Chapter 3

531 16 0
                                    

Flashback

Ditaman, seorang gadis kecil berumur 6 tahun. Cloey Casya Clinton, dia sedang duduk di ayunan dan sesekali menyanyikan lagu kesukaannya. Tiba-tiba...

"HAH!!"

Cloey kecil dikagetkan oleh sahabatnya, Denada. Karena kaget Cloey kecil pun menangis.

"Dena jahat... Dena kagetin Cloey." Cloey.

"Cloey sayang... maafin Dena. Dena ngga bermaksud buat Cloe nangis. Maafin Dena ya Cloe." Denada.

Denada lalu memeluk Cloe dan terus mengucapkan maaf.

"Hahahaha...hahahaha." Cloey.

Tawa Cloey meledak ketika melihat wajah polos Dena yang terlihat sangat panik.

"Cloe kok ketawa?" Denada.

"Cloe kerjain Dena. Habisnya Dena usil banget sih." Cloey.

Dengan tampang polos, Cloey memamerkan gigi putih dan rapinya.

"Ihh CLOEY!!!" Denada.

Denaa berteriak lalu mengejar Cloey yang sudah kabur terlebih dahulu.

Mereka pun saling mengejar satu sama lain. Lalu mereka pergi ke bukit dan bermain disana.

"Den kok aku ngga liat Rey. Biasanya kan dia main bareng kita. Atau..."

"Atau apa Cloe?" potong Denada.

"Atau Rey udah ngga mau main bareng kita lagi. Mungkin dia udah punya teman baru..." Cloey.

"Cloe... jangan ngomong kayak gitu... mungkin Rey udah balik ke Jakarta. Dia kan kesina hanya liburan, kita juga kesini hanya liburan. Dia juga akan selalu berteman dengan kita." Denada.

"Ngga... mobil mereka masih di halaman villa kok. Kalau dia masih mau temenan sama kita, seharusnya dia datang disini Dena."

Cloey masih mengelak.

Sebelum Denada berkata papa Cloey memanggil mereka untuk makan.

"Girls c'mon. Kita akan lunch bareng keluarganya Rey." Thomas.

"Ok dad."

******

Selesai makan bersama, keluarga Cloey, Denada, dan Rey berbincang-bincang di ruang keluarga tepatnya di villa Cloey.

"Colonial.... Dena ayo kita bermain diluar." Rey.

"Rey... aku bukan Colonial. Aku ngga hidup di zaman Belanda, aku ini Cloet Rey bukan Colonial." Cloey.

"Kamu imut deh Cloe. Ayo kita pergi... Den ayo." Rey.

Rey gemas dengan tingkah laku Cloey yang menurutnya itu imut.

"Rey kalian berdua aja ya, aku ngantuk habis main bareng Cloe tadi... kamu sih ngga gabung."

Denada menolak ajakan Rey... lebih tepatnya lagi membiarkan dua anak itu berdua. Lalu kedua anak kecil itu pergi ke taman didekat villa mereka.

Mereka bermain dengan bahagia. Tidak ada wajah marah dan kesal, yang ada hanya wajah kegembiraan yang terpancar dari dua anak kecil ini.

"Ca..." Rey.

Rey memang lebih suka memanggil Cloey, Caca. Tapi, kalau Rey akan menggoda Cloey dia akan manggil Cloey dengan 'Colonial'.

"Kenapa Rey? Apa ada yang ingin kamu katakan?" Cloey.

"Caca... besok kata papa kami akan pindah ke Jerman. Karena papa aku pindah tugas kesana dan aku harus ikut... jadi aku harus nerusin sekolah aku disana, dan kemungkinan aku balik ke Indo nanti selesai kuliah." Rey.

"Memangnya kamu ngga bisa dititipkan ke tante kamu apa?" Cloey.

"Papa ngga mau. Papa maunya aku ikut dan aku ngga bisa nolak permintaan papa... dan tante yang paling dekat denganku juga bulan depan akan ke Jepang." Rey.

Cloey hanya diam, dia tidak tau harus mengatakan apa lagi kepada Rey.

"Ayo kita buat janji Caca dan aku ngga akan lupa janji yang kita buat ini... satu lagi... sebenarnya... aku... suka sama kamu." Rey.

"Kamu beneran suka sama aku? Tapi Rey... kita kan masih terlalu kecil." Cloey.

"Makanya kita buat janji." Rey.

"Tapi... kalau kamu ingkar janji Rey... aku takut..." Cloey.

"Aku janji, aku akan kembali ke Indonesia. Aku janji aku akan kembali ke kamu, dan kita akan menjadi pasangan kekasih. Aku janji kita akan bersama lagi, dan kamu harus janji padaku kalau kamu akan menungguku... dan aku pasti ngga akn ingkar janji... i promise you..." Rey.

Wajah Cloey berubah menjadi merah karena malu mendengar kata-kata Rey barusan.

"Iya Rey aku janji akan selalu menunggu kamu... tapi kamu harus janji kamu akan kembali." Cloey.

"Iya aku akan kembali... promise..."

"Dan jangan sekali-kali kamu ingkar janji... kalau kamu ingkar janji aku akan mencari lelaki lain." Cloey.

Lalu mereka melakukan janji kelingking.

Tanpa mereka sadari, banyak orang yang mendengarkan setiap janji-janji yang mereka buat sambil tersenyum.

Sore itu mereka habiskan dengan bermain di taman

"Aku akan selalu menunggumu Rey" ucap Cloey di dalam hati.

Flashback off

PROMISE Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang