Chapter 10

336 9 0
                                    

Cloey berusaha melepaskan pelukan Rey, tapi Rey lebih mengeratkan pelukannya.

"Sebentar aja babe... aku menyukainya... nikmatin aja."

"Rey... malu diliati banyak orang."

"No problem babe, mereka cuma iri karena kita perfect couple."

Cloey membalikkan badannya menghadap Rey dan menyandarkan kepalanya pada dada bidang milik Rey.

"Dari mana kamu tahu kalau mereka cemburu sama kita?"

"Kamu ngga perhatiin sekitar ya..."

"Kan tadi aku sibuk ninju Rey."

"Tadi saat kamu lagi ninju, laki-laki disana itu lagi liatin kamu dengan tatapan lapar mereka. Terus saat aku lagi push up perempuan yang lagi disana itu merhatiin aku. Makanya aku samperin kamu, dan meluk kamu. Kamu ngga risih kan aku peluk?"

"Aku ngga akan risih Rey. Makasih ya... karena kamu udah selamatin aku dari laki-laki yang ingin menerkamku. Your my beloved boyfriend in the world... love you."

"And your my beloved girlfriend in the world... love you to."

******

Rey

Udah satu bulan aku jalanin hubungan sama Cloey. Aku bersyukur kepada Tuhan karena telah menyatukan aku dan Cloey.

Besok adalah hari ulang tahun Dena.
Saat ini aku, Joe, Grace, Bella, Chrissy, Gio, Kevin, dan Vino lagi dirumah Dena.

Dena lagi jenguk neneknya yang ada di Medan dan kemungkinan dia balik sebentar malam.

Setelah menunggu beberapa jam Dena pun sampai dirumah tepat jam setengah satu.

"Happy birthday to you.... happy birthday to you... happy birthday to you."

Cloey

Dena sangat kaget melihat kita semua ada di rumahnya.

"Thank's guys... aku seneng banget kalian datang."

"Ialah Den... kita akan merayakan ulang tahun kamu bersama." Grace.

"Happy birthday baby."

Kita sedang berada di balkon kamarnya Dena.

"Sekarang waktunya selfie-selfie. Den kamu yang pegang aja deh."

Dena mengambil i-phone nya Chrissy. Tiba-tiba i-phone Chrissy jatuh dan hancur.

"I-phone ku... kamu gimana sih Den... didalam ada berkas-berkas yang belum aku salin... dan kamu jatuhin i-phone ku. Terus aku harus gimana Den... berkas-berkas itu penting banget, dan kamu hancurin semua usahaku?!"

Chrissy kayaknya marah banget deh.. dia sampai nangis kayak gitu...

"Sorry Chiss aku ngga sengaja... i-phone kamu licin banget... beneran deh Chiss." Dena.

"I-phone aku licin atau kamu emang sengaja jatuhinnya? Aku benci sama kamu Den!!! Aku benci!! I hate you!!!"

Chrissy segera berlari keluar dan menabrak Dena sambil menangis.

"Kamu sih Den ceroboh banget. Di dalam i-phone Chrissy itu banyak banget berkas-berkas penting. Dan kamu hancurin semuanya... kamu... kamu tau... Chrissy sekarang sensitif banget karena masalah di kantornya. Dia rela datang tengah malam kesini hanya untuk ngerayain ulang tahun kamu..." Joe juga mulai marah dan pergi dari hadapan kita... kita semua pun meninggalkan Dena yang sedang menangis.

Dena

Kenapa semua menyalahkanku. Mereka ngga mau mendengarkanku. Malam ini pesta ulang tahunku... tapi pacar dan sahabat-sahabatku tidak bersamaku.

Andaikan saja aku bisa membatalkan acara ini. Acara ini lebih baik tidak berlangsung... orang-orang spesialku telah menjauhiku... tapi mau gimana lagi... aku ngga mau buat mama sama papa kecewa sama aku.

Lebih baik aku berendam air dingin agar pikiranku tenang...

Setelah keluar kamar mandi, aku sangat kaget melihat apa yang ada di atas tempat tidurku. Gaun yang Cloey berikan telah di gunting... entah siapa yang tega melakukan ini...

Aku ngga tau harus berbuat apa... itu gaun pemberian Cloey. Lebih baik aku segera memberitaunya...

"Hallo Cloe. Maafin aku Cloe. Gaun yang kamu kasih ke aku hancur Cloe. Aku ngga tau siapa yang tega gunting gaun itu. Aku minta maaf Cloe."

"Kamu gimana sih Den.. ceroboh banget. Aku ngga mau tau lagi, urusin aja sendiri dan jangan hubungi aku lagi aku sibuk dengan urusan kantorku... dan kamu telah membuat kita semua kecewa."

Great!! Sekarang mereka benar-benar marah padaku. Aku harus bagaimana. Aku harus keluar membeli gaun lagi? Iya jalan satu satunya adalah membeli gaun baru.

Aku telah memilih gaun yang akan aku pakai sebentar. Aku segera membayarnya dengan kartu kreditku.

"Maaf mba... kartu kredit anda kosong." what!! Kosong. Aku segera menghubungi papa tapi tidak di angkat, aku kembali ke rumah.

Sudah kuputuskan... aku akan membatalkan pesta ini. Kenapa semua menjadi hancur. Pesta yang aku harapkan akan meriah tidak terwujud. Jangankan pesta, kehadiran orang-orang tercinta saja tidak ada. Mereka menjauhiku.

Disinilah aku meratapi kehidupanku yang malang ini. Aku mengunci kamar ku dan membuang kuncinya ke sembarang arah.

Tiba-tiba pintu dibuka dan datanglah dua pria berpakaian hitam. Aku takut... Tuhan tolong aku... jangan biarkan aku pergi secepat ini... ini hari ulang tahunku..

"Kalian siapa... tolong jangan... jangan bawa aku pergi... tolong" percuma... mereka terus menarikku.

Mereka memasuki ku ke dalam mobil dan membawaku ke rumah.. entah rumah siapa ini. Aku hanya berdoa memohon keselamatan dari Tuhan...

Aku disambut seorang wanita. Mukanya datar banget. Aku langsung disuruh mengganti pakaian ku dengan sebuah gaun yang sangat indah...

"Kenapa saya harus memakai gaun ini? Siapa yang telah menyuruh anda?"

"Jangan banyak bicara... cukup diam" katanya datar.

Dia lalu merias wajahku dengan sangat cantik. Lalu menata rambutku. Cantik... tapi aku tidak bahagia dengan semua ini. Aku merindukan sahabat-sahabatku, aku merindukan orang tuaku, dan aku merindukan Joe.

Mereka membawaku di sebuag gedung yang sangat gelap. Aku takut..

"Ada orang disini? Tolong aku disini sangat gelap" teriakku.

Lalu tiba-tiba lampu dinyalakan... aku kaget. Aku menangis melihat orang-orang yang aku cintai berada di hadapanku. Ada mama sama papa, Joe, Cloey, Rey, Grace, Gio, Kevin, Chrissy, Bella, dan Vino.

"Maafin aku... aku udah buat kalian kecewa sama aku." kataku pada sahabat-sahabatku ini.

"Jangan nangis... ini hari bahagia kamu. Nikmatin aja... itu semua bagian dari rencana." Cloey.

"Kalian ngga marah sama aku?" Mereka hanya mengangguk.

"Jadi kalian..."

"Iya nanti kita jelasin kalau acara ini udah selesai. Sekarang mari kita nikmati pestanya. Dan kau putri kami malam ini... kami persilahkan putri menaiki panggung dan membawakan sebuah lagu."

Ini seperti mimpi... seharian aku seperti orang gila... sekarang aku menjadi putri. Terima kasih kepada kalian sahabat-sahabat sarap....

******

PROMISE Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang