabat-sahabatnya.

Let It FlowTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang