Cloey
Aku dan Dena menghabiskan sore kita di bukit ini. Kami melakukan banyak kegiatan di bukit ini. Sama seperti dulu, kami memanjat, tiduran diatas rumput, lari, sore ini sangat menyenangkan.
"Cloe balik yuk, udah mau malam nih." Dena
"Wait a five minutes... please." kataku dengan memasang wajah puppy eyes-ku. Aku masih enggan beranjak dari sini.
"Tapi dari tadi daddy udah manggil kita, Cloe." Dena.
"Bentar doang Den. Oh dan masalah packing barang bentar juga bisa. Ini akan menjadi kunjungan pertama dan terakhir kaliku setelah balik dari Amerika Den."
"Ok, but just five minutes." kata Dena akhirnya.
Seketika itu hening dan hanya terdengar nafas dari aku dan Dena. Karena tidak tahan dengan suasana yang hening ini, aku membuka suara
"Den...."
"Hmmmm."
Aku bingung harus menanyakan hal ini ke Dena atau tidak.
"Ada apa Cloe." Dena.
"Ngga jadi... emm... ayo kita balik udah mau gelap."
******
"Cloe, kamu yakin barang-barang ini mau dibawa bawa semua?" Dena.
Mungkin Dena bingung karena barang yang akan aku pindahin banyak banget.
"Yaialah Den, kamu mau kamar aku kosong."
"Apa??? Kamu bilang dengan tidak membawa barang ini kamar kamu kosong?? OMG Cloe kamar kamu kan udah banyak barang sama keperluanmu!" teriak Dena dari luar.
Aku hanya tertawa melihat Dena yang berteriak frustasi.
"Udahlah... lagian aku bukannya mau pajang di kamar aku, tapi di kamar satunya lagi."
Dena hanya ber-oh-ria lalu pegi mengambil mobilnya di halaman belakang.
Aku hanya tertawa melihat tingkah Dena."Sayang kamu naik sama Dena aja ya... mom sama dad mau ke kantor dulu baru kerumah." mama.
"Iya mom... lagian mobil aku udah di belakang kok. Tadi malam aku suruh pak Bagas bawa mobil aku kesini."
"Hati-hati dijalan ya mom.. dad."
Aku mencium pipi mama dan papa"Hati-hati mom dad." Dena.
"Kalian juga hati-hati." papa
"Sip..." Dena.
*****
"Den, kayaknya yang ini bagus deh."
Aku memperlihatkan dress berwarna hitam yang di pajang di etalase salah satu toko. Ya, sekarang kita berada di salah satu mall yang ada di Jakarta.
"Cloe... kamu punya butik lalu kenapa kamu beli dress disini sih." Dena.
"Ya sekali-kali ngga apa-apalah. Lagian baju ini juga bagus kok."
"Iya itu bagus. Aku juga mau ambil dress itu. Bagus ngga?" Dena
Dena memperlihatkan dress yang dipilihnya. Dena.. Dena.. ternyata dia juga mau beli tapi sok banget.
Kemudian kita membayar dress-dress itu dan pergi ke cafe.
Setelah memesan pesananku, tanpa sengaja aku melihat lelaki yang mirip dengan Rey yang sedang duduk sendiri. Aku tak yakin kalau itu Rey... Rey Carter Denim... pria kecilku itu.
KAMU SEDANG MEMBACA
PROMISE
Teen FictionApakah kau akan menepati peejanjian yang telah kau buat bersamaku? Cinta pertamaku. -Cloey Casya Clinton- Aku akan selalu mengingat perjanjian yang telah kubuat bersama mu. Aku akan menepatinya, karena kaulah cinta...