Chapter 13

302 6 0
                                    

Cloey langsung membelalakan matanya ketika melihat foto yang ada di kameranya. Melihat reaksi Cloey yang sangat kaget, Rey mengambil kamera dari tangan Cloey dan segera melihatnya.

Reaksi Rey sama seperti Cloey, tetapi tak lama kemudian dia tersenyum.

"Yang ngambil gambar ini siapa. Bagus banget.... thanks ya uda mengabadikan moment ini." Rey.

Joe menganga melihat Rey yang sangat senang. Kirain dia mau marah, eh malah seneng banget. Beda banget sama Cloey yang pengen memakan ku hidup-hidup. Batin Joe.

Cloey langsung mengambil kameranya dari tangan Rey dan segera mengganti topik pembicaraan.

"Guys... jumat depan aku dan Tristan mau ke Manado. Kalian mau ikut ngga" Cloey.

"Wah... boleh deh kita ikut. Jumat depan kalian harus kosongin jadwal kalian." Joe sangat antusias sekali.

******

Hari dimana Cloey dan yang lain ke Manado masih dua hari lagi. Mereka telah mempersiapkan diri dari jauh-jauh hari.

Rey sedang makan siang di cafe dekat kantornya. Tiba-tiba ada seorang perempuan yang duduk di samping Rey.

"Mintra kamu ngapain disini. Kamu ngikutin aku ya... aku udah bilang Min aku udah ngga mau nerusin hubungan di atas perjanjian bodoh itu" Rey.

"Slow boy... ini itu tempat umum Rey dan aku ngga ngikutin kamu. Mungkin kita jodoh."

Rey segera beranjak dari tempat duduknya akan tetapi, Mintra menahan tangan Rey.

"Ada apa lagi?! Aku udah ngga mau lihat muka kamu lagi. Lagian sekarang papa kamu udah sehat kan? So... aku ngga perlu bantuin kamu lagi."

"Rey tunggu... kamu udah bahagia dengan pacar kamu itu? Cinta pertama kamu?" Suara Mintra bergetar menahan tangisnya.

"Itu bukan urusan kamu... dan jangan pernah keluarin air mata kamu didepan ku. Urusan kita udah selesai." Rey lalu pergi meninggalkan Mintra. Tanpa merek sadari ada seseorang yang mendengar pembicaraan mereka.

Kamu ngga akan bahagia, kamu akan merasakan apa yang aku rasakan sekarang. Ditinggalkan oleh orang yang paling kita dicintai. Wait Rey. Batin Mintra.

******

Dena sedang berada di kantornya Cloey. Dena ingin memberikan kejutan kepada Cloey.

"Maaf mba... ruangan Mrs. Cloey di lantai berapa ya?" Dena menanyakan ruang Alexa pada resepsionist.

"Ruangan Mrs. Cloey di lantai 20 Miss."

"Terima kasih." Dena pergi menuju ke lantai 20.

Setelah sampai di ruangan Cloey. Dena langsung duduk di sofa dekat meja kerja Cloey. Dena memperhtikan Cloey yang sedang sibuk dengan berkas-berkas di mejanya.

"Ehmmm."

Cloey menoleh ke sumber suara dan terkejut melihat Dena. Karena Dena sebelumnya belum pernah berkunjung ke kantornya.

"Dena?!! Ya Tuhan... kamu kok ngga bilang ke aku sih kalau kamu mau kemari."

"Kalau aku bilang aku mau kemari berarti ngga suprise lagi dong."

"Ia sih " Cloey hanya memamerkan cengiran kudanya itu.

Drttt...drttt...drttt

I-phone milik Dena bergetar dan menampilkan nama Joe di layar.

"Siapa Den?"

"Joe... bentar ya Cloe" Cloey hanya mengangguk dan kembali ke meja kerjanya.

Lima menit kemudian Dena menyelesaikan pembicaraan lewat teleponnya dengan Joe.

"Cloe aku balik dulu ya. Kata Joe ada yang perlu diomongin." Dena.

"Iya. Hati-hati ya Den." lalu Dena pergi meninggalkan kantor Cloey dan menuju cafe Cloey.

******

Di cafe, Joe sedang menunggu Dena. Dia harus membicarakannya kepada Dena. Dena menghampiri kekasihnya.

"Ada apa Joe?"

"Gini Den. Tadi aku ngga sengaja mendengar pembicaraan Rey dengan seorang wanita di cafe Sun." Joe menceritakan semua pembicaraan Rey dan Mintra kepada Dena.

"Den menurut kamu perempuan itu siapa?"

"Mungkin temannya Rey waktu di Jerman..."

"Ngga mungkin Dena. Sepertinya mereka pernah menjalin hubungan deh."

"Sudahlah.. kita rahasiakan ini dari mereka. Jangan sampai mereka tau. Aku ngga ingin hubungan mereka hancur. Lagi pula kalau pun perempuan itu pernah menjalin hubungan dengan Rey, itu sudah berlalu dan Rey telah bersama Cloey"

Joe hanya mengangguk patuh. Sebenarnya, Joe kawatir dengan Cloey. Jika perempuan itu tidak menerima hubungan Rey dan Cloey, terus perempuan itu nekat melakukan sesuatu kepada Cloey...

******

Cloey sedang berada di butik. Dia memeriksa pemasukan di bulan ini. Butik Cloey memang selalu ramai. Buktinya pemasukannya sangat besar.

"Sel... kamu pantau terus karyawan-karyawan disini. Pastikan mereka bekerja dengan baik. Kalau begitu saya pulang dulu." Orang yang dipanggil Sel itu mengangguk dan mengantar Cloey sampai di depan butik.

Drttt..drttt..drttt

Foto yang muncul di layar i-phone nya Cloey adalah foto yang diambil Joe saat di kolam.

'My boyfriend in the world'

"Hallo Rey."

"Hallo sayang... kamu dimana?"

"Di jalan mau pulang. Emangnya kenapa?"

"Aku kangen sama kamu. Aku ke rumah kamu ya."

"Up to you Rey... tapi kamu emangnya ngga capek apa?"

"Capek sih... tapi aku kangen sama kamu."

"Yaudah.. sampai ketemu di rumah aja ya..."

Cloey mematikan sambungannya. Cloey sangat merindukan mama dan papanya. Tapi mereka sangat sibuk. Setiap pagi atau pun malam mama dan papa Cloey sering menelpon Cloey dan menanyakan keadaannya.

******

"Rey..."

"Hmm." Rey dan Cloey sedang berada di balkon kamar Cloey. Mereka sedang melihat pemandangan pantai malam dari balkon.

"Aku ngantuk. "

"Come here..." Rey menyuruh Cloey untuk tidur di pelukannya. Cloey hanya mengikuti perintah Rey.

Rey mengelus lembut rambut Cloey. Kemudian merapikan anak rambut yang berada di dahi Cloey. Rey mencium kening Cloey.

"Kamu nyaman dengan posisi seperti ini C." Rey tidak ingin membuat Cloey merasa tidak nyaman.

"Apapun posisinya, asal bersama kamu aku tetap akan merasa nyaman."

"Benarkah... jadi sebentar kita akan melakukannya dengan posisi yang lebih hot lagi ya.."

"Rey stop berpikiran mesum. Aku ngga mau menyerahkan keperawananku kepadamu sebelum kita menikah."

"Kalau begitu minggu depan kita nikah aja supaya kita bisa langsung buat baby project."

"Rey.. please stop it. Aku ngga mau bahas itu Rey. Itu sangat.. eww.. menjijikan."

"Kamu ngga mau nikah sama aku?"

"Someday Rey.. udah diam aku mau tidur."

Kemudian Cloey mulai memasuki alam mimpinya dibawah langit yang penuh bintan dan di pelukan kekasinya.

Rey lalu memindahkan Cloey ke ranjang dan menutup tirai, lalu berbaring disamping Cloey. Rey membisikkan sesuatu...

"I love you more babe" lalu mencium kening Cloey dan menyusul Cloey ke alam mimpinya.

PROMISE Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang