Pendidikan dan Sebuah Mimpi

3.1K 215 4
                                    

Setelah sarapan aku berjalan keluar dari ruang makan, pria tua itu sudah menunggu di sana. Sekali lagi dia tidak berkenan menatapku.

"Silahkan ikut saya!!"

"Kemana?" balasku heran

"Anda tidak perlu cemas, di tempat ini ada sebuah perpustakaan dengan semua buku klasik, saya harap anda bisa membacanya. Apakah anda bisa membaca?"

"Yah, tentu saja"

Tuan Leon berjalan lebih dulu, memimpin jalan dan kembali melewati koridor barusan, setelah itu memasuki koridor lainnya yang cukup panjang tak ada banyak pintu di sana, hanya sarat hiasan dinding dan hiasan keramik berupa vas maupun guci menempel pada meja yang di letakkan pada sisi tembok.

Kami terhenti di depan sebuah pintu coklat lebar dengan lukisan beberapa ekor kuda tengah belari dengan gagah, di bingkai kayu berwarna keemasan. Segera saja Tuan Leon menarik muka pintu yang menjorok masuk. Aku mengintipi ke dalam, ruangan itu tak berkarpet tapi di tutupi lantai marmer coklat muda yang berukir. Lampu di sana kemerahan, berwarna sangat terang dengan deretan lemari besar berisi penuh buku dan di tengah ruangan ada beberapa meja dan kursi yang di tata melingkar. Aku sempat melongo sejenak, tempat itu luas dan hanya berisi buku, orang macam apa yang akan membaca buku sebanyak itu.

"Silahkan ikut saya!!!" derap kakiku mengikuti di belakang. Tuan Leon mulai mengambil beberapa buku dengan aneka warna sampul yang berukuran cukup tebal. Ia meletakkannya di atas meja. Aku beranjak ke sana dengan perasaan penuh tanya tak tertahan.

"Untuk Apa buku-buku ini?" ia berbalik segera. Kali ini dengan tegas ia menatapku.

"Mulai sekarang nona akan belajar, semua hal yang harus anda ketahui tentang hal paling mendasar mengenai etika. Etika dan strata sosial adalah hal yang tidak bisa dipisahkan. Orang-orang akan menilai anda bahkan dari cara anda memegang gelas atau menyentuh sendok"

"Tapi, untuk apa?"

"Tuanku adalah seseorang yang sangat menjunjung etika, dia tidak akan suka hal-hal yang tidak sopan. Saya tidak memperhatikkan bagaimana nona barusan makan, tapi dari banyaknya bunyi denting gelas dan sendok saya rasa hal ini sangat diperlukan" aku mendesah perlahan. Apakah hanya untuk makan merupan hal yang patut dipelajari? Aku memang tahu jika etika bangsawan dan budak sejauh langit dengan perut bumi. Aku yang dihadapkan pada posisi ini benar-benar sedikit bingung. Aku tak berpikir sampai ke sana.

"Tapi buku ini sangat tebal dan sangat banyak. Haruskah aku menghabiskan semua buku di rak ini untuk kubaca?"

"Tentu, satu hari beberapa lembar buku akan menjadi satu buku. Ada banyak jenis buku di sini jadi anda tidak akan bosan. Ada karya sastra lama dari zaman Renaicance. Sajak Homerus, roman dari Shecspears sampai karya Darwin. Walaupun sejujurnya hal itu hanya di baca kawanan akademisi dan masih dipertentangkan beberapa pihak, tapi karyanya cukup menghibur" aku membuang nafas tanda tak sanggup, tapi sinar matanya yang tadinya teduh berubah drastis seolah di sana sedang ada badai kecil bila aku tak menuruti atau belajar semestinya.

Aku menyerah dan menurut, seperti kebiasaan seorang baik. Aku duduk merenung dengan sebuah buku tebal dengan pembicaraan yang membosankan. Berondongan huruf sekecil deretan semut itu lumayan tak kusukai. Aku berharap bisa berjalan-jalan sejenak dan mengmati kastil ini keseluruhan, tapi Tuan Leon mengawasiku, terus manatapku seperti seekor elang asyik mengintai mangsa buruannya.

Di masa-masa membosankan ini, mendadak aku teringat pada kamar dan ketenanganku di St. Petter. Entah bagaimana kabarnya tempat itu dan kamarku. Aku yakin yang menghuninya setelah ini hanya serangga, tikus maupun segerombolan kucing liar. Tapi satu hal yang bisa jelas kupahami, Nyonya Hudson sudah bersorak gembira dengan perginya aku dari tempat itu. Meski demikian, aku juga harus sedikit berterima kasih untuknya, aku mendapati semua ini sekarang. Aku tidak yakin bila aku terus di sana, aku hanya aka berakhir dan membusuk bersama sekelompok rayap.

Contract With the DevilTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang