"Rey tolong jelasin semuanya kepadaku." Dena.
"Den, cewek itu cium aku karena dia mau melepaskan aku dan ingin menjadi teman."
"Melepaskan?" Dena masih bingung dengan kata melepaskan itu.
"Dulu kita punya perjanjian untuk bersama tapi itu hanya untuk menyenangkan papa nya yang sedang sakit."
"Sebaiknya kamu temui Cloey. Dia sangat kacau."
"Terima kasih Den telah mempercayaiku."
"Yep. You are my bestfriend."
Setelah bertemu dengan Dena, Rey pergi ke kantornya Cloey.
"Kamu mau kemana Rey?" Tristan.
"Ke ruangannya Cloey. Cloey ada di dalam ngga?"
"Ya tapi kayaknya dia ngga mau ketemu kamu deh."
"Tristan please... Help me... aku ingin menjelaskan semuanya kepada Cloey."
"Yeah baiklah." Tristan mengantarkan Rey ke ruang kerja Cloey.
Rey melihat Cloey yang duduk menghadap ke luar.
"Ca...."
"Rey... lebih baik kamu pergi sekarang juga. Aku pengen sendiri."
"Ca itu ngga seperti yang kamu lihat. Aku ingin menjelaskan semuanya."
"Stop it Rey!! Aku tidak melihat apa-apa."
"Ngga Ca... aku akan menjelaskan semua. Mintra menciumku karena dia ingin melepaskanku. Dia tidak akan mengganggu hidupku lagi."
"She's your girlfriend huh?!"
"Ngga Cloe, dia itu temanku."
"Rey aku ingin mempercayaimu tapi apakah semua perkataanmu itu benar?"
"Ya Cloe itu benar. Trust me!"
"I trust you." Rey berjalan ke arah Cloey dan segera memeluknya.
******
"Ciee yang udah baikan."
Mereka sedang kumpul di cafe karena ini adalah hari minggu jadi mereka tidak bekerja.
"Eh bulan depan kita liburan kemana kek gitu."
"Iya nih aku bosan di kantor terus. Sekali-kali kek kita refreshing gitu."
"Ok"
"Cloe nyanyi dong." Joe.
"Yaudah nyanyi sana."
"Yah maksudnya kamu yang nyanyi."
"Kalian aja mager."
"Kalau giliran liburan cepet banget."
"Udah sana kalau kalian mau nyanyi."
"Cloe... Joe mau nya kamu yang nyanyi karena suaranya sumbang. Ya jelas lah dia ngga mau nyanyi." Dena memeletkan lidah ke arah Joe dan langsung ditertawakan oleh delapan orang lainnya.
"Sayang kamu kok buka aib aku didepan mereka sih. Mulut mereka kan ember semua." Joe merengek kepada Dena.
"Masih untung aku buka aib kamu yang itu. Kamu emangnya mau aku buka aib yang lebih-"
"Apaan Den ayo cerita." Bella menggoda Joe.
"Jadi gini wak-"
"Eh mau aku traktir ngga? Ayo kita shoping aku yang bayarin."
"Ayo...."
Dasar... giliran di traktirin aja cepet banget.
******
Cloey dan kawan-kawan sudah berada di mall. Joe yang akan membayar belanjaan teman-temannya itu, berjalan dengan gontai.
"Joe kalau kamu ngga iklas traktirnya mendingan ngga usah." Cloey.
"Beneran?! Aku ngga iklas kok." Mata Joe berbinar mendengar ucapan Cloey.
"Eh... waktu itu Joe sed-" Dena.
"Ohh... sekarang aku iklas kok. Ambil aja." Joe.
"Aku ngga akan ambil tenang aja Joe. Aku ngga mau repotin kamu."
"Thanks Cloey..." Joe.
Rey dan Cloey memilih pergi ke taman bermain yang ada di dekat mall.
"Rey kamu masih simpan lampu yang waktu itu aku beliin kan?"
"Iya.. emangnya kenapa?"
"Ngga. Kalau kamu rindu sama aku liat lampu itu aja."
"Ngomongnya kok ngelantur kaya gitu."
"Ih.. aku ngga ngelantur Rey."
Rey tertawa melihat Cloey yang memerah. Cloey kemudian berlari ke arah perosotan. Mereka pun bermain dengan anak-anak yang ada di taman itu.
"Rey... aku... hosh... cape." Cloey mulai ngos-ngosan karena main kejar-kejaran dengan Rey.
"Kamu cape? Sini aku peluk." Rey. Cloey berlari ke pelukan Rey.
"Nyaman ngga?" Rey. Cloey hanya menggumam.
******
Malamnya Cloey dan Dena pergi ke pantai yang berada di belakang rumah Cloey.
Mereka memutar lagu dan mulai menari di pinggiran pantai.
Tiba-tiba i-phone milik Cloey bergetar. Cloey melihat ada email yang tidak di ketahui Cloey mengirimkannya foto-foto Rey bersama dengan seorang perempuan di apartemen. Mereka sedang berciuman di pintu apartemen.
Cloey berhenti menari dan berteriak di pantai sambil menangis.
"YOUR LIAR REY!! I HATE YOU.... YOU LIAR."
Dena yang melihat Cloey menangis di pinggiran pantai langsung panik.
"Kamu kenapa Cloe?! Cerita sama aku."
Cloey memberi i-phone nya kepada Dena.
"Rey... dia bohong Den."
"Dasar bajingan... aku ngga akan biarin dia nyakitin kamu lagi. Lusa kita akan liburan jadi kamu tenang aja."
"Aku ngga mau ketemu sama dia Den."
Dena dan Cloey kembali masuk ke dalam rumah.
******
Emosi Dena naik ketika melihat Rey. Dena menemui Rey dan Mintra di cafe. Dena menampar Rey.
"Dasar bajingan. Kamu udah punya Cloey dan masih mau sama yang lain. Pikir Rey... kamu udah nyakitin Cloey... dan apa maksud dari ini hah?!"
Dena menyerahkan foto-foto yang memperlihatkan Rey dan Mintra yang sedang berciuman.
"Maksudnya ini apa? Ini bukan aku Den. Aku berani sumpah!!"
"Don't be stupid Rey. Aku ngga butuh sumpah palsu kamu."
Mintra berdiri dan menampar Dena.
"Jangan bentak Rey!! Rey akan segera putus dengan Cloeyĺ. Kita akan menikah." Mintra.
"Kamu ngomong apa si Min. Aku ngga akan putus dengan Cloey dan aku ngga akan nikah sama kamu. Sekarang aku tau dari mana semua foto-foto ini. Ini email kamu kan? Kamu nyuruh orang fotoin kamu yang tiba-tiba cium aku?!! Dasar perempuan iblis!!!"
"Rey... Rey.. aku bisa jelasin."
Rey menarik tangan Dena dan pergi meninggalkan Mintra.
"Rey sebenarnya apa yang terjadi semalam?" Dena.
"Semalam Mintra panggil aku ke apartemennya. Katanya papanya ada di sana dan mau ngomong sama aku. Ketika aku sampai, Mintra berada di depan pintu dan tiba-tiba dia cium aku. Aku menolaknya karena aku ngga terima dengan kelakuan kotornya itu. Tapi terlambat.."
"Besok kita akan ke Lombok untuk liburan. Cloey ngga mau kamu ikut, tapi kamu ikut aja. Nanti aku susun rencana supaya hubungan kamu sama Cloey utuh. Aku akan ke rumah Lexa. Kamu pergi sendirian ya. Jangan tunjukin diri dulu ke Cloey. Nanti dia ngga ikut lagi... aku pergi."
"Thanks Den..."
Dena hanya mengangguk dan pergi ke rumah Cloey.
KAMU SEDANG MEMBACA
PROMISE
Ficção AdolescenteApakah kau akan menepati peejanjian yang telah kau buat bersamaku? Cinta pertamaku. -Cloey Casya Clinton- Aku akan selalu mengingat perjanjian yang telah kubuat bersama mu. Aku akan menepatinya, karena kaulah cinta...