Rey
Sebenarnya aku tak tega melihat Cloey yang sudah seperti mayat hidup. Tapi ini adalah kesalahannya. Dia telah mengkhianatiku. Dia telah berselingku.
Setelah Cloey berlari keluar cafe, Dena memanggilku untuk menjelaskan masalah yang telah terjadi.
Aku pun menjelasakn masalahnya.
"Aku ngga percaya kalau Cloey selingkuh."
"Aku melihatnya. Lelaki itu mencium Cloey dan Cloey mencium lelaki itu. Bahkan Cloey pergi ke club dengan lelaki itu." Dena tampaknya masih belum percaya. Dia lalu minta izin untuk pergi.
***
Cloey
Aku segera membuka pintu dengan kasar. Mike yang bingung langsung mengejarku ke kamar.
"Kamu kenapa?" Aku hanya menggeleng dan memeluk Mike.
Mike memberiku waktu untuk menenangkan diri. Setelah aku merasa tenang, Mike mulai berbicara.
"Cloey.. sebenarnya tujuan aku kesini karena.. di suruh grandma." Aku bingung.
"Maksud?"
"Grandma nyuruh aku buat ajak kamu pergi ke London. Katanya kamu mau dijodohkan. Minggu depan acara pernikahannya, dan Grandma ngga terima penolakan Cloey." Aku menangis lagi. Kenapa grandma bisa berpikiran seperti ini?
"Terus kenapa daddy dan mommy ngga batalin perjodohan ini Mike?"
"Mereka udah usahain Cloey. But, you know grandma Cloey."
"Aku ngga bisa Mike."
"Grandma akan turun tangan langsung kalau aku ngga bisa bawa kamu kesana. Dan kamu tau akibatnya kan Cloey? Aku juga ngga mau kamu dijodohin kayak gini Cloe." Mike memelukku dan mengelus rambutku.
"Mike beri aku waktu untuk memikirkannya." "Yes babe." Mike memberi ku waktu untuk berpikir. Inilah yang kusuka dari Mike, dia tidak pernah memaksaku untukmelakukan hal yang ia mau.
***
Aku telah memikirkan tentang perjodohan ini.
"Mike... aku ingin bicara sama kamu." Aku memanggil Mike yang sedang nonton. "Ya bicaralah." Mike berdiri dan duduk di sampingku.
"Mike aku menyetujui perjodohan ini." Ya.. aku setuju. Aku telah memikirkannya matang2"Kamu serius Cloe? So, tomorrow we will goin to London?" Mendengar pertanyaan Mike aku kaget. Harus secepat itukah aku pergi? Tapi lebih cepat lebih baik. Aku tidak ingin terus tersakiti, aku ingin move on. Aku mengangguk, dan Mike tampak girang.
"Yes... I'll back to home. London i am coming. No.. no.. no. We coming.." Mike berteriak dengan wajah bahagianya. Aku saja sampai tertawa melihat ulah Mike.
Hari ini aku memutuskan untuk bertemu dengan sahabat2 ku aku ingin mengucapkan salam perpisahan kepada mereka. Sebenarnya aku berat meninggalkan mereka. Tapi, aku tidak mau tersakiti.
"Hai Cloey kamu udah lama nunggunya?" Dena dan lainnya datang bersama2. Ya.. kecuali Rey. Mungkin dia tidak ingin melihatku.
"Hey kok ngelamun sih? Mikirin Rey ya? Sayang banget dia ngga mau datang. Katanya sih dia ngga mau ketemu sama kam--" "Eh kamu mau ngomong apa. Kayaknya penting banget." Omongan Joe di potong oleh Dena. Tapi, sebelum Dena mengalihkan pembicaraan aku juga sudah mengetahuinya.
Memang hati ku sakit melihat kenyataan ini. Orang yang paling kucintai tidak ingin menemuiku. But, aku juga mengerti. Toh aku bukan siapa2 nya lagi.
"DENA WHERE ARE YOU?" Damn!! Aku dikagetkan oleh teman2 ku ini.
"I am here!! Bisa tidak kalian ngga teriak2 kayak gitu? Malu-maluin tau ngga." "Kamu sih di tanya malah ngelamun. Emangnya kamu mau ngomong apaan sih?" Dena.
"Guys i'll miss you." Aku sempat meneteskan air mata. "Kamu kenapa? Ga jelas banget. Emangnya kamu mau kemana pake acara2 merindukan kita segala." Joe.
"Besok aku pergi ke London." Aku hanya mengatakan itu. Aku ngga mau bilang ke mereka kalau minggu mau dijodohin dan minggu depan i'll married.
"Kamu mau ngapain di London? Jangan bilang kamu mau kesana karena kamu ingin menghindari Rey. Oh ayolah Cloey. Walaupun kalian telah putus, tapi ngga seharusnya kamu menghindar darinya dan meninggalkan kita." Grace tampaknya tidak ingin aku pergi.
"C'mon Ge. Aku pergi ke London bukan karena ingin menghindar dari Rey. Aku... harus.. mengurus butik yang akan aku buka disana. Lagi pula aku sudah tidak mempedulikan Rey. Kalian tau juga kan kalau grandma sangat merindukanku." Aku mengelak pernyataan dari Joe.
"Kau membohongi kita Cloey. Katakan yang sejujurnya." Seharusnya aku berpikir dari awal kalau Dena pasti akan mengetahui aku membohonginya.
"Ya Den aku berbohong. Mike datang karena ada tujuannya. Grandma menjodohkan aku dan aku harus kesana. Kalau Mike tidak bisa membawaku... maka grandma yang akan turun tangan. Aku ngga bisa melawan grandma dan minggu depan aku akan menikah.. maybe." Mereka melongo mendengar penjelasanku.
"So.. kamu memangnya udah move on?" Pertanyaan yang menjebak. Aku tidak bisa membohongi mereka lagi. "Belum. I think... dengan menerima perjodohan ini aku bisa melupakan Rey.
"Memangnya masalah ini tidak bisa dibicarakan dengan baik2?" Bella. "Mungkin untuk Rey ngga bisa. Karena dia salah paham." Dena.
"Maksud kamu salah paham gimana?" Aku hanya diam membiarkan Dena yang akan menjelaskan, karena Dena pasti tau masalahnya. Toh dia juga mengenal Mike.
"Gini Bell. Rey menuduh Cloey selingkuh dengan Mike. Padahal kenyataannya tidak sama sekali." Dena. "Mike itu siapa?" Grace. "Nanti juga kalian tau sendiri." Dena
"Ok. Kamu boleh pergi. But, you have to meet Rey. Before you're going. I'll call Rey." Dena segera mengambil iPhone nya dan memanggil Rey. Maybe.
"Rey, we must to talk.... Sebentar aja... Kamu dimana?.... Aku akan menjemputmu.... cafe sun." Dena menarik nafas panjang.
Rey
Saat aku sedang berada di kantor, Dena menelpon ku. Katanya dia ingin berbicara denganku dan dia ingin bertemu di cafe sun. Ya cafe sun adalah cafenya Cloey. Aku tau pasti Dena akan membicarakan hubungan ku dengan Cloey.
Aku segera menuju ke cafe sun. Setelah sampai aku melihat semuanya berkumpul di ruangan vip (cafe aja ada ruangan vip nya). Termasuk Cloey. Sebenarnya aku masih tidak ingin melihat Cloey, walaupun didalm hatiku aku merindukannya.
"Ada apa Den? Aku ngga punya banyak waktu." kataku to the point.
"Kamu sa--" "Den..." potong Cloey dengan membisikkan sesuatu ke Dena. Aku penasaran, tapi aku berniat untuk mendengar apa yang akan keluar dari mulut mereka saja.
Mereka meninggalkan aku dan Cloey sendiri. Ya Tuhan.. aku sangat merindukannya. Andai saja Cloey ngga selingkuh...
Cloey
"Ada apa Den? Aku ngga punya banyak waktu." Kata Rey to the point. Sakit... itulah yang aku rasakan. Rey tidak ingin menatapku, bahkan hanya untuk sekedar basa-basi dengan Dena saja tidak. Padahal yang Rey mengatakan itu pada Dena, tapi kenapa malah aku yang sakit sih.
"Kamu sa--" aku tau apa yang akan Dena katakan. "Den.. aku mohon jangan bilang ke dia yang sebenarnya. Biarkan saja, lagi pula kalau kita jodoh pasti juga akan bersatu. Aku hanya ingin melupakan segala rasa sakit yang aku dapat darinya." Bisikku pada Dena. Aku tidak ingin Dena mengatakan semuanya pada Rey. Bukannya aku senang dengan putusnya hubungan ini. Bukannya aku tidak ingin bersama dengan Rey. Aku sangat mencintai Rey, aku ingin bersamanya. Tapi aku lelah dengan hubungan yang tidak memiliki kepercayaan ini.
Mereka meninggalkan aku dan Rey. Aku sangat merindukan Rey. Andai saja dia tidak salah paham, dan andai saja dia ingin mendengarkan penjelasanku...
KAMU SEDANG MEMBACA
PROMISE
Teen FictionApakah kau akan menepati peejanjian yang telah kau buat bersamaku? Cinta pertamaku. -Cloey Casya Clinton- Aku akan selalu mengingat perjanjian yang telah kubuat bersama mu. Aku akan menepatinya, karena kaulah cinta...