Chapter 1

3.7K 62 2
                                    

"Hari yang cerah." gumam seorang gadis cantik yang duduk di taman.

Dengan suasana hati yang tidak begitu baik, tanpa ia sadari setetes air mata jatuh. Ia tampak sedih meninggalkan tempat ini, tempat berjuta kenangan dengan sahabatnya dan tempat dimana dia harus menunggu pria di masa kecil yang sangat spesial untuknya. Ia baru menginjakkan kaki disini 2 bulan yang lalu dan dalam waktu dekat harus meninggalkan tempat ini.

Cloey

"HEY!! oh dont cry babe..." huftt ganggu banget sih ni bocah.

"Aku ngga nangis... ok." kataku "Kamu kemana aja sih... kok baru nyampe? ditungguin juga." ucapku sok cemberut sambil mengalihkan pembicaraan. Semoga aja dia ngga curiga...

"Yah maaf. Tadi aku kena macet." thanks god.

"Oh."

Oh ya. Ini Denada dia sahabatku dari kecil. Kami tidak pernah berpisah sampai selesai kuliah. Dena sangat dekat dengan keluargaku, karena ibunya adalah sahabat dari papa dan mama-ku.

"Oh ya, kamu udah siap?" Dena.

Aku hanya menggelengkan kepala dan memeluknya.

"Sabar ya Cak. Ak-"

"Maps don't call me Cak ok! Aku bukan cecak tau!"

"Yeah.. but you call me Maps." Dena.

Yah Maps adalah sebutan yang sering aku panggil ke Dena, dan dia sering memanggilku dengan sebutan Cecak padahal aku udah bilang kalau aku ngga suka nama itu. ok stop it!!

"Kembali ke topik!! Jangan bahas nama-nama ini lagi ok." geramnya dan aku hanya mengangguk.

"So... apa kamu mau nunggu dia terus Cloe?"

Aku hanya diam, aku ngga tau harus jawab apa ke Dena.
"Cloe aku saranin ya. Jangan hanya kamu tunggu dia tapi kamu harus cari dia juga lah. Apa gunanya kalau kamu mau terus menetap disini dan ngga cari dia? Apa kamu juga ngga capek apa? Semenjak kamu balik dari Amerika kamu ngga pernah mau tinggal di kota. Kamu maunya di villa ini terus. Oh ayolah Cloe kamu bakal gantiin papa kamu untuk pimpin perusahaan, kamu ngga boleh tinggal di villa babe. Kamu ngga capek apa harus bolak balik Jakarta-Bandung? Banyak juga pekerjaan kamu di Jakarta babe. Kamu udah ninggalin cafe sama butik 1 bulan dan kamu udah ngga pernah berkunjung kesana." ucapnya panjang lebar.

Benar juga apa yang dikatakan Dena. Aku ngga boleh cuma nunggu dia tapi aku juga harus cari dia. Lagipula aku punya tumpukan pekerjaan di Jakarta.

"Ok."

"Ha?! Ok apaan?"

Ini nih punya teman kayak gini. Kadang otaknya bekerja, kadang juga otaknya berhenti bekerja.

"Aku akan pindah. Gimana sih kamu." geramku.

"Gitu dong. Ok sekarang kita balik ke villa aja ya udaranya dingin banget. Nanti daddy sama mommy kawatir sama kamu" Dena

"Ok."

******

"Sayang kamu ngga kenapa-kenapa kan?"

"I am fine mom."

Kayaknya mama heran deh kenapa aku ngirit ngomong karena biasanya aku yang paling banyak ngomong. Tapi tak apalah namanya juga lagi sedih.

"Cloey? What wrong with you?" Tanya papa ku lembut.

"Nggak kok dad."

"Jangan bohong Cloe."

PROMISE Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang