Luke berdiam dikamarnya, memandangi tubuhnya dari atas sampai bawah di depan sebuah cermin.
Ia masih tidak menyangka jika hari ini, dia benar-benar nikah sama cewek impiannya. eh, impian?
Kalo boleh jujur, luke udah jatuh cinta sama Feli dari awal mereka ketemu. Ya, cuma karna kurang berkesan, jadi nahan-nahan aja deh:/
tok.. tok..
"Come in." sahut Luke.
Ketika pintu terbuka, disana menampakan sesosok pria tinggi yang wajahnya hampir mirip dengan Luke. Namun tinggi badannya saja yang lebih beberapa centi.
"Come on bro, everybody is waiting for you." ucapnya.
Luke tersenyum dan mengangguk. Sebelumnya, ia sudah menarik nafas panjang-panjang untuk membuang sedikit kegugupan pada saat ini.
ia keluar dan turun menuju Wedding's Room yang terletak di lantai dasar. Untung aja daritadi Jake -cowok yang tadi ngetok pintu- ngerangkul Luke, kalo gak? ett dah, uda death kali ni bocah.
"kalo gugup, tarik nafas terus. Gua pernah kok ngalamin ini." kata Jake memberi ketenangan. luke mengangguk.
Sampai di gedung acara, semua sudah berkumpul menantikan kedatangan Luke. kecuali feli, tentu ia akan datang saat luke sudah di depan altar.
"Ready?" tanya sang ayah, lagi-lagi Luke mengangguk. ia memandang Liz, ibunya yang sudah siap dengan sekotak besar tissue ditangannya.
Oh, disana juga sudah terlihat Sonya -ibunya Feli- yang duduk berdampingam bersama Troye dan Kakek Andrew.
Selang beberapa menit, pintu kembali dibuka. Menampilkan seorang wanita dengan gaun pernikahan paling cantik.
Warna putih yang berkombinasi dengan biru tenang serasa menambah keanggunan pada gaun tersebut, apalagi untuk sang pemakai.
Luke aja sampe gak kedip ngeliatinnya. ck, dasar lukeman.
Gadis itu Feli, ia berjalan diatas karpet merah bersama dengan ayahnya. Rasa penuh kegugupan tersirat jelas diwajah cantiknya. itu alasan kenapa dia memeluk lengan ayahnya dengan kencang.
"Pelan-pelan aja sih fel, tangan papa sakit." bisik bram di telinga anaknya.
"maap pah, feli gugup." balas Feli.
Iringan musik dari piano sudah mulai terdengar keseluruh ruangan, membuat para tamu yang hadir berdiri menyambut sang mempelai wanita.
Luke tersenyum lebar saat melihat calon istrinya sedang berjalan kearahnya. Tapi, itu bukan berarti luke kehilangan rasa gugupnya, dia malah tambah gugup sekarang.
Feli dan sang Ayah sudah berada di ujung karpet, lebih tepatnya persis didepan altar. Gadis itu tersenyum simpul pada Feli dan calon mertuanya.
"Luke, tolong jada Feli buat papa." Ucap Bram setengah serak. Udah om, kalo mau nangis, nangis aja.
Luke mengangguk, "Siap, Pah!"
Ia mengulurkan tangannya pada Feli, dengan senang hati juga Feli menerimanya uluran tangan itu.
Kini mereka berdua sudah berdiri persis di depan altar dan sang pendeta yang sedang memegang sebuah surat.

KAMU SEDANG MEMBACA
Gobluke (ft. Luke Hemmings) ✔
Fiksi Penggemar[COMPLETED] ❝Perjodohan sih perjodohan, tapi emang ada cerita perjodohan yang konyol kayak kita?❞ ======================= I am proudly to present : "GOBLUKE" ==========...